Inilah Upaya UMN Cegah Penyebaran Virus Corona
Maret 3, 2020UMN Kampanyekan Literasi Informasi
Maret 5, 2020TANGERANG – Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Komunitas Nasionalis Radikal (Nakal), dan Yayasan Bentang Merah Putih mengadakan seminar “Nasional Is Me”. Seminar yang mengangkat tema jurnalistik di era post-truth ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa UMN tentang pentingnya verifikasi berita di era post-truth, juga bagaimana menghadapi hoaks di dunia yang penuh dengan informasi.
Seminar ini diisi oleh Michael Tjandra selaku News Anchor di RTV dan Astri Megatari selaku Government Public Relation, News Presenter, dan Produser Seputar Indonesia RCTI. Selain itu, acara ini juga di moderatori oleh Yohana Elizabeth Hardjadinata selaku Pelaksana Nasional Is Me.
Seminar diawali dengan sambutan dari Dr. Drs. Imran, M.Si., M.A selaku Sekretaris Ditjen Politik Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri.
Imam mengungkapkan bahwa multimedia merupakan salah satu sarana untuk mempengaruhi opini dan pemikiran masyarakat.
“Multimedia merupakan alat yang sangat luar biasa untuk mempengaruhi opini dan pemikiran yang ada di masyarakat, termasuk juga generasi muda,”ujar Imran dalam sambutannya.
Dalam kesempatan ini, Ika Yanuarti selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UMN juga mengungkapkan UMN terus berupaya untuk menanamkan semangat nasionalisme kebangsaan kepada mahasiswa UMN.
“Tentunya ini merupakan upaya dari UMN untuk terus menanamkan semangat nasionalisme kebangsaan kepada semua mahasiswa, karena ini memang penting, mahasiswa sebagai generasi muda harus memiliki semangat ini. Sebab generasi muda adalah generasi penerus yang rentan pula dipengaruhi oleh hal-hal negatif,” ujar Ika.
Pada kesempatan ini, Michael Tjandra selaku pembicara mengungkapkan banyaknya informasi yang saat ini beredar dapat menyebabkan munculnya kebenaran baru.
“Kita masuk di era yang penuh dengan teknologi, penyebaran informasi cepat. Begitu banyak informasi beredar di masyarakat, banyak juga oknum yang mengambil kesempatan ini untuk membuat satu pemahaman, satu informasi, kemudian dikatakan berulang kali, sehingga hal itu menjadi kebenaran bagi sebagian orang,” ujar Michael saat menyampaikan materi tentang post-truth, Selasa (2/3).
Michael melanjutkan pemahaman baru bisa mengakibatkan munculnya hoaks.
“Pemahaman yang tidak benar tadi, kemudian diyakini oleh seseorang, dan hal itu dapat berujung kepada hoaks. Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk melakukan verifikasi data, agar masyarakat tidak terjebak dalam informasi palsu,” lanjut Michael.
Sementara itu Astri Megatari memberikan pesan kepada Mahasiswa UMN agar bijak dan berhati-hati dalan menggunakan media sosial.
“Apa yang kita tulis, apa yang kita posting sebaiknya sesuatu yang bermanfaat dan sesuatu yang memiliki nilai-nilai positif. Jangan sampai yang kita sebarkan ini justru menebarkan kebencian atau mungkin kita akan memperkeruh suasana atau mungkin kita akan membuat fitnah. Jadi itulah yang kenapa kita harus lebih bisa mencoba lebih bijak dan lebih berhati-hati dalam bersosial media juga,” kata Astri.
Di akhir acara UMN memberikan simbol apresiasi kepada Kementerian Dalam Negeri dan Yayasan Bentang Merah Putih. Sebagai informasi, seminar Nasionalisme ini juga disiarkan secara langsung di 52 radio di seluruh Indonesia. (IA/RK)
*by Ida Ayu, Reviana Kristin – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id