Keterampilan Multimedia Jadi Keharusan Jurnalis di Era Disrupsi Teknologi
November 22, 2021Hadir pada Tahun Keenamnya, IMAGO Apresiasi Pejuang Tugas Akhir FSD UMN di Tengah Pandemi
November 23, 2021TANGERANG – Studi Humaniora UMN kembali menyelenggarakan program “Nation and Character Building Program: Gen Z Indonesia Keren” untuk membentuk karakter kebangsaan anak muda di Universitas Multimedia Nusantara. Di seri ketiganya kali ini pada Kamis (18/11/2021), Studi Humaniora UMN mengangkat tema “Asyiknya Hidup Tanpa Narkoba”. Melalui topik ini, anak muda di UMN diharapkan dapat memahami betapa berbahayanya penyalahgunaan narkotika.
Webinar kali ini mengundang KBP. Harley H. Silalahi selaku Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri. Di sini, ia memberikan pemahaman kepada mahasiswa UMN mengenai narkotika, jenis-jenis narkotika, ciri-ciri pengguna narkotika, hingga dampak penyalahgunaan narkotika. Menurut Harley, orang menggunakan narkotika ini sebagai pengalihan sementara dari berbagai permasalahan sosialnya. Kemudian, hal ini diperkuat oleh pengaruh lingkungan. Oleh karena itu, ia mengatakan harus adanya ketegasan untuk mengatakan tidak saat lingkungan mendorong penggunaan narkotika.
“Mari kita untuk bisa melihat lingkungan tempat kita berada sehingga kita tentunya bisa mencegah dan menghindari dampak penyalahgunaan narkoba tersebut. Apabila sudah kena, ini juga akan sulit. Karena suka enggak suka, apabila sudah berhadapan dengan hukum maka mimpi ataupun cita-cita dari kita semua itu bisa hancur,” ujar Harley.
Baca juga Peringati Hari Anti Narkoba Internasional Duta Anti Narkoba UMN Gelar Webinar
Harley pun memberikan rekomendasi kepada pihak kampus dalam mencegah penyalahgunaan narkotika ini. Misalnya, ia menyarankan untuk dibentuk konseling sebaya. Menurutnya, konseling sebaya ini sangat efektif sebagai tempat suportif untuk mencurahkan isi hati dan menyelesaikan persoalan yang ada. Hal ini karena pelaku penyalahgunaan narkotika kerap menggunakan narkotika sebagai jalan pintas untuk menyelesaikan permasalahannya.
“Jadi, artinya kita sebutkan bahwa konseling sebaya ini lebih ampuh ketimbang psikolog karena menurut kami konseling sebaya ini lebih mengena. Teman-teman yang ada itu satu frekuensi dengan yang memiliki masalah tersebut,” jelasnya.
Selain itu, Harley juga merekomendasikan hal lainnya yang dapat dilakukan di tingkat perguruan tinggi. Hal ini antara lain membentuk Anti Drug Abuse Crew (ADA Crew), menyelenggarakan berbagai kegiatan kreatif bertema antinarkotika (bisa berbentuk karikatur, graffiti, dan lain-lain), menyelenggarakan ekstrakurikuler tentang pencegahan narkotika. Di samping peran dari perguruan tinggi, Harley juga mengatakan ada peran dari diri sendiri dan keluarga yang juga penting dalam mencegah penyalahgunaan narkotika ini.
“Mencegah mulai dari diri sendiri, keluarga, dan mulai dari sekarang. Jadi, kita jangan menunggu situasi atau menunggu orang lain untuk berubah. Jangan! Kalau kita enggak mau berubah sekarang, maka kita akan tergilas oleh perubahan itu,” ungkap Harley.
by Melinda Chang | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id