UMN Menandatangani MoU dengan Pemerintah Kabupaten Blora
Oktober 20, 2022Tim Mahasiswa UMN Menang di Satya Wacana National Accounting Competition
Oktober 24, 2022TANGERANG – Dosen dan mahasiswa program studi (prodi) Film dan Animasi Universitas Multimedia Nusantara (UMN) mengadakan kegiatan bernama “Revival”, yaitu workshop produksi animasi bersama komunitas pengungsi. Kegiatan ini diadakan untuk memperkenalkan tentang pembuatan film animasi kepada para pengungsi dari negara Afganistan, Irak, dan Pakistan yang ada di sekitar UMN. Acara dilaksanakan di Gedung B kampus UMN, Kamis (20/10/2022).
Dosen Film UMN Zul Tinarbuko, S.Sn., M.F.A. yang juga merupakan peneliti utama pada program ini menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian kecil dari penelitian internal yang dilakukannya. Sebelumnya, sudah dilakukan Focus Group Discussion (FGD) dari perwakilan peserta pengungsi.
“Workshop ini sebagai bentuk memperkenalkan ke para pengungsi dan mahasiswa Animasi UMN tentang project film animasi ini. Nantinya mereka bekerja sama untuk membuat satu film animasi pendek,”lanjutnya.
Penelitian yang dilakukan Zul ini salah satunya bertujuan untuk membuat satu platform kolaborasi antara animator dan para penyintas (survivor). Dimana tahun lalu, Zul telah bekerja sama dengan pekerja imigran dan untuk tahun ini bekerja sama dengan komunitas pengungsi.
Menurut Zul, mereka (para pengungsi) berharap bertemu dengan mahasiswa Animasi UMN agar bisa berkolaborasi membuat animasi cerita tentang mereka sebagai pengungsi.
Diharapkan kolaborasi ini dapat menghasilkan sebuah film animasi pendek yang memiliki cerita yang jarang ditampilkan. Karena masih terdapat cerita-cerita yang sulit dibuat dan belum diketahui banyak orang.
“Harapannya, dengan mereka bertemu di workshop ini untuk membuat suatu animasi tentang kehidupan mereka. Serta bisa sharing pengalaman dan cerita mereka selama sebelum atau sebagai pengungsi. Mungkin kedepan mereka sebagai pengungsi mau bagaimana,”ungkap Zul.
Sebagian masyarakat belum banyak mengetahui kondisi sebenarnya yang dihadapi oleh pengungsi itu sendiri. Sebagian besar beranggapan bahwa pengungsi pindah karena adanya paksaan, tapi selebihnya tidak mengerti alasan yang sebenarnya tentang pengungsi yang tinggal di Indonesia.
Menurut salah satu pengungsi dari Afganistan Rahmat, animasi tentang pengungsi dibuat dengan tujuan membangun awareness kepada masyarakat dan membantu lebih banyak pengungsi untuk lebih terbuka kepada masyarakat.
“Ini menjadi kesempatan untuk pengungsi membagikan cerita mereka kepada masyarakat dengan harapan mereka juga mendapatkan pembelajaran baru,”ungkap Rahmat.
By Annisa Maulida | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id