Tiga Prodi UMN Raih Asesmen Internasional AUN-QA
Agustus 5, 2021Resmi Dilaksanakan Daring, OMB UMN 2021 Siap Hadapi Perubahan
Agustus 6, 2021TANGERANG – Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bekerja sama dengan Baliuag University (BU) untuk acara International Virtual Research Conference 2021 (IVRC) bertema “Global Resiliency Towards Inclusive Sustainable Development In the Challenging Times”. Acara ini merupakan konferensi penelitian virtual internasional pertama yang diselenggarakan oleh BU. IVRC berlangsung secara virtual melalui Zoom selama dua hari dari 5 hingga 6 Agustus 2021.
Dalam acara ini, BU mengundang berbagai pembicara utama dan presenter dari berbagai negara untuk mempresentasikan penelitian mereka. Topik-topik pembahasan dan penelitian berfokus seputar Sustainable Development Goals (SDG), sebuah rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia pada 2015. Semua peserta mendapatkan kesempatan untuk saling bertukar pikiran dan bahkan memberikan saran pada penelitian yang dipresentasikan.
“Acara ini diharapkan benar-benar menciptakan dampak yang kuat di antara semua peserta, presenter baik itu profesional, mahasiswa, fakultas, dan pengambil keputusan,” buka salah satu moderator acara IVRC, Reina Flor Castro, juga Kepala Pustakawan, Universitas Baliuag.
IVRC 2021 berfokus pada dua kata kunci penting yaitu “Resiliency” dan “Sustainability”. Salah satu moderator acara IVRC, Ramadan F. De Jesus, juga Kepala Sekolah SHS, Universitas Baliuag menjelaskan bahwa ketahanan (resiliency) dapat didefinisikan sebagai kapasitas untuk bisa pulih dengan cepat dari kesulitan.
Sementara, keberlanjutan (sustainability) dapat dilihat sebagai proses di mana sesuatu dipertahankan pada tingkat tertentu dan berfokus pada pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Baca juga UMN Gandeng Katadata dalam Kerjasama Mendukung Akselerasi Data demi Meningkatan Kompetensi Akademik
Para pembicara utama menekankan pentingnya urgensi perubahan iklim dan kesenjangan sosial terutama selama pandemi. Melalui penemuan penelitian mereka, diharapkan bahwa kesadaran publik akan urgensi isu perubahan iklim, dan isu sosial lainnya.
“Kita berada pada risiko degradasi yang tidak dapat diubah lagi terhadap sistem alam yang menopang kita. Dan kita masih jauh dari mencapai tujuan untuk tidak meninggalkan siapa pun. Pandemi COVID-19 telah memperlebar kesenjangan di hampir semua bidang, meningkatkan tantangan sosial, dan risiko global terhadap ekonomi, dan lingkungan, serta perubahan iklim,” ucap salah satu pembicara utama Dr. Renuka Thakore, penemu Global Sustainable Futures Network.
Menutup konferensi dua hari IVRC, Atty. Asteya M. Santiago, pemimpin Universitas Baliuag berharap bahwa konferensi ini dapat menginspirasi dan menghasilkan inisiatif serupa. Dimana para ahli secara global dipertemukan yang akan membantu kita mencapai keberlanjutan dan ketahanan di semua upaya pemerintah, lembaga swasta, dan sektor bisnis di seluruh dunia.
“Pesan dari konferensi ini tegas dan bergema bahwa kita berada di dalam planet ini dimana kita terdorong untuk melindungi, mempertahankan, mengisi, memulihkan dan menyelesaikan segala permasalahan tidak hanya untuk bertahan hidup, tetapi untuk terus berkembang,” tutup Santiago.
Kolaborasi ini diharapkan akan diselenggarakan lagi di masa depan bersama lebih banyak universitas secara global, mendorong dunia yang lebih hijau.
By Levina Chrestella Theodora | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id