Sosialisasi Kantor Bahasa Provinsi Banten dalam Pengembangan U-Tapis UMN
November 22, 2022Siap-Siap! UMN Garap Proyek Jurnalisme Lingkungan dari Hibah Pulitzer Center
November 23, 2022UMN menyambut RMIT University untuk membahas kemungkinan kerjasama. (Dok. Komunikasi Pemasaran UMN)
TANGERANG – Pada Kamis (17/11/22), RMIT University Australia mengunjungi Universitas Multimedia Nusantara (UMN) untuk membahas kemungkinan kerjasama antara kedua universitas. Pertemuan dilakukan secara on-site di kampus UMN.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh beberapa perwakilan dari RMIT University dan UMN: Tom Gifford (Head of Student Recruitment, International & Domestic RMIT University); Chaminda Ranasinghe (Chief Experience Officer di RMIT University); Prof. Dr. Muliawati G. Siswanto, M.Eng.Sc. (Wakil Rektor Bidang Hubungan dan Kerjasama); Boby Arinto, S.E., M.M. (Kantor Global UMN); dan Johannes Tambing Boro, S.Pd. (Manajer CED UMN).
“UMN adalah universitas yang lebih muda dari kami, tapi saya pikir banyak kekuatan yang Anda miliki sebagai universitas di sekitar desain, komunikasi, dan multimedia. Kami memiliki fokus yang sama dengan program kami di RMIT. Kami juga menyadari ada mahasiswa dari institusi Anda (UMN) yang belajar di RMIT,” kata Tom.
Universitas RMIT adalah universitas di Melbourne, Australia. Menurut situs mereka, RMIT adalah universitas global di teknologi, desain, dan enterprise— pemimpin dunia dalam Seni dan Desain, Arsitektur, Pendidikan, Teknik, Pengembangan, Ilmu Komputer & Sistem Informasi, Bisnis & Manajemen, dan Studi Komunikasi & Media.
Universitas RMIT telah berhasil dalam hal mengajak dan membimbing mahasiswa dari Indonesia yang belajar di RMIT. Tujuan dari pertemuan ini adalah agar kedua universitas dapat menjadi mitra potensial dan melihat peluang kolaborasi—sesuai dengan aspirasi mereka dalam hal menginternasionalisasikan pendekatan mereka dengan mitra RMIT di Indonesia.
RMIT University mengusulkan kolaborasi program bersama dalam desain. (Dok. Komunikasi Pemasaran UMN)
“Kami ingin memahami ambisi, pemikiran, dan melihat potensi kolaborasi seperti belajar di luar negeri, artikulasi, dan kolaborasi penelitian, hanya untuk melihat apakah ada peluang bagi kedua universitas untuk bekerja sama,” kata Tom.
Chaminda menambahkan, perwakilan RMIT University idealnya mencari partner yang bisa diajak tumbuh bersama, melakukan program bersama untuk mencari pendanaan bersama.
Salah satu kolaborasi ambisius yang diusulkan oleh Universitas RMIT adalah melakukan program bersama—sebuah program yang dikatakan sulit untuk dimulai. Per diskusi, ketika melihat kekuatan umum antara UMN dan RMIT, itu adalah desain, tetapi menantang karena desain memiliki kriteria masuk yang lebih tinggi.
“Tapi itu hal yang bagus. Jika seorang mahasiswa ingin mengambil desain di RMIT karena peringkatnya tinggi, dan Anda menawarkan yayasan atau diploma di sini, dan mereka tidak ingin segera pergi ke Australia karena tinggal di Indonesia lebih murah, mereka mendapat nilai (di UMN) , kemudian mereka bisa pergi ke RMIT untuk menyelesaikan gelarnya,” kata Tom.
UMN sendiri, dibagikan oleh Muliawati, memiliki berbagai pengalaman berkolaborasi dengan universitas internasional dalam program bersama (joint degree) seperti dengan Swinburne University of Technology dengan “Swinburne International Program” dimana mahasiswa Program Studi Informatika dapat mendapatkan dual degree melalui program ini.
“Menurut saya kolaborasi untuk melakukan joint program merupakan opsi yang sangat menarik,” ucap Muliawati. Ia juga berharap proposal akan rencana kolaborasi ini dapat segera dibuat.
Ada kemungkinan kerjasama yang cerah di masa depan antara UMN dan RMIT University, khususnya di dalam desain. Diperlukan lebih banyak diskusi untuk segera merencanakan dan mewujudkan kemitraan.
Universitas RMIT adalah salah satu universitas terkemuka di Australia, juga populer di kalangan mahasiswa Indonesia. Kolaborasi ini dapat membuka peluang bagi mahasiswa UMN untuk tidak hanya melanjutkan studi di RMIT tetapi juga kesempatan bagi kedua universitas dapat tumbuh bersama secara akademis.
By Levina Chrestella Theodora
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika | Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id