Wakil UMN Lolos Seleksi Program Entrepreneurship World Bank
Februari 15, 2016TRACCE Bawa Tarian Indonesia ke Negeri Sakura
Februari 18, 2016Pepatah berkata, ilmu adalah modal kesuksesan. Hal ini pula rupanya yang mendorong Abraham dan Sherlein hingga mereka berhasil lolos dalam program Pelatihan Entrepreneurship ETHOS yang diselenggarakan oleh World Bank Group dan SUNY Korea, (16/1) – (30/1) lalu.
Abraham dan Sherlein merupakan dua delegasi Indonesia dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN) yang dinyatakan lolos mengikuti program ETHOS di Korea Selatan. Abraham merupakan perwakilan dari Skystar Ventures, inkubator bisnis UMN, sedangkan Sherlein merupakan perwakilan dari Tim Nimoart, salah satu tenant hasil binaan program inkubasi Skystar Ventures dan masih berstatus sebagai mahasiswa. Dalam kesempatan ini, mereka diterbangkan ke Songdo, Korea Selatan, selama dua minggu untuk memperoleh edukasi mengenai Bisnis ICT dan mingle dengan ekosistem startup yang ada di Korea.
ETHOS merupakan singkatan dari Entrepreneurial Talents House of Opportunities and Supports yang berfokus di bidang ICT. Program ini merupakan hasil inisiatif dari World Bank Group dan SUNY Korea untuk merangsang pertumbuhan perekonomian yang progresif di negara-negara berkembang. ETHOS 2016 adalah program yang kedua kalinya dilaksanakan oleh World Bank dan SUNY Korea dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang dari 7 negara yang mencakup Indonesia, Vietnam, Mongolia, Aljazair, Rumania, Bulgaria, serta Bangladesh.
Selama berada di program ETHOS, para peserta ditugaskan untuk mempresentasikan bisnis yang sedang mereka kembangkan untuk diberi masukan dari mentor dan pakar dunia. Mereka juga berkesempatan untuk mengunjungi kantor World Bank, Akselerator Program, serta co-working space terbesar di Korea. Selain itu, mereka juga diajak untuk mengunjungi pameran teknologi masa depan yang diselenggarakan di Digital Pavilion Korea Selatan.
Melakukan presentasi di depan investor (pitching), bukanlah hal yang mudah. Hal ini juga yang ditekankan ETHOS dalam salah satu fokus kegiatannya. Beruntung, Sherlein yang mempresentasikan Nimoart mendapatkan mentor seorang Principal dari SparkLabs Global Ventures, Eugene Kim. SparkLabs sendiri merupakan salah satu akselerator program terbesar asal Amerika yang juga membantu pendanaan awal untuk startup yang masih dalam tahap early stage.
Dalam kesempatan ini, Eugene berperan membantu Sherlein menyusun slide serta teknik presentasi yang baik dan benar untuk dipresentasikan di hari terakhir kegiatan, atau demo-day. “Dari Eugene, aku jadi banyak belajar mengenai teknik presentasi yang jelas, to the point, dan berkesan di depan investor,” tukas Sherlein antusias.
Selain Sherlein, Abraham juga mengaku banyak belajar selama mengikuti program ETHOS ini. “Dari hasil diskusi dengan Eugene dan memperhatikan ekosistem start-up di Korea, terlihat jelas bahwa Indonesia masih harus banyak belajar. Ekosistem start-up di Korea sudah jauh lebih mature dan memiliki plan yang jelas. Mudah-mudahan kedepannya entrepreneur di Indonesia juga bisa sehebat Korea,” tutur Abraham yang juga merupakan salah satu staf pengelola Skystar Ventures UMN.
Selain ETHOS, program-program entrepreneur serupa juga masih akan disambangi Universitas Multimedia Nusantara kedepannya. UMN juga telah mempersiapkan diri untuk bersaing menjadi salah satu kampus Technopreneur pilihan di Indonesia. Melalui Skystar Ventures, UMN akan terus mengembangkan ekosistem start-up di Indonesia serta mencetak Technopreneur tangguh bahkan sebelum lulus kuliah. (*)
by Nike Putri Yunandika/ Universitas Multimedia Nusantara News Service