Webinar UMN: Pemanfaatan Media Sosial sebagai Media Informatif dan Positif
Juni 11, 2020Pendidikan di Normal Baru, Ninok Leksono: The Show Must Go On
Juni 15, 2020TANGERANG – Seiring dengan perubahan jaman, peluang bisnis digital merupakan sektor penting. Mulai mencari informasi dan bertransaksi secara online. Demikian disampaikan Ketua Program Studi Manajemen Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Mohammad Annas saat menjadi narasumber dalam Webinar bertajuk ‘Pemanfaatan Platform Digital Sebagai Sarana Bisnis yang Menarik’ pada Rabu (10/6).
Menurut survei dari wearesocial pada tahun 2019, Ekonomi Digital Indonesia dipengaruhi oleh penggunaan internet.
“Sekitar 72.7 juta orang menggunakan internet dan pengguna sosial media di Indonesia. 308.2 juta orang menggunakan internet lewat telepon genggam. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar di masa datang,” ungkap Annas.
Hal ini seiring dengan berjalannya trend belanja online di Indonesia yang diprediksi terus bertumbuh. Dalam memulai bisnis, Annas menekankan langkah awal yang harus diperhatikan.
“Jika ada peluang di depan mata, muncul pertanyaan: Langkah awal apa yang harus saya perbuat? Apa yang harus dijual? Saya singkat dengan sebutan ‘SAPI’ yaitu Self Assesment, Peluang dan Ide bisnis,” ungkapnya disertai tawa.
Self Assesment berbicara tentang pertanyaan pada diri sendiri (pelaku usaha) yang merujuk pada proses perencanaan usaha. Siklus Perencanaan Self Assesment meliputi analisis situasi, analisis potensi diri, strategi dan objektif, perencanaan, implementasi, hasil dan evaluasi hasil.
“Sering kali yang terjadi pada pemula, tidak memulai karena terlalu banyak pertanyaan. Siklus menjadi sederhana ketika pelaku bisnis mencoba,” kata Annas.
Annas mengungkapkan bahwa anak muda seharusnya mampu menangkap peluang dari lingkungan sekitar. Sumber peluang dapat bersumber dari diri sendiri, lingkungan, perubahan, konsumen, informasi dan gagasan orang lain.
“Sumber peluang usaha dapat dari mana saja dalam kehidupan sehari-hari. Perubahan menyebabkan peluang berubah. Penting bagi pelaku bisnis pemula untuk memperhatikan kebutuhan konsumen agar dapat peluang yang besar,” jelas Annas.
Lebih lanjut, Annas menjelaskan alternatif proses pemasaran melalui platform digital. Salah satu platform yang dapat digunakan adalah pasar online atau marketplace yang merupakan tempat transaksi penjual dan pembeli.
“Marketplace adalah tempat yang cocok bagi seorang NetPreneur dengan mengedepankan kepercayaan, kenyamanan dan keamanan (K3) dalam bertransaksi. Marketplace mempunyai tanggung jawab untuk barang yang dibeli sampai ke tangan konsumen. Kita sebagai pengguna harus memaksimalkan platform dan memperhatikan kualitas barang yang dijual dengan STP,” jelas Annas.
STP merupakan proses Segmen, Target dan Positioning. Segmen adalah kelompok yang lebih besar dari target. Misalnya usia, gaya hidup dan kesukaan. Target adalah pemilihan spesifik dari segmen. Positioning adalah bagaimana kita membuat produk yang kita jual dipersepsikan sesuai dengan kebutuhan. Positioning juga mencakup kelebihan dan kekurangan produk.
Sebanyak 122 siswa kelas X dan guru-guru SMA Tarakanita 2 Pluit mengikuti seminar ini. Sambutan mereka begitu baik.
“Pembicaraan yang sangat menarik mengenai dunia bisnis digital, mengingat banyak siswa yang antusias memberikan pertanyaan. Semoga membuka wawasan anak-anak untuk mengembangkan potensi. Terimakasih banyak Universitas Multimedia Nusantara yang sudah memberi pembekalan. Semoga kerjasama serupa dapat berjalan terus,” tutup salah satu guru SMA Tarakanita 2 Pluit Rina Adityana. (ABA/CRA)
*by Adonia Bernike Anaya – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id