UMN Consulting Luncurkan Artikel Penelitian Perdananya
Februari 17, 2022UMN Bersama Silla University dan KOICA Membuka Program Free-Training KSU4IRTC Batch kedua
Februari 21, 2022TANGERANG – Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Consulting mempresentasikan penelitiannya bertajuk “Gen Z – Lifestyle and Consumption Habits 2021” melalui zoom meeting pada 18 Februari 2022. Hasil penelitian tersebut dipresentasikan oleh Elissa Lestari, salah satu peneliti studi dan juga dosen Manajemen di UMN.
UMN Consulting adalah lembaga penasihat dan penelitian independen yang berspesialisasi dalam penelitian menGenai pasar dan perilaku konsumen lainnya, khususnya menGenai anak muda. Laporan “Gen Z – Gaya Hidup dan Kebiasaan Konsumsi 2021”, adalah publikasi pertama UMN Consulting. Lestari menjelaskan bahwa penelitian menGenai gaya hidup dan perilaku belanja Gen Z penting dilakukan, terutama untuk brand dan bisnis.
“Dari sisi jumlah penduduk, Gen Z saat ini merupakan populasi terbesar secara global. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2020, Gen Z terdiri dari 27,94% penduduk Indonesia,” jelas Lestari.
Sebagai digital native pertama dan populasi terbesar secara global, Gen Z memainkan peran penting dalam industri belanja e-commerce. Apalagi dengan maraknya belanja online dan bisnis online.
“Karena mereka adalah digital native pertama, kita harus melihat Gen Z sebagai generasi yang unik dan berbeda. Itu karena mereka mungkin memiliki perilaku konsumen yang berbeda dari generasi lainnya,” kata Lestari.
Lestari mempresentasikan hasil penelitiannya dengan menjelaskan self-concept Gen Z. Penelitian menemukan bahwa Gen Z menikmati waktu sendirian dan menghabiskan waktu di rumah.
“Ini bukan melamun sendirian atau tidak melakukan apa-apa, tetapi menghabiskan waktu mereka sendiri secara virtual dengan teman atau komunitas mereka. Temuan ini mungkin terpengaruh karena pandemi, membuat mereka menghabiskan lebih banyak waktu di rumah,” jelas Lestari.
Temuan penting lainnya adalah kepedulian Gen Z terhadap pemanasan global. Studi ini menemukan bahwa masalah ini sangat mengganggu mereka, dan mereka ingin melakukan sesuatu untuk menyelesaikannya. Merek yang menawarkan layanan atau produk ramah lingkungan mungkin lebih disukai dan menarik perhatian Gen Z. Terlihat bahwa Gen Z sangat teliti dan meneliti produk yang ingin mereka beli sebelum membeli.
Baca juga UMN Consulting Luncurkan Artikel Penelitian Perdananya
“Gen Z berupaya mencari tahu merek mana yang mereka pilih terutama melalui review dan rating. Studi menemukan bahwa mereka menggunakan media sosial sebagai sumber informasi utama untuk ulasan produk seperti TikTok dan Youtube,” kata Lestari, menekankan pentingnya ulasan dan rating.
Penelitian ini juga meneliti apa yang paling banyak dibelanjakan Gen Z dan bagaimana mereka mengelola dana mereka. Ditemukan bahwa Gen Z menghabiskan sebagian besar uang mereka untuk makanan ringan, makanan cepat saji, data dan pengisian daya ponsel, perawatan kulit, hang out dengan teman, dan langganan film atau musik.
Investasi sepertinya sedang menjadi tren belakangan ini di kalangan Gen Z untuk mengola dana mereka. Penelitian menemukan bahwa meskipun sebagian besar responden menyimpan uang mereka di bank, lebih banyak anak muda mulai berinvestasi di saham, reksa dana, dan emas untuk dijadikan sumber penghasilan di masa depan.
Dari sisi aplikasi belanja, penelitian menemukan bahwa Shopee merupakan aplikasi e-commerce yang paling disukai Gen Z dengan persentase 71,46%. Untuk mengetahui bagaimana Shopee bisa mendapatkan traksi sebanyak ini dari Gen Z, webinar ini juga mengundang Monica Vionna, Head of Marketing Growth Shopee Indonesia untuk berbagi wawasannya tentang topik webinar ini.
Vionna mengungkapkan bahwa dia tersentuh mengetahui bahwa Shopee adalah aplikasi favorit Gen Z untuk berbelanja karena upaya-upaya yang telah diberikan Shopee Indonesia untuk melayani pelanggan.
“Shopee selalu berusaha untuk menjadi serelevan mungkin dengan mengikuti tren dan mencari tahu apa yang diinginkan dan dibutuhkan pelanggan. Hal ini juga membantu kami untuk meningkatkan brand engagement dan memiliki pelanggan yang loyal,” kata Vionna.
Vionna mencontohkan fitur Shopee Food. Sejak pandemi, semakin banyak orang membeli makanan secara online. Dengan Shopee Food, pelanggan dapat menemukan restoran favorit mereka di aplikasi dan menerima diskon dengan menggunakan voucher yang disediakan. Ini menunjukkan bahwa mereka selalu relevan dengan tren dan kebutuhan konsumen saat ini.
Untuk menyimpulkan webinar ini, merek perlu mengetahui apa yang diinginkan, dibutuhkan oleh konsumen, dan di mana mempromosikan produk dan layanannya. Dengan memahami pola dan preferensi konsumen, merek dapat menarik lebih banyak konsumen yang loyal. Pentingnya ini ditunjukkan oleh temuan penelitian dan pengalaman Shopee Indonesia mengelola merek mereka.
UMN Consulting akan melakukan penelitian-penelitian baru tentang beragam topik seperti properti, keuangan, perbankan, investasi, dan banyak lagi. Mereka menyambut merek, perusahaan, dan peneliti untuk berkolaborasi bersama untuk penelitian baru di masa depan.
Jika Anda tertarik dengan penelitian UMN Consulting dan ingin mengikuti perkembangan studi mereka di masa mendatang, Anda dapat mengunjungi situs resmi UMN Consulting:
Instagram: @umn_consulting
Situs Resmi: https://taplink.cc/umn_consulting
*by Levina Chrestella Theodora – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id