Webinar Perhotelan UMN: Persiapan Menjadi Hotelier di Era Disrupsi
Maret 1, 2021CDC UMN X Pollaris Cahaya Bangsa: The Other Side of Interview
Maret 5, 2021TANGERANG – Program Studi (prodi) Teknik Fisika Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bekerjasama dengan Badan Kejuruan Teknik Fisika (BKTF) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyelenggarakan webinar bertema “Implementasi Sistem Manajemen Energi di Industri” melalui Zoom pada Selasa sore (2/3). Webinar ini turut mengundang dosen prodi Teknik Fisika UMN, Rahmi Andarini sebagai narasumber.
Rahmi menjelaskan bahwa konsumsi energi di sektor industri ada sebanyak satu per tiga dari total kebutuhan energi global. Hal ini pun dapat menjadi dorongan bagi pelaku industri untuk melakukan efisiensi energi. Rahmi juga mengatakan bahwa banyak indsutri yang sudah melakukan efisiensi energi. Namun, kegiatan ini masih terkendala karena belum adanya sistem yang terintegrasi antara kegiatan satu dengan yang lain.
Karena itu, Rahmi mengatakan penerapan sistem manajemen energi menjadi penting. Melalui implementasi ini, ia juga memaparkan bahwa industri akan mendapatkan beragam keuntungan. Salah satu keuntungannya adalah terjadinya penghematan uang yang dapat digunakan untuk investasi hal lainnya. Selain itu, penerapan sistem manajemen energi juga dapat berkontribusi pada pengurangan emisi karbondioksida (CO2).
“Nah, investasi ini diharapkan akan menjadi budaya dari company tersebut. Artinya, kegiatan ini harus dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan,” jelas Rahmi.
Adapun menurut Rahmi, langkah awal untuk menerapkan sistem manajemen energi adalah dengan membangun komitmen terlebih dahulu di top management-nya. Akan tetapi, Rahmi juga mengakui bahwa masih akan banyak hambatan lainnya untuk menerapkan sistem manajemen energi ini. Hambatan ini pun turut dirasakannya saat mendampingi beberapa industri untuk menerapkan sistem manajemen energi.
Baca juga Webinar Teknik Fisika UMN: Pentingnya Pemanfaatan dan Penghematan Energi di Tengah COVID-19
Beberapa hambatan dari implementasi sistem manajemen energi, antara lain industri yang masih fokus pada rutinitas produksi daripada efisiensi energi, kekurangan biaya investasi, kebijakan yang masih terbatas, masalah struktur hierarki perusahaan, keterbatasan pengetahuan dan informasi, dan lain sebagainya. “Karena adanya pandemi, juga ada banyak industri kecil atau home industry. Home industry ini kecil, tapi banyak. Tapi, belum banyak pengetahuan tentang konsumsi energi,” papar Rahmi saat menjelaskan salah satu contoh industri yang pernah didampinginya.
Prodi Teknik Fisika UMN sendiri memiliki fokus pada manajemen energi. Teknik Fisika UMN menyiapkan lulusan dengan bekal keahlian perancangan sistem gedung hemat energi secara menyeluruh.Gedung UMN akan menjadi living laboratory bagi mahasiswa Teknik Fisika UMN untuk mempelajari gedung hemat energi secara langsung. (MC/RK)
*by Melinda Chang & Reviana Kristin – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id