Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa, UMN Terapkan Metode Pembelajaran Kolaboratif
Mei 2, 2018UMN Raih Website Terbaik Dalam ID Website Awards 2018
Mei 4, 2018
TANGERANG – UMN Screen 2018 resmi dibuka dengan pemutaran dua karya film dan animasi terbaik karya mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) di Goethe Institute, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (2/5/2018). Adapun dua karya tersebut adalah film dokumenter “Ojek Lusi” dan animasi pendek “Maikia”.
Mengambil latar waktu 11 tahun setelah semburan Lumpur Sidoarjo menenggelamkan 16 desa di 3 Kecamatan di Jawa Timur, film Ojek Lusi menyajikan sebuah potret dari para korban lumpur yang berupaya beradaptasi dengan mencari penghasilan menjadi tukang ojek dan tour guide di daerah yang kini sudah menjadi wisata lumpur tersebut.
“(Dalam film ini) kami nggak mengeksploitasi kesedihan mereka (korban). Karena ini sudah 11 tahun, kami ingin menunjukan bagaimana mereka beradaptasi. Kalau (film) dokumenter lainnya tentang Lapindo, beberapa mereka menampilkan korban yang sedang menangis, (sedangkan) kami tidak, tapi kami tetap mau mengajak penonton berempati,” jelas Winner Wijaya selaku Sutradara film “Ojek Lusi”.
Sedangkan animasi “Maikila” menceritakan tentang kisah perjuangan cinta anak muda dalam merebut hati seorang wanita yang sudah memiliki kekasih. Jason menjelaskan, animasi ini dilatarbelakangi oleh kisah nyata yang dialaminya sendiri, yang diekspresikan ulang dan ditambahkan beberapa elemen cerita lain sehingga menjadi sebuah bentuk visual animasi yang baru.
“Maikila sudah diputar di Bandung, Jogja, Slovenia, dan masih banyak lagi. Animasi ini sudah screening di 11 tempat yang berbeda,” kata Jason Kiantoro selaku pembuat Animasi “Maikila”.
Baca juga: “Ojek Lusi” dan “Identitas” di UMN Screen 2018
Turut hadir sebagai pembicara dalam pembukaan UMN Screen 2018 , Ketua Program Studi Film dan Animasi Kus Sudarsono, Dosen pengampu mata kuliah Documentary&Corporate Production sekaligus perwakilan segenap dosen Film dan Televisi UMN Ari Dina, Dosen pengampu mata kuliah Final Project Pre-Production sekaligus perwakilan segenap dosen Animasi Yohanes Merc, Dosen pengampu mata kuliah Festival Theory&Practice Sri Ratna Setiawati, dan ketua panitia UMN Screen Ezra Bonaventura.
“Satu hal yang menjawab kenapa semua karya (yang diputar dalam acara) ini lebih baik untuk naik (ditayangkan), adalah karena keseriusan. Seberapa serius mereka (mahasiswa) memandang karyanya ini, apa dia cuma mau berhenti di tugas doang, ataukah dia mau sampai di titik ‘yaudah gua mau ini jadi karya’, toh gua udah masuk sekolah film,” kata Ari Dina.
Acara dilanjutkan dengan bazaar dan pemutaran 10 film diantaranya sebagai berikut :
- “Suci”, film karya Josh Rafael Gultom (produser) dan Sarah Adilah (sutradara),
- “Pulang”, film dokumenter karya Christian Aditya (produser) dan Difizckal Satriatama (sutradara),
- “Marzuki”, animasi karya Cicely Maseyo (produser) dan Alfath Syahalam (sutradara),
- “The Apple and Its Tree”, film karya Novia Puspa Sari (produser) dan Gisela Levy (sutradara),
- “Wasangka”, film karya Angelia Leanartha (produser) dan Wisnu Dewa Broto (sutradara),
- “Cuit-cuit”, animasi karya Jip Hana Ramadhani Jana Prasetya,
- “Kelabu”, film karya Christa Diera Kinaswari (produser) dan Eirene Haision (sutradara),
- “Baba”, film karya Boby Halimawan (produser) dan Brandon Omar Hitarie (sutradara),
- “HitLove”, film karya Justin Elihu (produser) dan Ibnu Rush Larantuka (sutradara),
- “Life of Death”, animasi karya Bryan Arfiandi (produser) dan Jason Kiantoro (sutradara).
UMN Screen adalah festival tahunan yang diselenggarakan oleh Program Studi Film dan Televisi, Fakultas Seni dan Desain UMN untuk memperkenalkan karya terbaik mahasiswa UMN terutama di bidang film dan animasi kepada publik. Mengusung tema “Identitas”, acara yang kini telah memasuki tahun ke-enam tersebut ingin menunjukan bahwa karya film atau animasi menjadi bentuk sebuah identitas filmmaker atau animator untuk menunjukan sudut pandangnya terhadap suatu isu tertentu.
Rangkaian acara UMN Screen berlangsung pada 2-4 Mei 2018. Sebanyak 29 film dan animasi terpilih karya mahasiswa UMN akan diputar di Lecture Theater UMN. Selain itu, ada kompetisi bertajuk “Art In Motion” yang bisa diikuti mahasiswa, seperti lomba Character Design, lomba Story Board dan lomba Sound Design. Ada juga talkshow bersama para juri lomba dan awarding untuk memperkenalkan para pemenang lomba. Terakhir, Special Screening berupa pemutaran “Night Bus”, film panjang yang tahun lalu keluar sebagai film terbaik FFI 2017, akan menjadi penutup dari acara ini. (*/CRA)
*by Mario Baskoro – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id