ULTIGRAPH Emphaxis Tonjolkan Ciri Khas Para Desainer
Mei 11, 2016Youth Newsroom WPFD 2016
Mei 12, 2016Berbeda dari konferensi pada umumnya, perayaan Hari Kebebasan Pers Dunia (WPFD) memiliki youth newsroom alias ruang pers bagi calon wartawan maupun wartawan muda.
Kru youth newsroom WPFD 2016–yang diadakan di Helsinki, Finlandia pada 2 hingga 4 Mei lalu–berasal dari 10 negara yaitu Sudan Selatan, Israel, Lebanon, Yordania, Palestina, Peru, Tunisia, Siria, Finlandia dan Indonesia.
Mewakili Indonesia adalah empat mahasiswa jurnalistik UMN, Annisa Meidiana, Jessica Damiana, Narendra Hutomo, dan Jennifer Sidharta.
Lebih dari 40 orang kru youth newsroom tersebut terbagi dalam tim penulis, video, media sosial, fotografi, layout, website, dan data. Hasil karya mereka diungah di wpfd2016.com dan dicetak dalam majalah “Freezine.” Majalah yang dibagikan gratis pada akhir konferensi tersebut juga bisa diunduh dari situs resmi youth newsroom WPFD 2016.
Para ketua tim, dan sebagian besar kru youth newsroom, berasal dari Finlandia, khususnya Haaga-Helia University of Applied Sciences’ School of Journalism selaku universitas pengorganisir youth newsroom (bekerja sama dengan UNESCO).
Visi yang dijunjung youth newsroom tersebut adalah independen dan idealis. Perwakilan mahasiswa Finlandia yang tahun sebelumnya menjadi bagian dari WPFD di Latvia mengisahkan, kala itu mereka bekerja sekitar 12 jam per hari dan itu adalah hal yang buruk khususnya secara moral.
Maka, mereka membuat suasana dan ritme kerja youth newsroom WPFD 2016 lebih santai. Tim penulis, misalnya, diharapkan membuat satu artikel per orang. Setiap penulis juga dibebaskan mengangkat angle apapun dari topik yang telah ditugaskan.
Contohnya, untuk topik peliputan diskusi mengenai kebebasan artistik, sang penulis artikel bebas mengambil angle apapun. Tulisan tersebut tetap disunting, tetapi proses penyuntingan melibatkan penulis artikel.
Setelah editor mengecek dan membuat catatan tentang apa yang perlu diperbaiki, penulis artikel diajak mendiskusikan perbaikan tersebut bersama, sebelum kemudian penulis merevisi tulisannya dan dikirim ke sang penyunting, yang selanjutnya mengirimnya ke tim layout atau website.
Selain memproduksi karya jurnalistik di youth newsroom, keempat perwakilan UMN sekaligus Indonesia di sana juga mempelajari cara kerja dan persiapan pengorganisiran pers muda tersebut, lantaran pada perayaan Hari Kebebasan Pers Dunia di Indonesia tahun depan, mereka akan berperan pula dalam pengelolaan youth newsroom WPFD 2017.
By: Jennifer Sidharta