Masterclass Public Speaking Biztatic 2021, Meningkatkan Kemampuan Berbicara di Depan Umum
Oktober 26, 2021Seminar Ultigraph UMN 2021: Tips Bangun Bisnis dan Personal Branding di Industri Kreatif
Oktober 28, 2021TANGERANG – Mahasiswa Program Studi Arsitektur Universitas Multimedia Nusantara, Jordi Kurniawan (Angkatan 2018), Lidyana (Angkatan 2018), dan Lydia Gavrila (Angkatan 2018) berhasil lolos sebagai dua besar di ajang kompetisi nasional GBCIdeas 2021 kategori “Net Zero Healthy Building Innovation” dengan tema karya “Harvesting Wind Energy” pada Kamis (04/10/21).
GBCIdeas 2021 adalah kompetisi ide desain untuk mahasiswa dan profesional yang diselenggarakan oleh Green Building Council (GBC) Indonesia dengan mengangkat tema utama “Net Zero Healthy Building”. Melalui kategori lomba “Net Zero Healthy Building Innovation”, mahasiswa didorong untuk memberikan ide desain bangunan Net Zero Healthy – ide bangunan yang menerapkan konsep konsumsi energi yang lebih kecil daripada produksi energi untuk bangunan itu. Berdasarkan hal itu, Lydia Gavrila selaku salah satu perwakilan tim mengatakan dirinya dan tim pun melakukan sumbang saran (brainstorming) tentang net zero energy, healthy design, dan efisiensi energi.
“Dari ide awal ini, kita konsultasi dengan dosen fisika bangunan [di UMN], Bu Dian tentang ide dan feasibilitas soal ide kami dan menerima masukan-masukan yang kemudian kami kembangkan ke tahap pendetailan ide kami. Kami melakukan banyak research dari berbagai perspektif hingga akhirnya konsep kami matang,” jelas Lydia.
Lebih lanjut, Lydia dan tim mengatakan ide karya “Harvesting Wind Energy” ini terinspirasi dari temuan riset bahwa energi angin masih jarang diterapkan di bangunan secara terintegrasi. Padahal, ia mengatakan energi angin ini memiliki potensi untuk diterapkan sebagai sumber energi terbarukan di bangunan. Akhirnya, ia dan tim mengusulkan ide “Harvesting Wind Energy” dan menerapkannya dalam skala bangunan melalui fasad bangunan. Untuk itu, mereka pun mengambil studi kasus merancang ulang bangunan di Gedung UMN.
Baca juga “Layar Terkembang” Menang Jadi Desain Bundaran Bandara Hang Nadim
Adapun Lydia menjelaskan fasad bangunan ini dirancang agar dapat menggerakkan generator. Dengan demikian, fasad bangunannya tidak hanya akan berfungsi sebagai kulit bangunan, tetapi juga sebagai sumber memperoleh energi (multifungsi).
“Daya tarik utama dari wind harvesting ini adalah konsep mengintegrasikan fasad bangunan dengan teknologi penghasil energi sehingga menjadi fasad kinetik bangunan yang selain berfungsi sebagai second skin juga dapat generate energi. Dengan begitu dapat dimaksimalkan potensi fasad bangunan,” papar Lydia.
Melalui lomba ini, Lydia dan tim berharap akan ada lebih banyak arsitektur muda yang tertarik untuk memulai praktik di ranah green building dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Selain itu, Lydia dan tim juga mempunyai impian bahwa ide lomba ini dapat berpeluang direalisasikan secara langsung untuk Gedung UMN.
Untuk status di perlombaan GBCIdeas 2021 saat ini, Lydia dan tim juga mengatakan sudah melewati tahapan “Boothcamp GBCIdeas 2021” pada 18-19 Oktober 2021. Di tahapan ini, mereka diberikan materi tambahan oleh para mentor yang ahli di bidangnya untuk mempertajam ide desain mereka. Selanjutnya, mereka akan melalui tahapan “Mainshow” untuk penentuan juara pertamanya pada 11 November mendatang. Setelah penentuan itu, pemenang akan berkesempatan menyampaikan idenya di “International Conference on Advancing Net Zero in High Density Compact Cities for Sustainability by Hong Kong GBC” pada 26 November 2021.
By Melinda Chang | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id