CommPRESS 2019 Hadirkan Seminar Jurnalisme Damai Bagi Jurnalis Muda UMN
Mei 9, 2019Museum MACAN Gandeng UMN Pictures dalam Pameran “Dunia dalam Berita”
Mei 12, 2019JAKARTA – Universitas Multimedia Nusantara (UMN) melalui program studi (prodi) Desain Komunikasi Visual (DKV) digandeng Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Indonesia Design Development Center (IDDC) untuk meningkatkan nilai tambah produk ekspor Indonesia di sektor kerajinan. Hal tersebut disepakati dengan penandatangan kerja sama antara Kemendag dan UMN, yang dilakukan oleh Direktur Pengembangan Produk Ekspor (P2E) Kemendag Ari Satria dan Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama UMN Prof. Muliawati G. Siswanto di Auditorium Kementerian Perdagangan Republik Indonesia pada Kamis (9/5).
Pada kesempatan tersebut, Wakil Rektor IV UMN Prof. Muliawati G. Siswanto menyatakan bahwa kerja sama ini menggabungkan tiga unsur, yaitu Pemerintah, Industri dan Pendidikan.
“Kerja sama ini mencakup unsur Pemerintah-Kemendag, Industri-Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Provinsi DKI Jakarta dan Pendidikan-UMN. Kami senang sekali diberi kesempatan ini. Semoga kami bisa berkontribusi untuk meningkatkan nilai tambah produk ekspor Indonesia agar dapat bersaing di mancanegara,” kata Prof. Muliawati.
Baca juga: Kemendag gandeng Dekranasda DKI dan UMN tingkatkan nilai tambah ekspor
Melalui kerja sama ini, UMN akan memberikan rekomendasi kepada Kemendag berupa desainer komunikasi visual untuk pelaksanaan kegiatan Klinik Desain di IDDC yang sudah berjalan sejak 2017.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Arlinda menjelaskan bahwa Kemendag memiliki misi mendorong nilai ekspor non-migas, utamanya dari sektor kerajinan dengan cara memberikan nilai tambah pada produk. Menurutnya, memperbaiki kualitas desain menjadi faktor penting jika menginginkan produk yang dijual memiliki harga tinggi.
“(Suatu produk) perlu sentuhan desain agar harganya lebih mahal. Salah satu yang masih saya ingat ketika karya anak bangsa menghasilkan satu produk desain kursi. Ketika dilakukan sentuhan desain, satu kursi saja nilainya mencapai 1.350 euro,” jelas Arlinda.
Baca juga : Kemdag jalin kerja sama dengan Dekranas DKI Jakarta dan UMN
Untuk itu, Direktur Pengembangan Produk Ekspor (P2E) Kemendag Ari Satria melanjutkan, UMN bisa menjadi hub dan memberikan pendampingan kepada para pengrajin untuk meningkatkan nilai tambah produknya melalui desain komunikasi visual.
“UMN bisa menjadi hub dan memberikan konsultasi desain kepada para pengrajin. Para konsultan UMN yang sudah menjadi konsultan di IDDC juga dapat memberikan konsultasi di UMN dengan mengikuti aturan atau standar dari Kemendag,” lanjut Ari.
Baca juga : Strategi Kemendag Atasi Ekspor Kerajinan yang Masih Minim
Sementara itu, Ketua Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Provinsi DKI Jakarta Fery Farhati berharap melalui kerja sama ini produk-produk pengrajin ibukota dapat menembus pasar Internasional.
“Terimakasih sudah memberikan kesempatan pendampingan. Kami sebagai wadah pengrajin ibukota wajib mengembangkan program yang dapat meningkatkan kapasitas pengrajin. Sebuah produk kerajinan tentu tidak terlepas dari desain produk yang baik dan komunikasi visual yang baik. Kami harap produk kami bisa menembus pasar internasional,” tutup Fery.
IDDC merupakan wadah untuk memfasilitasi dan memberikan pelayanan terkait pengembangan desain komunikasi visual. Kerja sama yang terjalin antara Kemendag, Dekranasda Provinsi DKI Jakarta dan UMN diharapkan akan semakin mendorong kinerja ekspor non-migas Indonesia, khususnya sektor kerajinan. Kerja sama ini akan berlangsung selama dua tahun dan akan dievaluasi lebih lanjut. (CRA)
*by Chininta Rizka Angelia – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id