Mahasiswa Sistem Informasi UMN Gabung Apple Developer Academy
September 14, 2018Perlombaan Hackaton 24 Jam Nonstop Kembali Digelar di UMN
September 16, 2018TANGERANG – Minat baca generasi muda Indonesia sangat rendah. Solusi utama dari isu ini adalah kesadaran. Hal itu disampaikan Corporate Communication Manager Kompas Gramedia Viola Oyong dalam Panel Diskusi “How Technology is Changing our Reading Habits?” di Gedung PK Ojong–Jakob Oetama Tower UMN pada Kamis(13/9/18).
Pada kesempatan tersebut, Viola juga mengatakan bahwa menumbuhkan kesadaran akan pentingnya membaca bisa dimulai dari mencari satu jenis buku yang diminati.
“Saya percaya kesadaran akan pentingnya membaca bisa dimulai dari mencari satu jenis buku yang bisa membuka minat dan semangat literasi yang lebih besar,” kata Viola.
Menurut Viola, dalam meningkatkan ketertarikan dengan buku dan dunia membaca, hadirnya tokoh inspiratif yang bisa dijadikan panutan juga penting untuk disorot, sehingga generasi muda bisa mendapatkan suatu dorongan positif untuk jatuh cinta pada dunia literasi.
“Salah satu contohnya adalah Heni Sundani, salah satu tokoh Indonesia yang pernah bekerja di Hongkong sebagai TKW (Tenaga Kerja Wanita). Dulu semasa dirinya menjadi TKW, Heni sering meluangkan waktu kerjanya untuk membaca buku hingga sering dimarahi oleh majikannya karena ketahuan mencuri waktu. Tapi karena semangatnya dengan dunia literasi, dengan usaha dan pengorbanan waktunya sekarang ia bisa mendirikan sebuah perpustakaan dan membuat gerakan Anak Petani Cerdas,” lanjutnya.
Adapun Kompas Gramedia memiliki gerakan literasi nusantara bernama #AkuBaca. Saat ini gerakan #AkuBaca beserta tempat taman baca sudah hadir di Sumatera Barat, Sidoarjo, Surabaya, Aceh, Yogyakarta, dan lainnya. Intensi dari gerakan ini adalah untuk menjaga semangat baca generasi muda di seluruh penjuru Indonesia.
“Dari program dan gerakan yang kami lakukan di penjuru daerah, seharusnya kita bisa merasa lebih beruntung daripada anak-anak daerah yang masih susah akan akses membaca. Minat baca mereka jauh lebih besar dan lebih antusias dalam menyambut buku. Hal ini sangat kontras dengan anak-anak muda di daerah metropolitan dengan segala akses dan kemudahannya yang tidak memanfaatkan hal tersebut,” jelas Viola.
Pada kesempatan yang sama, Vice CMO Gramedia Digital Nusantara Petrus Sarijato mengungkapkan bahwa konten buku berbasis digital atau yang dikenal dengan e-book, pendistribusiannya masih belum maksimal walaupun sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
“Sekarang ini pemain distributor untuk pendistribusian aplikasi e-book sebenarnya masih sangat sedikit. Seharusnya banyak perusahaan yang mampu memberikan distribusi konten lebih luas dan bisa menggaet pembaca sebanyak-banyaknya,” ungkap Petrus.
Petrus menambahkan, demi meningkatkan minat baca generasi muda, banyak publisher yang memutar otak untuk menyesuaikan harga jual e-book khususnya di Gramedia Digital untuk memudahkan pembaca dan anak muda membeli produk buku.
“Kalau online itu kan untuk proses produksi dan pendistribusiannya (biayanya) masih bisa dipangkas. Oleh karena itu, biasanya harga jual di online sekitar 15% jauh lebih murah daripada buku secara fisik. Diharapkan dengan usaha tersebut jumlah pembaca kita bisa menyesuaikan dengan usaha para publisher untuk mencapai harapannya masing-masing,” tambah Petrus.
Sementara itu, salah satu mahasiswa Strategic Communication UMN Ryandra Wisnu Murti merasa bahwa panel diskusi yang dibawakan membuka perspektif baru dalam dunia membaca.
“Aku merasa panel diskusi ini membuka perspektifku dalam dunia membaca. Ternyata banyak banget usaha yang dikeluarkan dan banyak fasilitas yang sebenarnya kita sia-siakan dalam mengakses buku. Aku juga menyadari sebenarnya mencintai buku itu tidak ada ruginya lho,” tutup Ryandra. (*/CRA)
*by Yoga Putra – Universitas Multimedia Nusantara News service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id