UMN dan Kemendagri Adakan Seminar Nasional Is Me
Maret 4, 2020Semarakkan Hari Peduli Sampah Nasional, UMN Gelar Talkhsow Lingkungan Hidup
Maret 10, 2020TANGERANG – Untuk meningkatkan minat literasi informasi, Perpustakaan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) berkolaborasi dengan Perpustakaan Universitas Pelita Harapan (UPH) dan Swiss German University (SGU) mengadakan Literasi Informasi bertajuk “Smart Citizen, Smart Society dan Smart Learning” di Mall Living World, Alam Sutera pada Sabtu (29/02).
Rangkaian acara ini terdiri dari seminar yang bertajuk “Smart Citizen in Smart Society” dan lomba board game bertajuk “Wide Wit War : Information Literacy Board Game Competition”.
Pada kesempatan tersebut, Dharma Gustiar Baskoro selaku Ketua Panitia mengungkapkan bahwa acara ini bukan hanya untuk memperkenalkan Literasi Informasi melalui permainan kepada pengunjung Mall, melainkan juga untuk mengedukasi pustakawan melalui seminar.
Pustakawan dari berbagai sekolah dasar hingga perguruan tinggi hadir di sini. Manajer Perpustakaan UMN Orisa Mahardhini mengungkapkan bahwa mereka ingin mengkampanyekan literasi informasi kepada masyarakat luas.
“Tujuan dari acara ini adalah untuk mengkampanyekan Literasi Informasi. Biasanya sasaran kampanye kami hanya di sekitar Kampus UMN saja. Namun kali ini, kami ingin mengkampanyekan literasi informasi kepada masyarakat luas,” ungkap Orisa yang menjabat sebagai sekretaris dalam kepanitiaan Literasi Informasi.
Seminar “Smart Citizen in Smart Society” menghadirkan dua narasumber, yaitu Ismail Fahmi selaku pustakawan nasional dan founder PT. Media Kernels Indonesia dan Hanna Chaterina George selaku pustakawan dan Ketua Asosiasi Pekerja Profesional Informasi Sekolah Indonesia (APISI).
Dalam seminar tersebut, Fahmi memaparkan urgensi literasi informasi perlu dibagikan sejak dini kepada masyarakat, karena semakin banyak informasi semakin sukar menemukan kebenarannya.
Literasi informasi sendiri merupakan kemampuan untuk membaca dan menulis serta menghasilkan karya. Menurut Fahmi, tingkat literasi informasi di Indonesia masih sangat minim.
“Jangan menunggu Pemerintah merumuskan kurikulum. Kita harus sadar peran serta masyarakat sangat besar dalam dunia Literasi Informasi. Tanggung jawab ini ada pada orangtua dalam mendidik anak dan juga pustakawan sekolah,” terang Fahmi.
Hal tersebut dibenarkan oleh Hana yang sudah 20 tahun bekerja sebagai pustakawan di Sekolah Internasional. “Literasi berangkat dari masalah yang harus dipecahkan, keputusan yang harus diambil dan mengkomunikasikan solusi dengan cara yang efektif agar kelak generasi selanjutnya dapat menerapkan long life learner,” kata Hana.
Selain seminar, diselenggarakan juga perlombaan board game tingkat pelajar SMA dan mahasiswa. Salah satu peserta Yanni Karina berharap dengan permainan ini, pengunjung dan peserta dapat memahami literasi informasi dengan cara yang berbeda.
“Permainan (board game) dimainkan berkelompok dengan anggota 3 orang. Dalam permainan ini ada dua jalur untuk menang, yaitu pemain dapat menggunakan taktik last man standing atau mengumpulkan poin dengan menjawab pertanyaan seputar literasi Informasi,” tutup Yanni Karina selaku Game Master.
*by Adonia Bernike Anaya – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id