Tim Mahasiswa UMN Berhasil Lolos Kompetisi Program P2MW 2022
Juli 26, 2022Rekomendasi Jurusan Kuliah Untuk Mahasiswa IPA
Agustus 1, 2022TANGERANG – Membekali jurnalis dengan keahlian dan pengetahuan yang luas dalam menghalau ataupun meminimalisir terjadinya disinformasi saat melaporkan berita pada pra, selama, dan paska pandemi. Program Studi Digital Journalism Universitas Multimedia Nusantara (UMN) mengadakan Data and Computational Journalism Conference Indonesia (DCJ-CI) 2022. Acara ini diadakan selama empat hari dari 27 sampai 30 Juli 2022 yang diadakan secara hybrid.
Pada pembukaan di hari pertama konferensi dan workshop diadakan langsung di kampus UMN dan dihadiri secara daring Michael Quinlan Juru Bicara Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia. Turut dihadiri langsung juga oleh Dr. Ninok Leksono, M.A. Rektor UMN, Ir. Andrey Andoko, M.Sc. Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan UMN, Adi Marsiela Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Wahyu Dhyatmika Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Samiaji Bintang Nusantara, S.T., M.A., Ketua Program Studi Jurnalistik, Utami Diah Kusumawati Project Officer DCJ-CI 2022.
DCJ-CI 2022 merupakan konferensi jurnalisme data yang pertama dan terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara. Konferensi tahunan ini terdiri dari serangkaian acara dan akan menampilkan praktik jurnalisme data terbaik, mengeksplorasi teknologi baru yang muncul, menampilkan berbagai piranti data, serta menjadi ajang pertukaran pengetahuan jurnalisme data dan teknologi antara praktisi Amerika Serikat dan Indonesia.
Konferensi tahunan ini dimulai dengan rangkaian lokakarya terkait jurnalisme data yang diikuti oleh jurnalis, dosen, dan mahasiswa jurnalistik pada tahun 2019-2021. Kegiatan lokakarya tersebut diadakan di beberapa kota di Indonesia, seperti Aceh, Padang, Palu, Jakarta, Surabaya, Palembang, Banjarmasin, dan Makassar.
Utami menjelaskan, bahwa acara ini didanai sepenuhnya oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia dan didukung penuh oleh Universitas Multimedia Nusantara. Melihat juga kebutuhan dari para jurnalis untuk meningkatkan kemampuan mereka, terkait pengolahan dan pemahaman akan data serta pengaplikasian alat komputasi.
“Kami melihat konferensi internasional soal jurnalisme data dan komputasi perlu diadakan di Indonesia. Kami berharap, acara ini bisa menjadi ajang kekeluargaan dan pertukaran pengetahuan jurnalisme data dan komputasi antara praktisi dan edukator baik Indonesia maupun luar negeri,” tutup Utami.
Begitupun yang diharapkan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia yang disampaikan oleh Michael, DCJ-CI 2022 dapat membagikan praktik terbaik dalam jurnalisme data, eksplorasi teknologi jurnalisme data, dan teknologi antar para ahli dari berbagai negara terutama dari Amerika Serikat.
Michael menjelaskan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membekali para jurnalis dengan keahlian dan pengetahuan, sehingga mereka bisa menyajikan informasi yang akurat terkait data. Selama dua tahun terakhir kita harus beradaptasi dengan pandemi Covid-19 yang tidak hanya mengubah cara hidup tetapi juga cara memperoleh informasi.
“Peran jurnalis sangat penting dalam menyebarluaskan informasi dan berita terkini terkait covid-19. Melalui rangkaian workshop yang telah diadakan secara virtual di 6 kota oleh tim DCJ-CI, para jurnalis telah belajar bagaimana memberikan informasi penting dengan menggunakan visualisasi detail sehingga pembaca tetap dapat memahami dan melihat data dengan lebih baik,” lanjutnya.
Jurnalis Indonesia harus mempunyai kemampuan yang harus terus ditingkatkan baik dengan pelatihan, alat, dan kemampuan dalam memperoleh data untuk berita yang akan disampaikan kepada publik.
Ninok sudah menggeluti dunia jurnalistik hampir 42 tahun ini mengerti evolusi jurnalisme yang meningkat sesuai tantangan yang muncul. Menurutnya data dan komputasional jurnalisme itu sesuatu yang baru dan dimaksudkan untuk meningkatkan mutu profesionalitas wartawan Indonesia.
“Dulu di dewan pers saya mengatasi uji kompetensi. Jadi masing-masing wartawan itu dari waktu ke waktu harus dilengkapi retraining kemampuan profesionalnya,” lanjutnya.
Ninok berharap, tidak saja kepada mahasiswa yang mengikuti tetapi juga kepada wartawan Indonesia harus memiliki wawasan baru. Profesi itu jangan dibiarkan seperti itu saja, tetapi harus dibawa ke level profesional lebih tinggi. Sehingga wartawan tambah punya alat dan ilmu untuk membuatnya lebih cerdas, cepat menganalisis, dan menafsirkan berbagai fakta.
Begitupun menurut Andrey, kontribusi UMN pada konferensi ini penting sebagai konstitusi pendidikan yang memiliki prodi Jurnalistik. Maka dapat membantu meningkatkan kompetensi bagi calon jurnalis di profesinya.
“Mengenai workshop pre-event kemarin, mengenai kurikulum jurnalisme data yang diikuti para dosen perguruan tinggi, diharapkan menyebar di berbagai perguruan tinggi. Guna menjadikan jurnalisme data masuk ke dalam kurikulum pendidikan Jurnalistik,” lanjutnya.
Perubahan mendasar dalam jurnalisme sangat terasa signifikan dan memberikan dampak dalam mempengaruhi banyak hal dari ekosistem informasi. Jurnalisme data adalah salah satu solusi untuk menemukan kembali relevansi jurnalisme untuk publik.
“Salah satu tantangan untuk kemudian mengembangakn jurnalisme data di Indonesia adalah ketersediaan datanya, makannya saat temen-temen liat di kurikulum di acara pre-event kemarin di bagian awal adalah finding the data,” ungkap Adi.
Wahyu menilai, keberadaan konferensi ini sangat penting, karena jurnalisme data adalah salah satu jawaban untuk mengatasi krisis yang sedang menghadapi jurnalisme dewasa ini. Terdapat dua krisis, yaitu digital distraction dan pandemi Covid-19.
“Digital distraction mengubah model bisnis media, cara kerja wartawan, dan cara publik dalam mengkonsumsi informasi. Saat pandemi, banyak kegiatan yang tidak bisa dikerjakan media dan mengalami penurunan drastis untuk sebagai sumber pendapatan,” ungkapnya.
Selain dari Amerika Serikat, konferensi ini akan menghadirkan ahli dari sejumlah negara lainnya, seperti Inggris, Nepal, Jepang, Swiss, dan akan diikuti oleh jurnalis, peneliti, akademisi, serta pihak yang menggunakan data dalam pekerjaannya.
By Annisa Maulida | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id