Mharlinda, Mahasiswa Arsitektur UMN Mendapatkan Insentif dari Program Kreativitas Mahasiswa
Agustus 29, 2022Fokus pada Keberlanjutan, UMN Laksanakan Lokakarya Nasional UI GreenMetric 2022
September 1, 2022TANGERANG – Selamat! Dengan ide inovasi “Pengelolaan Limbah Pipa PVC terhadap Elemen Arsitektur Fasad Hijau,” tim mahasiswa Arsitektur Universitas Multimedia Nusantara (UMN) berhasil lolos Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan meraih insentif sebesar Rp5.000.000. Ide inovasi ini merupakan ide kedua dari tim mahasisa Arsitektur UMN yang berhasil lolos PKM.
Baca juga: Mharlinda, Mahasiswa Arsitektur UMN Mendapatkan Insentif dari Program Kreativitas Mahasiswa.
Seperti yang sudah diliput sebelumnya, PKM diinisiasikan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) untuk mewujudkan implementasi Tridharma Perguruan Tinggi dan mendorong kreativitas dan inovasi mahasiswa Indonesia.
Terus berprestasi, ketua tim dan salah satu anggota tim mahasiswa Arsitektur UMN yang berhasil lolos PKM ini juga diketahui berprestasi, mendapatkan juara satu di kompetisi Sayembara Arsitektur H-7 bertema “Re-Greeneration Space” dari Universitas Podomoro. Berikut anggota tim serta angkatannya:
- Halim, Arsitektur UMN (2019).
- Winny, Arsitektur UMN (2019).
- Vanessa Gratia, Arsitektur UMN (2019).
- Hani Kristiana, Arsitektur UMN (2018).
Baca juga: Dua Tim Mahasiswa Arsitektur UMN Meraih Juara di Kompetisi Sayembara Arsitektur.
“Jadi Ditjen Diktiristek membuka semacam program untuk seluruh mahasiswa indonesia dan setiap mahasiswa yang berpatisipasi memberikan proposal perancangan terhadap suatu inovasi,” jelas Halim.
Tim mahasiswa Arsitektur UMN ini membawa ide inovasi “Pengelolaan Limbah Pipa PVC terhadap Elemen Arsitektur Fasad Hijau.” Halim menjelaskan bahwa ide konsepnya merujuk pada fenomena permasalahan lingkungan yakni limbah plastik yang memengaruhi kualitas lingkungan dan global warming. Plasik PVC dipilih karena plastik ini menjadi salah satu jenis plastik yang paling sulit untuk didaur ulang.
Mengutip laporan Greenpeace, PVC (Polyvinyl Chloride) adalah plastik yang paling merusak lingkungan. Siklus hidup PVC (produksi, penggunaan, dan pembuangannya) menghasilkan pelepasan bahan kimia beracun berbasis klorin. Racun ini menumpuk di air dan rantai makanan yang dapat menimbulkan masalah kesehatan yang parah, termasuk kanker, kerusakan sistem kekebalan, dan gangguan hormon.
“Kami membuat konsep ‘back to zero’ dimana plastik yang membawa masalah harus yang menyelesaikan masalah,” jelas Halim.
Pada ide inovasi tim Halim, plastik PVC akan didaur ulang menjadi elemen muka bangungan yang bersifat green eco dan dapat menyaring udara kotor berkat tanaman yang tumbuh di pipa. Rancangan pipa PVC tim Halim dapat mereduksi panas matahari ke dalam ruangan.
“Kami berharap agar kedepannya kesadaran masyarakat terhadap keberlanjutan lingkungan semakin baik dan dari segi arsitektur, dapat memanfaatkan isu permasalahan lingkungan mendasar sebagai jawaban terhadap konsep dasar peramcangan yang adaptif dan responsif,” tutup Halim.
Selamat dan sukses bagi Halim, Winny, Vanessa, dan Hani!
By Levina Chrestella Theodora | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika | Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id