
Perluas Kerja Sama, UMN Terima Kunjungan UiTM Malaysia
April 10, 2025
Alumni Film UMN Sukseskan Film Animasi “Jumbo”
April 10, 2025
Penghargaan Best ShortDoc Award “The Atlantis Mussels” (Dok. UMN)
Tangerang – Baru-baru ini mahasiswa jurnalistik UMN memenangkan Best ShortDoc Megacities-ShortDocs Film Festival 2024. Film pendek “The Atlantis Mussels” juga mendapat impresi yang baik dari Cinema Positif Weeks dibawah naungan Cannes Film Festival 2024, One Earth Film Festival dan Bali International Film Festival. Film pendek ini mengangkat tema tentang iklim global, diharapkan film ini
Rachmat Kurniawan Idrus, mahasiswa UMN jurusan jurnalistik 2019 telah berhasil membawakan film pendek yang berkesan tidak hanya nasional namun internasional. Film pendek dengan judul “The Atlantis Mussels” menceritakan tentang dampak perubahan iklim secara langsung di pesisir Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Film ini disutradarai oleh Rachmat sendiri bersama temannya Azyd Aqsha Madani, alumni UMN jurusan Film & Animasi UMN selaku produser.
“Film ini menceritakan solusi apa yang bisa kita lakukan untuk dampak krisis ini. Kami menemukan solusi untuk menghadapi krisis ini, dengan memanfaatkan cangkang kerang hijau untuk meninggikan permukaan tanah agar bencana tidak menelan rumah mereka”, ucap Rachmat.
Rachmat sendiri mendapat inspirasi dari aktivis lingkungan yang ada di Indonesia seperti Pandawara, Jerhemy Owen, dan Bule Sampah. Hal tersebut yang membuat Rachmat terus terpapar isu-isu lingkungan. Setelah melakukan riset dan melihat referensi Rachmat danteman-temannya terinspirasi untuk membuat film pendek “The Atlantis Mussels”

Rachmat bersama Azyd menghadiri Cannes Film Festival 2024 (Dok. UMN)
“Judul “The Atlantis Mussels” juga punya makna yang cukup dalam. Atlantis melambangkan pulau dengan peradaban maju yang akhirnya tenggelam, sementara mussels atau kerang hijau berfungsi sebagai penyaring alami air kotor. Jadi, secara keseluruhan, judul ini menggambarkan bagaimana kerang hijau bisa membawa dampak baik bagi sebuah peradaban yang sedang menghadapi ancaman tenggelam”, lanjut Rachmat
Rachmat sendiri mengatakan bahwa semasa kuliahnya di UMN di tahun 2022 mata kuliah Digital Videography, Ia kerap mendapat tugas untuk membuat dokumenter, dan dari sanalah ketertarikan Rachmat muncul pada film dokumenter. Bagi Rachmat sendiri, UMN turut mendukung Rachmat dalam prestasinya.
“Aku sangat senang dan ga pernah menyangka kalau film aku bisa dapat apresiasi di luar negeri. Selain itu, melalui film ini, aku tersadar bahwa isu lingkungan itu bukan lagi hal yang hanya menarik untuk dibahas, tetapi sudah di tahap penting dan genting untuk dibahas dan dicari solusinya”, ucap Rachmat.
Rachmat juga menambahkan bahwa isu lingkungan merupakan hal yang penting, tips yang Rachmat berikan adalah mencari teman yang mendukung dan visi yang sejalan. Bagi Rachmat kita tidak perlu sempurna, yang terpenting adalah kemauan kita untuk mulai dan memicu kreativitas.
By Rachel Tiffany Tanukusuma | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara.