UMN Sambut Kedatangan Todak Academy Malaysia
Januari 30, 2025Dosen UMN Raih Penghargaan Penyaji Terbaik Berkat Inovasi PKM
Februari 3, 2025Jakarta – Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan Universitas Gajah Mada meluncurkan aplikasi MySalak pada Rabu (15/01/2025). MySalak sendiri merupakan aplikasi berbasis AI dan IoT yang dikembangkan untuk membantu petani salak dalam menangani hama.
Kegiatan tersebut merupakan hasil kerja sama antara Program Studi Teknik Komputer UMN, Fakultas Pertanian UGM, LPPM UMN, Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), Direktorat Perlindungan Hortikultura Kementan, Balai Karantina Yogyakarta, Dinas Pertanian DIY, dan Paguyuban Mitra Turindo.
Baca juga: UMN dan UGM Bikin Sistem Pertanian Pintar, Dongkrak Ekspor Salak Indonesia
”Dengan aplikasi MySalak diharapkan petani dapat mengelola lahan pertanian salak secara lebih optimal dan dapat meningkatkan hasil panen dan ekspor salak,” ujar Dosen Program Studi Teknik Komputer UMN, Nabila Husna, dalam wawancara bersama UMN News Service.
Ketika membahas soal peran mahasiswa UMN dalam pembuatan aplikasi ini, Nabila bercerita kalo mereka berkontribusi penuh dalam proyek tersebut.
“Mereka memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh dari perkuliahan untuk menyelesaikan tantangan nyata di bidang pertanian salak. Melalui project ini, mahasiswa tidak hanya diberikan pengalaman praktis, tetapi juga memperkuat kontribusi mereka dalam mendukung inovasi di bidang pertanian,” tuturnya lagi.
Tidak hanya itu, aplikasi MySalak juga dibuat untuk menyelesaikan masalah utama yang dihadapi mitra petani salak Kelompok Tani Mitra Turindo, yakni serangan hama lalat buah. Serangan hama itu membuat petani lalu mengalami pembatasan ekspor salak ke sejumlah negara. Aplikasi MySalak pun dibuat untuk menangani isu tersebut.
Fitur Aplikasi MySalak
Aplikasi MySalak juga memiliki sejumlah fitur, yakni:
- Prediksi Cuaca
Fitur ini memberikan data kondisi cuaca secara realtime dari sistem IoT MySalak yang dipasangkan di beberapa tempat di lahan pertanian mereka.
“Hasil pembacaan cuaca ini kemudian dianalisis dengan AI agar dapat memberikan prediksi cuaca selama 7 hari ke depan. Dari hasil prediksi cuaca ini, kami analisis kembali untuk dapat memberikan hasil prediksi kemungkinan hama apa saja yang akan muncul berdasarkan prediksi cuaca tersebut,” kata Nabila.
- Hitung Lalat Buah Otomatis
Aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur penghitungan lalat buah yang digunakan buat keperluan administrasi ekspor. “Petani biasanya perlu melaporkan jumlah tangkapan lalat buah. Untuk mempercepat dan mempermudah proses pelaporan, kami mengembangkan fitur hitung lalat buah otomatis,” tuturnya.
- Peta Sebaran Hama
Fitur ini memberikan informasi mengenai kondisi sebaran hama di lahan Mitra Turindo. Melalui fitur ini, petani dapat memantau area lahan mana yang memiliki tingkat serangan hama lebih tinggi atau lebih rendah, sehingga memudahkan pengambilan keputusan untuk pengelolaan dan penanganan yang lebih tepat sasaran.
- Artikel
Gak hanya penghitungan otomatis, aplikasi ini juga punya fitur artikel dan tips yang bisa digunakan petani buat bekerja secara lebih optimal.
“Semua fitur ini diharapkan akan dapat mengoptimalkan kinerja petani dalam pengendalian hama lalat buah,” ujar Nabila lagi.
Baca juga: Dosen UMN Berhasil Raih Hibah Dari Program KONEKSI Australia-Indonesia
Apakah aplikasi ini terbuka untuk umum?
Untuk sekarang, aplikasi MySalak hanya ditujukan untuk petani dan dinas terkait. Para petani perlu mengakses laman mysalak.com untuk menggunakan teknologi tersebut. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan kalau aplikasi ini akan dikembangkan lebih lanjut agar bisa dinikmati juga oleh masyarakat umum.
By Putu Wiena| UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id