UMN Bantu Forum Kabupaten Tangerang Sehat dalam Pemanfaatan AI dan Media Sosial untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat
Mei 3, 2024Peluang Karier di Bidang Machine Learning & AI Engineer Tanpa Background IT
Mei 4, 2024TANGERANG – Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengadakan sosialisasi bertajuk ‘Keamanan Transformasi Digital’ yang ditujukan untuk mahasiswa dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kegiatan ini merupakan langkah dalam menyambut transformasi digital.
Dalam sambutannya, Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN, Drs. Slamet Aji Pamungkas, mengatakan alasan terselenggaranya kegiatan sosialisasi ini adalah karena adanya kebijakan pemerintah mengenai percepatan transformasi digital menuju Indonesia Emas. Hal ini ditekankan karena ekonomi digital menjadi salah satu tulang punggung ekonomi Indonesia.
Menanggapi era ekonomi digital yang berkembang pesat, keamanan menjadi salah satu aspek krusial yang perlu diperhatikan secara serius. Keamanan mencakup perlindungan data pribadi pelanggan agar tidak tersebar dan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Pelaku ekonomi perlu memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga data pribadi konsumen, salah satu pihak yang memiliki peran dalam hal ini adalah UMKM.
Direktur Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat UMN, Dr. Ir. P. M. Winarno, M.Kom. mengingatkan pentingnya literasi digital kepada pelaku UMKM untuk membawa bangsa ini pada transformasi digital.
“Sebagai pengusaha, penting untuk tidak hanya memahami proses akreditasi bisnis, tetapi juga menyadari bahwa di balik kemajuan bisnis digital terdapat ancaman serius yang dapat menghancurkan bisnis kita, yaitu kejahatan cyber,” ungkap Dr. Winarno. Beliau menjelaskan bahaya cyber yang kemungkinan dapat terjadi salah satunya adalah kebocoran data. Apabila hal ini terjadi, pihak yang mendapat bocoran data dapat memeras pengusaha dan konsumen dapat menuntut unit bisnis.
“Oleh karena itu, jangan sampai kita terkena dampak samping dari ekonomi digital ini,” tegas Dr. Winarno.
Kegiatan ini dihadiri juga oleh Toto Alfin Atmojo selaku Chief Executive Officer PT. Defender Nusa Semesta (Defenxor). Toto menjelaskan contoh lain dari kejahatan cyber yaitu Ransomware. Kejahatan ini merupakan serangan terhadap suatu sistem komputer dengan dalih menuntut korban dengan tebusan finansial dengan cara mengancam, menghapus, mempublikasikan atau menahan akses ke data pribadi yang penting.
Dampak dari ransomware dapat bervariasi, mulai dari penutupan sistem hingga kehilangan kepercayaan publik dan pemecatan dari jabatan. Hal ini terkait erat dengan undang-undang perlindungan data pribadi yang mencakup aspek perdata dan pidana. Dalam konteks perdata, pengusaha dapat terkena sanksi apabila mereka mengumpulkan data konsumen namun tidak mengelolanya dengan benar, mengakibatkan penyalahgunaan data tersebut. Sanksi ini dapat berupa denda sebesar 2% dari pendapatan perusahaan dan pencabutan izin IT. Sementara itu, dalam konteks pidana, pengusaha atau unit bisnis dapat terjerat hukuman apabila mereka dengan sengaja menyebarkan data konsumen.
Untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan kepada para pelaku bisnis di era transformasi digital ini, UMN mengambil langkah untuk membekali para pelaku UMKM dengan cara-cara pencegahan.
Kegiatan ini dihadiri oleh sebanyak 120 UMKM yang berasal dari desa binaan UMN. Mereka dihadirkan untuk mendengarkan pemaparan materi yang dibawakan oleh narasumber sekaligus mengikuti workshop yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi digital.
Terdapat tiga workshop yang tersedia bagi pelaku UMKM dan mahasiswa, yang masing-masing menawarkan manfaat unik dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan terkait keamanan cyber. Pertama, workshop tentang “Ethical Hacking” memberikan kesempatan bagi peserta untuk memahami secara mendalam bagaimana serangan cyber dilakukan. Melalui simulasi dan praktik langsung, peserta belajar mengenali celah keamanan dalam sistem mereka sendiri dan mengetahui cara melindungi diri dari serangan tersebut.
Kemudian, workshop tentang “Awareness” berfokus pada meningkatkan kesadaran tentang ancaman keamanan cyber di kalangan pelaku UMKM dan mahasiswa. Dalam sesi ini, peserta diperkenalkan dengan berbagai jenis serangan dan taktik yang digunakan oleh penjahat cyber, serta pentingnya tindakan pencegahan yang dapat diambil untuk melindungi diri dan bisnis mereka.
Terakhir, workshop “SOC Mentoring” memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan bimbingan langsung dari para ahli keamanan cyber dalam mendirikan dan mengelola Security Operations Center (SOC).
Diharapkan melalui kegiatan ini, peserta dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang ancaman keamanan cyber dan strategi perlindungan yang efektif. Dengan peningkatan kesadaran dan keterampilan dalam mengenali serta mengatasi serangan cyber, diharapkan pelaku UMKM dan mahasiswa dapat melindungi data konsumen maupun data mereka sendiri.
by Ivana Auliya | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id