Webinar DKV UMN: Driving Innovation and Problem Solving
Juni 25, 2020Peluang Karir Perhotelan Era New Normal: Badai Pasti akan Berlalu
Juni 30, 2020TANGERANG – Foto yang menjual adalah foto yang mampu mengundang imajinasi pelanggan. Hal tersebut didukung oleh penempatan komposisi bahan yang unik dan gambaran yang membuat orang penasaran. Demikian disampaikan Dosen Creative Business UMN Ardyansyah dalam webinar DKV UMN Dosen Talks bertajuk ‘Product Photography Hacks:Lighting dan Komposisi dalam Mobile Photography’ pada Rabu (24/6).
Menurut Ardyansyah, menarasikan cerita dapat dilakukan dengan cara menyandingkan produk yang akan difoto dengan bahan dasar. Namun, fotografer seringkali menghadapi kendala, yaitu tidak menciptakan komposisi yang stand out.
“Kita harus membuat seakan-akan produk kita yang akan menjadi objek utama dalam pengamatan. Jangan terbatas oleh wadah, harus ada penyusunan agar ada unsur estetika,” kata Ardy yang juga merupakan Direktur Strategi Bisnis Development Multi Supply Indonesia.
Adapun hal-hal teknis dalam bidang fotografi dijelaskan oleh Dosen Fotografi UMN Ardiles Akyuwen. Menurutnya, perlu ada ketepatan penggunaan cahaya matahari yang lembut dan tidak kontras, reflektor untuk menciptakan dimensi dan mengurangi intensitas cahaya masuk, serta seni membagi suatu frame ke dalam komposisi angle.
“Fotografi adalah seni melukis dengan cahaya. Intinya pencahayaan, komposisi, angle, dan titik fokus membantu bercerita tentang produk, sehingga memberikan kesan tersendiri,” jelas Ardiles.
Sementara itu, Rezki Gautama Tanrere menjelaskan bahwa jenis properti pendukung foto turut menentukan makna dan pesan yang akan disampaikan oleh suatu produk. Sedangkan, aplikasi pendukung turut mempercantik tampilan foto.
“Aplikasi pendukung bertujuan mempercantik foto dengan memperbaiki warna, nada dan perspektif hingga menambahkan filter, tulisan dan gambar pendukung.” jelas Rezki.
Ia juga memberikan beberapa contoh aplikasi post-processing untuk mengedit foto produk agar tampilannya lebih menarik. Rezki mengatakan bahwa ada dua hal yang sering dilakukan dalam proses pengeditan foto, yaitu memperbaiki kecerahan warna detail dan meningkatkan komposisi.
“Dalam foto produk, proses editing dibutuhkan sesuai kapasitas dan permintaan klien atau sesuai kebutuhan masyarakat. Memang tidak ada batasan tertentu dalam mengedit foto. Namun, yang harus diperhatikan adalah seberapa ‘jago’ mengeditnya,” tutup Rezki.
Dosen Talks merupakan rangkaian webinar yang dibawakan oleh dosen-dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) UMN pada 22-25 Juni 2020. Berbagai topik menarik dibawakan dalam webinar ini yang dapat diikuti oleh sivitas akademika UMN dan umum. (ABA/CRA)
*by Adonia Bernike Anaya – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id