Peringati Hari Anti Narkoba Internasional. Duta Anti Narkoba UMN Gelar Webinar
Juli 3, 2020Webinar DKV UMN: Bertarung di Dunia Maya
Juli 3, 2020TANGERANG – Universitas Multimedia Nusantara bekerja sama dengan Rumah Energi mengadakan Webinar bertajuk “Food Waste Not Wasted: Potensi Sampah Makanan untuk Energi Terbarukan” pada Selasa, 23 Juni 2020.
Webinar “Food Waste Not Wasted” yang dimoderatori oleh Prita Laura selaku Jurnalis dan Pegiat lingkungan ini menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang dan diikuti lebih dari 150 peserta dari berbagai kalangan. Pembicara hadir di antaranya: Agung Lenggana selaku Manajer Proyek Yayasan Rumah Energi; Maria R Nindita Radyati Ph.D selaku Wakil Ketua Coorporate Social Responsible (CSR) di KADIN Indonesia; DK Whardani selaku Penulis Buku Menuju Rumah Minim Sampah; dan Angga Ariesta, M.Si selaku Peneliti Komunikasi Lingkungan FIKOM UMN.
Sesi dibuka dengan sambutan dari Ir. Andrey Andoko M.Sc selaku wakil rektor Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Sambutannya menyebutkan bahwa Universitas Multimedia Nusantara selalu mendukung upaya penghematan energi. “Hal ini terbukti dengan UMN didirikan gedung yang ramah lingkungan yang meraih juara pertama gedung ramah lingkungan dalam ajang ASEAN Energy Award 2014” ungkap Andrey.
Webinar ini membahas upaya nyata yang dapat dilakukan masyarakat, komunitas, dan sektor swasta untuk mengolah sampah rumah tangga menjadi energi terbarukan. Topik ini sekaligus merespon hasil riset Badan Pusat Statistik (BPS) yang memprediksi bahwa tahun 2025 jumlah timbunan sampah yang menumpuk di perkotaan Indonesia akan terus bertambah mencapai 1,42 kg per orang per hari atau 2,2 miliar ton sampah per tahun.
Agung Lenggono melanjutkan dengan memberikan penjelasan tentang upaya Yayasan Rumah Energi yang diwakilinya yang berkolaborasi dengan Program Biru (Biogas Rumahan). Rumah Energi adalah lembaga nasional terdepan yang bekerja aktif dalam pengembangan dan penyebarluasan penggunaan bentuk energi terbarukan yang modern dan ramah lingkungan. Program BIRU merupakan pengembangan dari program IDBP (Indonesian Domestic Biogas Program) yang digagas sejak tahun 2009 oleh ESDM, SNV, HIVOS dan RNE. Program ini merupakan upaya nyata dengan tujuan kesetaraan akses energi terbarukan, akses makanan, dan akses air sebagai kebutuhan sehari-hari.
Program ini dilakukan untuk mengolah sampah sisa rumah tangga menjadi energi biogas. Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari aktivitas anaerobik dan fermentasi dari bahan organik. “Energi biogas olahan sisa kotoran hewan dan sampah rumah tangga dapat digunakan untuk gas kebutuhan memasak, penerangan lampu biogas, campuran pakan ternak dan pupuk tumbuhan,” ungkap Agung.
Selain program dari Rumah Energi, DK Whardhani – yang kerap disapa Dini – selaku Penulis Buku “Menuju Rumah Minim Sampah” juga memberikan pembekalan kebiasaan rumah tangga untuk mengolah sisa hasil rumah tangga menjadi energi terbarukan. Kebiasaan ini harus diawali dengan mengubah pola pikir dari individu dan masyarakat. Dini menceritakan bagaimana ia mengkampanyekan sisa hasil rumah tangga mulai dari diri sendiri. “Saya mulai mengubah persepsi saya, soal sampah rumah tangga dari penyebutannya. Kini saya menyebut sisa konsumsi organik karena sisa konsumsi dapat diolah. Kita harus memulai dengan kebiasaan kecil untuk mengolah sisa konsumsi organik.” ungkap Dini yang merupakan Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Brawijaya.
Kebiasaan kecil yang Dini terapkan merupakan upaya 3-AH, yakni Cegah, Pilah dan Olah. Mencegah sisa konsumsi dengan tidak membuang makanan dan membatasi penggunaan makanan, memilah sampah menjadi sampah organik dan anorganik, serta mengolah dengan cara membuat kompos dalam berbagai media. Ia mengungkapkan bahwa membuat kompos cukup mudah, kendalanya hanya pada induvidu dengan berbagai alas an persepsi dan kemalasan.
Selain individu dan rumah tangga yang memulai usaha untuk mengolah sampah sisa rumah tangga; perusahaan swasta dan komunitas juga memiliki peran penting bagi upaya ini. Maria R Nindita Radyati selaku Wakil Ketua Coorporate Social Responsible (CSR) di KADIN Indonesia memberikan paparan mengenai bagaimana pemecahan persoalan dalam Sustainable Development Goals (SDG) yang berfokus pada Food Waste (sisa konsumsi makanan).
“Di sini perusahaan, komunitas, dan individu harus bekerja sama untuk memecahkan masalah tersebut. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi Food Waste yaitu dengan tidak menyisakan makanan dan mendonasikan makanan ke orang lain,” ungkap Maria. Ia juga menjelaskan program dari berbagai perusahaan swasta yang sudah melakukan Foodbank of Indonesia yang bergerak dengan mendonasikan makanan. Di akhir kesempatan, Maria menyampaikan bahwa perusahaan bersama komunitas dan masyarakat mempunyai andil besar untuk mengkampanyekan pengolahan sampah menjadi energi terbarukan.
Membangun kesadaran masyarakat urban untuk mengolah sampah dapat dilakukan dengan komunikasi lingkungan. Hal ini disampaikan oleh Angga Ariestya selaku Dosen dan Peneliti FIKOM Universitas Multimedia Nusantara. Angga menyampaikan bahwa kesadaran mengolah sampah di masyarakat masih rendah, terbukti dari survei KIC tahun 2019 bahwa hanya 49,20% dari 354 responden yang memiliki kesadaran untuk mengolah sampah.
“Persoalan mengolah sampah dapat ditangani secara eksternal dengan kebijakan, institusi, informas, inovasi dan teknologi. Namun, persoalan internal atau mengubah mindset individu membutuhkan penanganan yang berbeda. Di sini pendekatan komunikasi lingkungan membantu manusia memahami persoalan lingkungan dan hubungan dengan alam,” ungkap Angga. Pendekatan komunikasi lingkungan harus didukung dengan kesadaran masyarakat akan sebuah nilai yang menghasilkan kebiasaan dalam perilaku.
Webinar yang disiarkan secara langsung di akun youtube Universitas Multimedia Nusantara ini ditutup dengan sesi tanya jawab dari partisipan. Di akhir Webinar, Prita Laura menantang narasumber untuk mengajak masyarakat menerapkan kebiasaan mengolah sampah menjadi energi terbarukan. “Saya percaya ‘dari tanah kembali ke tanah’. Salah satu cara kita mengembalikan sisa konsumsi kita ke tanah untuk menutrisi bumi sehingga rantai makanan terus berjalan dan menghasilkan hidup berkelanjutan,” ungkap DK Whardani menutup sesi dengan ajakan yang manis. (ABA/SN)
*by Adonia Bernike Anaya – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id