Pemanfaatan Media Sosial untuk Membangun Citra Positif Perguruan Tinggi
Mei 4, 2021Inisiatif UMN bersama Facebook untuk Meningkatkan Kompetensi Praktisi Komunikasi Indonesia dalam Hal Pengelolaan Komunitas
Mei 6, 2021TANGERANG – COMMPRESS UMN 2021 menggelar webinar di Zoom tentang “Jurnalisme Solusi: Optimistis atau Pesimistis?” pada Rabu (5/5/21). Webinar yang mengusung topik jurnalisme solusi ini dipandu oleh Dosen History of Journalism UMN, Nasrullah Nara dan diisi oleh dua pembicara, yaitu Serikat Jurnalis Keberagaman (SEJUK), Maulidya dan Pemeriksa Fakta di Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Syarief Ramaputra. Sesuai dengan tema itu, kedua narasumber ini memaparkan materi tentang mengidentifikasi hoaks di era digital dan meliput isu keberagaman.
Tema jurnalisme solusi ini diharapkan dapat menjadi bekal jurnalis muda untuk membuat karya jurnalistik yang positif di situasi apa pun. Nyatanya pada kondisi saat ini, Syarief Ramaputra mengungkapkan siapa pun bisa menjadi produsen informasi. Meskipun demikian, ia mengatakan hal tersebut tidak sejalan dengan tingkat literasi di Indonesia sehingga hoaks pun kerap ditemui. Berbagai macam motif pembuatan hoaks ditemukan, mulai dari meraih keuntungan politik dan ekonomi, memprovokasi, bahkan semata untuk keisengan. Apalagi di situasi saat ini, Syarief dan tim Mafindo juga menemukan berbagai hoaks tentang Covid-19.
“Tantangan pandemi saat ini, munculnya infodemic (disinformasi yang beredar secara masif dan cepat) juga. Banyak-banyaknya beredar informasi sekarang, vaksin, ya. Di era digital saat ini platform media sosial itu sangat banyak sehingga kita jadi banjir informasi, baik fakta maupun hoaks. Jadi, informasi tidak bisa dibendung lagi,” papar Syarief.
Karena multiplatform, informasi yang salah dapat dibuat dalam berbagai format – teks gambar, video. Syarief pun memaparkan beberapa alat untuk membantu pengecekan suatu informasi. Misalnya, penggunaan Google Image dan Yandex untuk mengecek keaslian gambar. Selain itu, ia juga memberikan kiat pengecekan video dengan cara memerhatikan detailnya. Detail di video itu dapat berupa nama gedung, plat kendaran, nama jalan, tugu, dan lain sebagainya. Saat ini, Syarief juga mengatakan bahwa Mafindo telah bekerja sama dengan WhatsApp untuk pengecekan informasi yang salah.
Baca juga CommPRESS 2019 Hadirkan Seminar Jurnalisme Damai Bagi Jurnalis Muda UMN
Dalam kesempatan yang sama, Maulidya dari SEJUK memaparkan materi tentang peliputan isu keberagaman dalam jurnalisme. Tema keberagaman ini diangkat karena memang masih ada sebagian orang yang belum peka terhadap keberagaman. Akibatnya, Maulidya pun menunjukkan masih ada beberapa berita yang bias dan stereotip terhadap kelompok minoritas. Menurutnya, pemberitaan yang demikian dapat memiliki berbagai dampak.
“Diskriminasi-diskriminasi ini akhirnya masuk ke dalam mindset kita dan berujung pada rancangan kebijakan diskriminatif, baik taraf nasional maupun daerah,” ujar Maulidya.
Menanggapi itu, Maulidya turut memberikan tips peliputan yang berimbang tentang isu keberagaman. Beberapa cara peliputannya, antara lain menghindari re-viktimisasi individu atau kelompok, tidak menggunakan eufemisme (penghalusan kata), mengenali diskriminasi dan dampak yang dialami oleh korban, membuat berita tanpa romantisme tetapi berdasarkan fakta dan proporsional.
Akhir dalam webinar ini, Nasrullah Nara selaku moderator pun menyimpulkan tentang pentingnya penerapan jurnalisme solusi ini. Hal ini bertujuan untuk pengemasan konten yang berpihak pada kebenaran dan kemanusiaan. Selain itu, ia juga menekankan aspek hati nurani dari sembilan elemen jurnalisme.
“Salah satu dari sembilan elemen jurnalisme itu menekankan perlunya kita menggunakan nurani karena kata orang, perlunya nurani yang kita pakai, maka sebisa mungkin pelanggaran-pelanggaran etik dan hukum bisa kita minimalisir,” tutup Nara.
*by Melinda Chang – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id