Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Bersama BI Institute Resmi Meluncurkan Program Praktisi Mengajar Universitas Multimedia Nusantara
Agustus 22, 2022UMN Library dan Gramedia Mengadakan Talkshow Public Speaking
Agustus 25, 2022TANGERANG – Proficiat! Mengusung ide inovasi “U-Tapis: Aplikasi Kecerdasan Buatan Penapis Kesalahan Bahasa Sebagai Upaya Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia Jurnalistik,” tim dosen Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dari berbagai fakultas menerima hibah sebesar Rp.308.846.000 di program Matching Fund Kedaireka 2022.
Mengutip laman resmi Kedaireka, Matching Fund adalah bentuk nyata dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara Insan Perguruan Tinggi (lembaga perguruan tinggi) dengan pihak Industri. Dengan alokasi dana sebesar total Rp1 triliun, Matching Fund menjadi salah satu nilai tambah terbentuknya kolaborasi antara dua pihak melalui platform Kedaireka.
“Puji syukur pada tahun ketiga atau pada 2022 inilah kami mendapatkan kesempatan memperoleh Program Matching Fund, Kedaireka,” ucap Niknik Mediyawati Kuntarto, dosen Jurnalistik UMN sekaligus ketua tim dosen penelitian U-Tapis. Niknik juga menambahkan bahwa program ini bermitra dengan media daring Tribunnews.com sebagai pengguna U-Tapis.
Latar Belakang U-Tapis
Saat ditanya mengenai arti dari nama “U-Tapis,” Niknik menjelaskan bahwa kata ‘tapis’ berdasarkan KBBI adalah alat yang dibuat dari kain atau yang lainnya untuk memisahkan benda cair dari benda padat, atau memisahkan benda padat yang berbeda ukurannya. Penapis berarti penyaring. Sesuai dengan makna namanya, U-Tapis merupakan sebuah aplikasi penapis kesalahan bahasa.
Inovasi U-Tapis berasal dari adanya beban kerja penulisan dan penyuntingan berita setiap hari yang dihadapi oleh redaksi. Mengambil contoh kasus Tribunnews.com, Niknik menceritakan bahwa Domu Ambarita, GM Content Tribunnews.com, berkata bahwa mereka mengunggah berita sebanyak 3.000-5.000 artikel dalam sehari dan setiap reporter dituntut menulis sebanyak 20 artikel. Dengan besarnya jumlah produksi berita per-harinya, peluang kesalahan dalam penerbitan setiap artikel menjadi relatif besar. Kesalahan-kesalahan bahasa dalam berita dapat menurunkan kredibilitas dan kepercayaan khalayak terhadap informasi yang disajikan suatu media.
Tim peneiti dosen UMN percaya bahwa kemampuan berbahasa Indonesia seorang jurnalis akan berpengaruh pada budaya komunikasi masyarakat Indonesia. Di lingkungan jurnalis, kebutuhan terhadap kemampuan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar sangat dituntut karena sebagian besar proses interaksi dan komunikasi terjadi melalui bahasa mulai dari peliputan, wawancara narasumber, hingga pelaporan. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang bertujuan sebagai upaya peningkatan kemampuan berbahasa Indonesia melalui sebuah aplikasi penapis kesalahan bahasa.
“Akurasi informasi pada berita menjadi elemen penting bagi media sehingga khalayak dapat segera memahami informasi dan isi berita yang disampaikan oleh media melalui ketepatan dalam bahasa yang meliputi ejaan, kata, gramatika kalimat, sintaksis, hingga logika bahasa,” ucap Niknik.
Tolok ukur keberhasilan U-Tapis adalah ketika mampu membiasakan jurnalis menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan mampu meningkatkan kemahiran berbahasa Indonesia. U-Tapis juga akan memosisikan para jurnalis mampu memiliki kemahiran berbahasa Indonesia sesuai standar UKBI yakni pada level Madya sesuai Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2016 Nomor 70 tentang Standar Kemahiran Berbahasa Indonesia dan Peraturan Presiden Tahun 2019 Nomor 63 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia.
Proses Penelitian Inovasi U-Tapis
Penelitian terkait ide U-Tapis sudah berjalan selama dua tahun. Selama dua tahun itu tim peneliti melakukan berbagai uji coba. Niknik menjelaskan bahwa untuk dapat mendeteksi kesalahan penulisan kata, sistem U-Tapis bekerja berdasarkan suatu korpus (kamus) yang berisikan kata-kata yang dianggap valid. Sebuah kata dianggap memiliki kesalahan penulis ketika kata tersebut tidak termasuk ke dalam korpus. Kata-kata dalam korpus yang digunakan dalam sistem U-Tapis diperoleh berdasarkan 12.750 artikel berita pada situs Kompas.com, 23.000 artikel berita pada situs Republika.co.id, dan 50 buku elektronik dengan lisensi domain publik.
Seluruh kata-kata yang muncul telah divalidasi oleh pakar bahasa dan valid menurut KBBI. Terdapat sebesar 33.283 kata dalam korpus yang digunakan dalam U-Tapis. Dalam mendeteksi kesalahan penulisan kata, sistem U-Tapis menggunakan struktur data Hash Table sehingga U-Tapis memiliki kemampuan deteksi yang sangat cepat.
Aplikasi U-Tapis telah melakukan uji coba terhadap karya mahasiswa jurnalistik dan 300 artikel berita Tribunnews.com. Uji-uji coba yang dilakukan tim dosen pada kelas kecil menghasilkan sebuah rancangan aplikasi dan ditemukan bahwa U-Tapis mampu mendeteksi dan memperbaiki kesalahan tik, kata berimbuhan, kata tidak baku menjadi baku. Dikabarkan juga bahwa aplikasi U-Tapis dilindungi oleh hak kekayaan intelektual No. EC00202202998 sejak 13 Januari 2022.
Rencana Kedepan U-Tapis
“U-Tapis ini baru berbentuk purwarupa dasar dan masih belum mampu mendeteksi kesalahan bahasa secara maksimal seperti bahasa gaul atau informal. Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan program lagi sehingga U-Tapis mampu bekerja mendeteksi atau menyaring kesalahan bahasa secara maksimal,” ucap Niknik. Keberhasilan tim peneliti U-Tapis dalam menerima hibah di program Matching Fund Kedaireka akan membantu lebih lagi memaksimalkan kinerja U-Tapis.
Niknik juga menambahkan bahwa program yang dilakukan di UMN ini termasuk dalam bagian topik penelitian unggulan Program Studi Ilmu Komunikasi yang tertuang Rencana Induk Penelitian 2011-2030. Rancang bangun automated fact checking dalam riset ini akan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (ICT-based) dan metode komputasi, khususnya machine learning. Diharapkan hasil program ini mampu menjadikan UMN sebagai pusat penelitian di bidang multimedia.
Selamat dan Sukses bagi tim peneliti dosen U-Tapis dan Universitas Multimedia Nusantara!
By Levina Chrestella Theodora | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika | Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id