Webinar FIKOM UMN: Belajar Menggunakan Google Ads dan Social Media Marketing Ads
Mei 3, 2021Pemanfaatan Media Sosial untuk Membangun Citra Positif Perguruan Tinggi
Mei 4, 2021TANGERANG – Himpunan Mahasiswa Arsitektur Universitas Multimedia Nusantara (HIMARS UMN) mengadakan kuliah umum Sharing Arsitektur ke-10 (S.Ars ke-10) bertajuk “Use of Detail to Create the Story of Your Concept in Architecture” melalui Zoom, Sabtu sore (01/05/2021). Kuliah tamu ini mengundang Suhrob Khidirov, seorang arsitek di Foster + Partners sekaligus Pendiri dan arsitek utama di Allza Design and Creative sebagai pembicara.
Selama 10 tahun terakhir, Suhrob dan timnya bertanggung jawab atas desain arsitektur, konstruksi, dan proyek visualisasi di banyak negara, termasuk China, Turki, Uzbekistan, UEA, AS, dan Thailand. Mereka telah menyelesaikan banyak proyek arsitektur dengan berbagai tipologi dan skala yang inovatif, berkelanjutan, eksperimental, hemat uang dan waktu, dan yang terpenting yaitu berfokus pada kepentingan publik.
“We are focusing on the public. Kami membangun tempat untuk komunitas dan orang-orang untuk berkumpul bersama, menawarkan kota untuk publik bukan untuk mobil-mobil atau bangunan,” ucap Suhrob.
Dalam kesempatan ini, Suhrob mempresentasikan dan menceritakan proses dibuatnya dua proyek terbesar Suhrob dan timnya yang saat ini masih berjalan. Proyek pertama yaitu “Nurafshon Street Master Plan” dimana ia harus mengubah lokasi seluas 500 hektar di Tashkent, Uzbekistan. Suhrob menceritakan proses yang tidak gampang untuk mengubah lokasi yang saat ini ditinggali oleh 100 ribu orang.
Suhrob juga menceritakan proses desain salah satu terminal baru bandara di Istanbul yaitu Sabiha Gokcen International Airport. Jika bandara itu selesai, Sabiha Gokcen International Airport akan menjadi salah satu bandara terbesar di dunia.
Baca juga Mahasiswa Arsitektur UMN Raih Juara Dua Pada Sayembara ArchiVolks 2021
Saat mengerjakan proyek-proyeknya, Suhrob menekankan pentingnya melakukan riset, analisis, kerja sama, kerja keras, dan menjadi orang yang berorientasi pada detail. “Detail dan menganalisis setiap proyek sangat penting. Jika kamu berhasil melakukan itu, konsep cerita proyek kamu akan datang dengan sendirinya,” ucap Suhrob.
Selain membantu kelancaran pembuatan konsep cerita, menjadi orang yang berorientasi pada detail akan membantu saat melakukan problem solving. Suhrob menyarankan untuk mengidentifikasi masalah apa saja yang dapat terjadi dan langsung memikirkan solusinya. Jika hal ini tidak dilakukan, banyak masalah dapat terjadi.
“Kami membahas semua aspek dengan berbagai spesialis. Seperti membahas dengan pakar lingkungan untuk menganalisis apakah desain ini berkelanjutan atau tidak? Desain seperti apa yang akan membantu meminimalisir pengeluaran namun tetap menarik dan inovatif? Dan banyak lagi,” ucap Suhrob.
Suhrob mengatakan bahwa menjadi seorang arsitek membutuhkan kerja keras karena tidak ada jalan pintas saat melakukan proyek yang besar. Penting bahwa setiap arsitek mengerjakan apa yang mereka sukai agar kerja keras itu akan terasa menguntungkan dan tidak hanya melelahkan. (LCT/RK)
*by Levina Chrestella Theodora – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id