Beberapa Hal yang Harus Dilakukan Setelah Mengikuti SNBT
Juni 28, 2023Kontroversi Penggunaan Artificial Intelligence Untuk Menulis Skripsi
Juni 28, 2023Ilustrasi Akun Linkedin. Sumber Gambar: Photo by Airam Dato-on/Pexels
Linkedin merupakan salah satu media sosial yang digunakan oleh para profesional untuk membagikan informasi apapun seputar dunia kerja. Setiap orang pastinya punya tujuan yang berbeda-beda untuk bergabung ke dalam media sosial Linkedin. Mulai dari cari informasi lowongan kerja baik full-time maupun magang, menjalin koneksi dengan HRD Profesional, membangun personal branding agar dikenal oleh orang lain, dan membagikan cerita, pengalaman, pencapaian, hingga mengunggah sertifikasi atau penghargaan yang didapatkan.
Sebagai salah satu media sosial yang dikhususkan untuk pencari kerja, Linkedin bisa kamu manfaatkan untuk membangun personal branding. Apalagi jika kamu adalah seseorang yang baru pertama kali mencari kerja maka personal branding justru sangat dibutuhkan agar dapat menarik hati calon pemberi kerja. Pasalnya di Linkedin, HRD maupun orang yang membagikan lowongan tentu saja secara tidak langsung memantau akun Linkedin kita, Apabila akun Linkedin kita kosong alias tidak ada informasi pendukung seperti deskripsi singkat, pengalaman kerja, pengalaman magang/organisasi, pelatihan dan sertifikasi maka HRD juga ragu ingin merekrut jika profilnya kosong.
Berdasarkan Forbes, personal branding merupakan persepsi seseorang yang dibentuk oleh diri sendiri dan apa yang seseorang mampu tawarkan secara profesional kini dan nanti. Singkatnya, personal branding dapat berarti cara mempromosikan diri ke orang lain. Dalam dunia kerja berarti diibaratkan calon kandidat mempromosikan dirinya kepada HRD/Recruiter.
Nah, dengan kamu mencoba untuk membangun personal branding melalui Linkedin maka besar kemungkinan kamu akan mendapatkan banyak koneksi dari pengguna lain. Peluang profil kamu dilihat oleh pengguna lain dan masuk dalam daftar pencarian mereka juga lebih besar. Berikut ini UMN bagikan tips membangun personal branding di Linkedin agar koneksi kamu lebih banyak. Simak terus artikelnya sampai habis!
1. Lengkapi Profil dengan Optimal
Hal pertama yang harus kamu lakukan untuk membangun personal branding di Linkedin adalah lengkapi isian profil terlebih dahulu. Disini kamu bisa menuliskan seluruh komponen yang ada di profil Linkedln. Mulai dari data diri seperti nama lengkap, deskripsi diri, lokasi, link portofolio/hasil publikasi, pengalaman kerja (jika sudah pernah bekerja), pengalaman magang (apabila statusnya adalah lulusan baru/fresh graduate), pengalaman berorganisasi, pendidikan terakhir, pencapaian, sertifikasi keahlian, gelar kehormatan, penghargaan, sertifikat bahasa dan lain-lain.
Isian dalam profil Linkedln ini bisa kamu tambahkan penjelasan pada masing-masing kolom yang tersedia. Sebagai contoh, ketika kamu ingin menuliskan pengalaman kerja maka sertakan informasi penting seperti jabatan yang pernah kamu emban, tugas dan tanggung jawab serta pencapaian yang pernah kamu lakukan (Bisa dituliskan garis besarnya).
Baca juga: Cara Memaksimalkan Linkedin Agar Dilirik Recruiter
2. Manfaatkan Headline Linkedln
Headline LinkedIn adalah teks yang berada di profil bagian atas yang memungkinkan pengguna untuk dapat mendeskripsikan diri dalam 120 karakter (maksimal). Selain pada bagian profil, teks headline juga akan muncul di berbagai tempat, seperti posting feed, rekomendasi koneksi, dan hasil Search Box.
Secara default, LinkedIn akan mengisi headline dengan jabatan pekerjaan saat ini yang tertera pada bagian pengalaman. Namun, kamu bisa mengubahnya untuk memberikan kesan positif yang dapat membuka peluang agar orang lain tertarik untuk terkoneksi dengan kamu.
Berikut adalah langkah-langkah untuk mengganti teks headline LinkedIn:
- Klik ikon ‘Saya’ di bagian atas halaman utama LinkedIn.
- Klik ‘ Lihat Profil’.
- Klik ikon ‘Edit’ di kanan bawah foto cover (gambar pensil).
- Pada pop-up ‘Edit Intro’, tuliskan teks di bagian kotak headline.
- Klik ‘Simpan’.
3. Gunakan Bahasa yang Menarik
Agar pengguna lain saat melihat profil beserta akun Linkedin kamu ini tidak kebingungan dalam membacanya, penggunaan bahasa yang menarik dan mudah dipahami adalah salah satu caranya. Menarik disini bukan hanya soal panjang pendeknya penjelasan yang kamu jabarkan. Kamu bisa menambahkan angka di dalamnya agar terkesan bahwa penjelasan kamu dapat dipertanggungjawabkan.
Misalnya
“Berpengalaman sebagai Asisten Laboratorium selama 1 tahun 10 bulan”
“Meningkatkan jumlah kunjungan website sebanyak 25.000 pengunjung dalam kurun waktu 4 bulan”
Aspek menarik dalam membangun personal branding di Linkedin bisa kamu tambahkan di bagian ringkasan, link portofolio, pengalaman bekerja, pengalaman berorganisasi, riwayat pendidikan, keahlian dan lain-lain. Hindari penggunaan bahasa yang sulit dimengerti dan ditangkap oleh perekrut. Jangan lupa untuk menambahkan foto yang formal agar memberikan kesan profesional. Dengan menambahkan aspek “angka” tentunya akan mudah dipahami dan menambah nilai di mata orang lain maupun perekrut.
4. Mudahkan Pencarian Akun Linkedin
Cara selanjutnya adalah mudahkan pencarian akun Linkedin kamu di Google dan kolom pencarian Linkedin agar dapat terbaca. Caranya dengan memberikan nama lengkap tanpa singkatan. Kemudian, ubah URL akun Linkedin sepantasnya sesuai dengan nama tanpa kombinasi angka atau karakter yang menyulitkan pencarian. Hindari URL seperti
pipianti2032032
Tiaanderson4034i304
Maka perbaiki dengan
pipianti-anita
tia-anderson
Jika akun Linkedin mudah ditemukan maka recruiter, HRD, maupun pengguna lainnya juga bisa datang ke profilmu bila dibutuhkan. Hal ini juga memudahkan perekrut untuk cek siapa dirinya manakala si kandidat ini melamar kerja melalui akun Linkedin atau bagian Pekerjaan pada menu bagian atas. Dengan cara ini, akun Linkedin pun dapat dilihat secara langsung hanya dengan cek nama kamu saja.
5. Interaksi dengan Pengguna Linkedin Lainnya
Media sosial Linkedin punya cara kerja yang serupa dengan media sosial lainnya. Sebab, interaksi adalah salah satu kunci untuk membangun personal branding. Tujuannya apa? Tentu saja agar menambah koneksi dari sesama pengguna Linkedin lainnya. Dengan kamu aktif berinteraksi maka membuka kesempatan orang lain untuk berkenalan dan mencari tahu para pengguna dengan cara menambah koneksi. Interaksi yang kamu berikan bisa bermacam-macam. Mulai dari membalas pesan melalui direct message, membagikan konten, membuat polling, membagikan dokumen, foto, komentar dan masih banyak lagi.
6. Memanfaatkan Kolom Rekomendasi
Satu hal yang seringkali dilewatkan dalam membangun personal branding lewat Linkedin adalah menambahkan rekomendasi. Bagian ini sangat penting karena recruiter jadi tahu siapa sih kandidat ini secara personal. Rekomendasi disini bisa datang dari mana saja yang istilahnya pernah berhubungan langsung dengan si empunya akun secara in-person. Bisa teman kuliah, rekan kerja, dosen, atasan kerja, pembimbing magang, sahabat atau teman dekat, mentor kamu ketika mengikuti pelatihan dan lain-lain. Apabila seorang kandidat ini bisa memanfaatkan kolom rekomendasi maka akan menjadi nilai tambah yang baik di mata rekruter.
Baca juga: Kegiatan Non-Akademik Bermanfaat Untuk Mahasiswa Berkuliah
Itulah tadi sedikit tips yang bisa kamu terapkan dalam membangun personal branding di Linkedin. Kalau profilnya sudah kamu isi secara lengkap, sudah menambahkan foto profesional, dan deskripsi diri yang standout maka besar kemungkinan peluang profil kamu dilihat oleh pengguna lain, apalagi auto banjir koneksi kalau misalnya kamu bisa memanfaatkannya dengan baik.
By Reyvan Maulid | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id