Yayasan Multimedia Nusantara Resmikan Groundbreaking Multimedia Nusantara School: Tonggak Baru untuk Pendidikan Masa Depan
Oktober 9, 2024Mahasiswa UMN Berhasil Raih Juara 3 Sayembara Desain Kelurahan Bulu Lor Kota Semarang
Oktober 10, 2024Tangerang – Universitas Multimedia Nusantara (UMN) baru-baru ini mengadakan “AI Literacy Seminar 2024” yang berlangsung pada Sabtu (05/10/2024). Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Sultan Aulia selaku AI Educator.
“Manusia itu ingin mendelegasikan beberapa tugas-tugas yang sifatnya itu ada nalarnya, berpikir, bernalar, mendelegasikan tugas-tugas itu ke mesin,” kata Sultan dalam acara tersebut.
Selain itu, Sultan mengatakan kalau AI merupakan teknologi yang memiliki cakupan yang luas dan mampu mempelajari hal baru dari data-data yang dimasukkan ke sistemnya.
“Itu memungkinkan berkat adanya machine learning,” tuturnya lagi.
Kala membahas soal alasan mengapa AI kini menjadi populer, Sultan menuturkan kalau penyebabnya adalah kemunculan jenis AI yang sifatnya generatif.
“Jenis AI yang generatif itu adalah ketika AI pada akhirnya bisa menghasilkan output, bisa berupa teks, audio, bahkan video hanya dari ketikan perintah aja. Sehingga ketika disangkutpautkan ke ranah kehidupan, teman-teman ketika ingin mengerjakan tugas, atau ketika mengerjakan pilihan ganda, nanti copy paste ke AI dalam bentuk chatbox dan AI itu bakal menjawab,” ujar Sultan.
Sultan juga bilang produk AI generatif yang sekarang sudah jadi dan paling populer digunakan adalah ChatGPT. Nggak cuma itu, teknologi Siri yang ada di Iphone juga termasuk dalam teknologi AI, bahkan e-commerce juga menggunakan teknologi AI.
Lalu, gimana dampak AI dalam kehidupan? Ternyata AI dapat menjadi tolak ukur seseorang untuk dipekerjakan di sebuah perusahaan. Berdasarkan riset Microsoft yang ditampilkan dalam seminar tersebut, disebutkan kalau 66 persen leader yang ikut dalam riset itu mengatakan kalau mereka tidak ingin nge-hire orang yang tidak memiliki kemampuan terkait AI.
“(Sebanyak) 71 persen dari mereka lebih baik nge-hire orang yang less experience tetapi dia memiliki basic skill AI ketimbang orang yang more experience tapi dia lack of skill AI-nya. Jadi untuk kasus ini, di dalam pekerjaan tertentu, literasi terhadap penggunaan aplikasi AI dinilai penting,” kata Sultan lagi.
Namun, meskipun AI dapat memberikan kemudahan di dunia kerja, AI juga bisa membawa risiko dalam dunia sosial. Keberadaan AI ternyata bisa meningkatkan angka pengangguran, karena lewat AI, perusahaan bisa mengurangi tenaga manusia yang mereka butuhkan.
“Perusahaan yang memerlukan katakanlah, 500 orang, sekarang dia bisa hanya (memerlukan) 250 orang aja tanpa produktivitasnya berkurang, itu akibat AI,” tuturnya.
Putu Wiena | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id