Webinar Student Support UMN: Tips Adaptasi Kuliah di Masa Pandemi
Agustus 30, 2021Tantangan Besar yang Akan Dihadapi Data Scientist
September 2, 2021TANGERANG – Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bekerja sama dengan Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) dan mengadakan webinar melalui Zoom meeting bertema “How Data Analytics Shape Future Opportunities for Accountants?” pada 27 Agustus 2021. Dalam webinar ini, didiskusikan pentingnya analisis data untuk profesi akuntansi dan juga memperkenalkan program kualifikasi ICAEW yang dapat diikuti oleh mahasiswa akuntansi UMN.
Webinar ini dibuka dengan info session yang dipimpin oleh Dames Maharani, salah satu perwakilan ICAEW Indonesia. Info session bertujuan untuk memperkenalkan program kualifikasi ICAEW kepada mahasiswa, dosen akuntansi UMN, dan peserta lainnya.
ICAEW telah berdiri sejak 1880 hingga saat ini, bisa dianggap bahwa ICAEW merupakan salah satu organisasi profesi akuntansi tertua dan paling berpengaruh di dunia. ICAEW telah dipimpin oleh berbagai orang-orang ternama di dunia keuangan dan akuntansi seperti Frederick Whinney, William Welch Deloitte, Lord Plender Deloitte, dan lain-lain. Memiliki prestasi yang tinggi, kualifikasi ICAEW dianggap sebagai kualifikasi yang premium dan harus dimiliki.
“Kualifikasi ICAEW merupakan tolak ukur dari finance professional yang berkualitas. Hal ini dibuktikan menurut survey dimana 96 dari 100 brand terbesar di dunia mempekerjakan ICAEW Chartered accountant di dalam perusahaannya,” ucap Dames.
Dames juga mengatakan bahwa menurut education framework UK, kualifikasi ICAEW setara dengan gelar master. Walaupun gelar ICAEW bukanlah gelar akademik, ini adalah gelar profesional yang dapat digunakan dibelakang nama kalian.
Untuk mendapatkan kualifikasi ICAEW, membutuhkan waktu sekitar 4 tahun. Dalam 4 tahun, para pelajar akan dibimbing, mengikuti ujian modul-modul, dan melakukan program kerja di perusahaan yang disetujui oleh ICAEW.
ICAEW telah mendesain program untuk mahasiswa UMN dengan “Certificate in Finance, Accounting, and Business (ICAEW CFAB)” dimana para mahasiswa dapat mendapatkan sertifikat tersebut sambil berkuliah. CFAB dapat diraih dengan mengikuti sejumlah ujian modul.
“Mahasiswa UMN dapat lulus tidak hanya dengan gelar S1 tetapi juga sertifikat CFAB untuk membedakan kalian dengan lulusan S1 akuntansi lainnya,” ucap Dames.
Baca juga Mahasiswa UMN Raih Juara 2 dalam National Accounting Competition
Webinar ini juga dihadiri oleh Kirstin Gillon, pembicara utama webinar ini dan juga pemimpin peneliti di fakultas teknologi ICAEW. Gillon membahas tentang apa yang dapat dilakukan oleh akuntan dengan data, dan kemudian merefleksikan apa artinya itu bagi masa depan pekerjaan dan keterampilan yang akan dibutuhkan akuntan di masa depan.
Gillian mengatakan bahwa akuntansi sebenarnya telah menjadi profesi yang sangat inovatif. Apa yang telah dilakukan akuntan selama bertahun-tahun telah berubah secara radikal. Akuntan sering menjadi inovator yang sangat tajam dan pengadopsi awal teknologi seperti kalkulator, spreadsheet, komputer, ponsel, dan jenis teknologi lainnya seperti itu yang kita lihat hari ini.
“Penting untuk selalu kembali ke esensi tentang apa itu akuntansi dan apa yang ingin kita capai, kita tidak hanya menggunakan teknologi karena itu modis atau karena kita tiba-tiba berpikir kita perlu melakukan sesuatu yang berbeda. Yang penting adalah bagaimana kita dapat membuat perbedaan dan bagaimana kita dapat menambahkan nilai lebih kepada klien, bisnis, atau pelanggan kita,” ucap Gillian.
Adanya pandemi lebih lagi menekankan pada digital dan data. Kita melihat lebih banyak transformasi digital menyadari pentingnya online dan digital untuk bisnis dari semua ukuran dan semua sektor.
“Ini berarti anda mendapatkan lebih banyak data, tiba-tiba anda memiliki semua data ini seperti tempat lokasi pelanggan anda, apa yang mereka beli, dan seberapa sering mereka memesan ulang,”
Ini memberikan banyak peluang baru untuk memanfaatkan data itu dan untuk mengambil keputusan. Bisnis yang paling berhasil selama pandemi adalah mereka yang dapat menggunakan data itu untuk menghindari prediksi-prediksi negatif. Saat melihat arus kas, kita perlu memahami apa yang terjadi minggu lalu, atau kemarin dan kita harus jauh lebih dinamis. Dengan melakukan ini, kamu akan mampu melakukan prediksi yang jauh lebih efektif.
“Saat berbicara tentang analisis data, kita berpikir seolah-olah itu turun dari langit dan ada di suatu tempat di sana dan kami harus tiba-tiba mulai belajar tentang analisis data. Tetapi, itulah yang dilakukan para akuntan saat ini, semua tentang data. Jelas saat ini kita perlu beralih dari analog ke digital, accountancy is a data profession,” ucap Gillian.
Banyak dari kita takut saat melihat data yang besar dan banyak. Dengan semua data ini, apa yang harus dilakukan? Bagaimana cara menggunakan data ini memecahkan masalah kita sendiri?
Baca juga Mahasiswa Akuntansi UMN Kembali Meraih Juara Tingkat Nasional
Walaupun ini adalah cara berpikir yang sangat berbeda, Gillian menyarankan untuk tidak memulai dengan data, tetapi mulai dengan apa yang sedang ingin dilakukan. Sering kali orang-orang kewalahan dengan data dan tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan data tersebut.
Gillian mengatakan bahwa banyak yang bertanya, apakah dengan era digital ini seorang akuntan harus belajar coding?
“Kaizen adalah bahasa yang sering muncul. Banyak perusahaan besar melatih karyawannya untuk melakukan coding, dan Python secara general adalah bahasa yang digunakan,” ucap Gillian.
Profesi akuntan sangat dekat dengan data science. Menyortir data dengan coding sangat berguna karena akan memudahkan pekerjaan. Saat ini, terdapat banyak sekali sumber untuk belajar coding secara gratis.
Menutup presentasi, Gillian menyarankan untuk tetap menjadi inti dari apa yang dilakukan oleh seorang akuntan.
“Jenis data dapat berubah dan dapat berkembang tetapi tujuan inti tersebut akan terus menjadi inti dari apa yang kami lakukan sebagai sebuah profesi,” saran Gillian.
Sumber data baru, dan teknologi analisis yang lebih canggih akan memberikan banyak peluang bagi akuntan untuk melakukan pekerjaan mereka lebih baik. Terutama untuk bekerja dengan non-financial data, dan untuk memberikan nilai lebih kepada bisnis dan klien mereka.
ICAEW mengundang teman-teman Universitas Multimedia Nusantara untuk mengikuti ICAEW Trial Exam yang akan diadakan pada 10 September 15:00 – 16: 30 WIB. Bagi yang berminat silahkan mendaftarkan diri kalian di link berikut: https://bit.ly/TrialExamUMN21
ICAEW juga memberikan kesempatan untuk mendapatkan sponsorship ICAEW berupa ICAEW e-Learning Material, BPP ECR, dan satu kali pembebasan biaya ujian modul Accounting.
*by Levina Chrestella Theodora | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id