Satu-satunya dari Indonesia, Film Baru Dosen UMN “Watch It Burn” Menang Penghargaan IEFTA di Italia
Desember 15, 2023UMN, Silla University, dan KOICA Gelar Konferensi Tentang AI & Industri 4.0 di Indonesia
Desember 22, 2023UMN dan Silla University membahas Revolusi Industri 4.0, digital twin, dan kecerdasan buatan. (Dok. Marketing Communications UMN)
TANGERANG – Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan Silla University, Korea, menyelenggarakan workshop bertema “Revolusi Industri 4.0 Terkait Digital Twin dan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI).” Workshop ini dilaksanakan secara hybrid (offline dan online) di kampus UMN pada Senin (23/11).
Acara ini dihadiri oleh beberapa perwakilan dari UMN dan Silla University, dengan pembicara utama Prof: Ae Jin Kim (Silla University, Korea), Muhammad Tawakkal (Manager Technical Support Festo Indonesia), dan Marlinda Vasty Overbeek, S.Kom, M.Kom (Dosen Teknik Informatika UMN).
“Saya yakin topik workshop hari ini mengenai smart factory dan artificial intelligence sangat menarik karena AI telah berkembang pesat dan telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari,” ujar Ir. Andrey Andoko, M.Sc, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan UMN, dalam pidato pembukaannya.
Beliau juga menyinggung mengenai ketakutan akan AI yang akan menggantikan pekerjaan kita. Oleh karena itu, mahasiswa harus sadar akan perkembangan AI dan mau belajar.
“Biasanya di UMN, saya selalu mengingatkan mahasiswa untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. Walaupun sudah lulus, tetap harus belajar lagi dan lagi. Kompetensi yang kalian miliki harus lebih dari AI. Kalian harus lebih pintar dari AI,” ujar Andrey. Ia berharap workshop ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa untuk mengenal AI dan kesempatan yang dapat diberikan oleh kolaborasi UMN dan Silla University.
Profesor Ae Jin Kim (Esther) dari Silla University membahas mengenai dinamika dan implikasi pembangunan di bidang revolusi industri ke-4 di Indonesia, dengan fokus pada KOICA ODA Project. (Dok. Marketing Communications UMN)
UMN dan Silla University telah bekerja sama dengan pendanaan dari KOICA (Korea International Cooperation Agency) (KOICA-SILLA-UMN). Kerja sama ini membentuk program 4th Industrial Revolution Technical Center (KSU 4IRTC). KSU 4IRTC merupakan program pelatihan yang bertujuan untuk menghasilkan talenta-talenta yang ahli dan dapat mendukung pembangunan di era Revolusi Industri 4.0.
Dalam presentasinya, Kim membahas banyak hal dari pengalamannya bekerja sama dengan UMN, industri otomotif dan hasil positif dari talenta yang dihasilkan oleh program KSU 4IRTC. Banyak peserta program KSU 4IRTC yang kini telah bekerja di bawah perusahaan Korea dan mendapatkan tanggapan positif bahkan dari pemerintah Korea.
“Bulan September tahun ini, saya mengunjungi petinggi pemerintah Korea, dan kalian tahu, mereka sangat puas dengan program UMN ini. Mereka kaget karena tidak menyangka UMN melakukan kerja keras seperti ini. Evaluator memberikan nilai yang sangat tinggi, hampir 90%,” ujar Kim dengan bangga.
Marlinda Vasty Overbeek, S.Kom, M.Kom membahas mengenai pemanfaatan AI-natural language processing sebagai pencocokan pola bahasa Indonesia. (Dok. Marketing Communications UMN)
Sesi workshop kedua dibawakan oleh Marlinda, dosen Informatika UMN. Ia memulai dengan menjelaskan apa itu AI.
“Secara sederhana, AI adalah bagaimana kita bisa membuat sebuah sistem yang bisa berpikir, bertindak, dan mengambil keputusan seperti manusia,” jelas Marlinda. Ia kemudian menjelaskan secara mendalam bagaimana AI bekerja, beberapa contoh, dan bagaimana AI dilatih.
Marlinda juga membahas tentang NLP dan Machine Learning. Natural Language Processing (NLP) adalah disiplin ilmu untuk membuat mesin yang dapat memahami, menginterpretasikan, dan memanipulasi bahasa manusia. NLP adalah bagian dari machine learning. Pada kesempatan yang sama, ia juga menceritakan proyek penelitiannya bersama tim dosen dan mahasiswa UMN yang dinamakan “U-Tapis”, yang melibatkan AI, NLP, dan Machine Learning.
U-Tapis merupakan aplikasi penyaring kesalahan berbahasa untuk bahasa Indonesia. Aplikasi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi di kalangan jurnalis sehingga media massa, selain berperan sebagai penyampai teknologi dan informasi, juga dapat menjalankan perannya sebagai pencerdas bangsa melalui bahasa. Tim peneliti mendapatkan dana hibah sebesar Rp308.846.000 dalam program Matching Fund Kedaireka 2022 untuk proyek ini.
“Sejak tahun 2020 hingga sekarang, saya belajar bahasa Indonesia untuk pengenalan pola, dan ternyata bahasa Indonesia itu sulit dan banyak sekali tuntutannya,” kata Marlinda. Bahasa Indonesia memiliki banyak dialek, sehingga kata-kata dengan huruf yang sama memiliki arti yang berbeda.
Ia mencontohkan kata “apel” dalam bahasa Indonesia. Kata tersebut bisa berarti dua hal yang berbeda, tergantung bagaimana Anda mengucapkannya. “Apel” bisa berarti buah apel atau upacara.
Selain bahasa yang sudah kompleks, bahkan untuk orang Indonesia sekalipun, tim U-Tapis menemukan melalui analisis bahwa masih banyak kesalahan penulisan yang dilakukan oleh mahasiswa bahkan media massa. Oleh karena itu, ia berharap dengan adanya aplikasi U-Tapis ini dapat membantu meningkatkan akurasi penulisan bahasa Indonesia.
“Untuk Bahasa Indonesia, pertama kita menggunakan tokenization dan post tagging yang sudah dilakukan oleh kakak-kakak tingkat kalian. Kemudian, teknik NLP dilakukan untuk memahami semua kalimat dalam satu bahasa,” jelas Marlinda.
Penelitian ini masih terus berlanjut, dan Marlinda mendorong para mahasiswa untuk bekerja dan melakukan penelitian bersama jika mereka mau. Penelitian ini dapat dikembangkan, dan lebih banyak inovasi dapat terjadi. Ia percaya bahwa aplikasi ini memiliki potensi yang sangat besar karena dapat diimplementasikan di rumah sakit dan banyak lagi.
“Peluangnya sangat besar. Jadi jika ingin mengembangkan ilmu ini lebih lanjut, silakan saja karena KOICA memfasilitasi penelitian, dan di UMN pun tersedia laboratoriumnya, dan dosen-dosen yang ahli di bidangnya,” kata Marlinda. Ia berharap tahun depan akan ada lebih banyak lagi mahasiswa yang bisa bergabung dan menjadi bagian dari tim riset U-Tapis.
Muhammad Tawakkal membahas tentang apa itu digital twin (Dok. Marketing Communications UMN)
Sesi workshop terakhir dibawakan oleh Muhammad. Dalam pidatonya, ia menjelaskan apa itu digital twin dan bagaimana cara kerjanya. Ia menyampaikan bahwa istilah digital twin sudah banyak digunakan sejak adanya Industri 4.0.
Mengutip Mckinsey, kembaran digital adalah representasi digital dari objek fisik, orang, atau proses yang dikontekstualisasikan dalam versi digital dari lingkungannya. Digital twin dapat membantu organisasi mensimulasikan situasi nyata dan hasilnya, yang pada akhirnya memungkinkan organisasi untuk membuat keputusan yang lebih baik.
“Ada yang tahu Google Maps? Itu adalah salah satu contoh model replika dunia,” jelas Muhammad.
Konsep digital twin terdengar terlalu familiar dengan simulasi, bukan? Namun, meskipun digital twin dan simulasi sama-sama menggunakan simulasi berbasis model virtual, keduanya memiliki perbedaan. Lalu, apa saja perbedaan antara digital twin dan simulasi?
Muhammad menjelaskan bahwa ketika simulasi dilakukan, ia hanya berfokus pada satu atau beberapa kondisi atau proses. Sebaliknya, digital twins mengambil kondisi aktual yang ada dari mesin (banyak proses). Sehingga kemudian, dari twins ini, dari informasi virtual yang ada, bisa ditarik lagi untuk simulasi.
Berikut adalah perbandingan mudah yang dijelaskan oleh TWI Global: Di mana simulasi dapat membantu Anda memahami apa yang mungkin terjadi di dunia nyata, digital twins memungkinkan Anda untuk membandingkan dan menilai apa yang mungkin terjadi selain apa yang sebenarnya terjadi.
Dunia AI tidak diragukan lagi menarik dan sedang berkembang pesat. Melalui workshop ini, mahasiswa UMN dapat melihat tren AI saat ini dan mengambil peran dalam membentuk dunia AI di Industri 4.0 dan seterusnya.
By Levina Chrestella Theodora
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id