Pentingnya Mencari Peluang dan Target Market dalam Membangun Bisnis
Maret 19, 2019Menang Hibah DAAD 16.875 Euro, Mahasiswa Teknik UMN Study Visit ke Jerman
Maret 31, 2019TANGERANG – Jelang Pemilu 2019, hoax makin merebak. Aparat yang langsung berinteraksi dengan rakyat harus berupaya menangkal hoax. Hal tersebut disampaikan Kapolres Kota Tangerang Kombes Pol H. M. Sabilul Alif, SH., S.IK, M.SI saat membuka kegiatan Lokakarya Peningkatan Kemampuan Komunikasi Sosial di Lecture Hall Universitas Multimedia Nusantara (UMN) pada Kamis (28/3).
Kapolresta Tangerang mengatakan bahwa hoax adalah untaian kata-kata yang digunakan untuk memperdaya orang-orang tertentu dengan tujuan yang jelek. Ia juga menyebutkan cara untuk menangkalnya.
“Sebagai garda depan aparat yang langsung berinteraksi dengan rakyat, seperti Babinsa (Bintara Pembina Desa) TNI harus berupaya menangkal hoax. Caranya, ungkapkan kebenaran, sajikan data, sajikan bukti!,” sebut Kapolresta Tangerang.
Baca juga : Jelang Pilpres 2019, Pemerintah Take Down 10 Sampai 12 Berita Hoaks Satu Hari
Menanggapi penangkalan hoax tersebut, Ketua Program Studi (prodi) Multimedia Journalism UMN FX. Lilik Dwi Mardjianto, SS., MA mengungkapkan bahwa UMN memiliki resource untuk mendeteksi hoax.
“Kampus (UMN) punya banyak resource, baik itu materi maupun tools untuk mendeteksi hoax. Bahkan, di prodi kami ada mata kuliah Fact Checking yang dapat mendeteksi sebuah foto itu foto lama atau foto baru. Kemudian foto tersebut benar ada di tempat itu atau tempat lain,” ungkap Lilik.
Lebih lanjut, Lilik menyajikan data-data survey APJII (Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia) pada tahun 2017 terkait penetrasi pengguna internet di Indonesia. Dari data tersebut, diketahui bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia adalah sebanyak 143,26 juta jiwa atau sebesar 54,68% dari total populasi penduduk Indonesia yaitu sebanyak 262 juta jiwa.
“Lebih dari setengah populasi penduduk di Indonesia adalah pengguna internet dan mayoritas mengaksesnya melalui hp (telepon genggam). Data lain mengungkapkan bahwa 89,35% aktivitas yang dilakukan adalah chatting. Syukur-syukur pembicaraannya mencerahkan ya. Sedangkan 87,13% aktivitas yang dilakukan adalah bermedia sosial. Ini bahaya! Harap tahan dulu sebelum tekan (tombol) share. Think before posting!,” papar Lilik.
Baca juga : Dominasi Medium Digital, Generasi Milenial Dihimbau Cerdas dan Bijaksana
Hal serupa juga disampaikan oleh Dosen prodi Multimedia Journalism UMN Ignatius Haryanto Djoewanto, M.Hum. Menurutnya, saat ini masyarakat berhadapan dengan Citizen Journalism di mana semua orang dapat membuat berita dan membagikannya ke media sosial melalui telepon genggam. Untuk itu, tidak semua informasi di media sosial dapat dipercaya.
“Kita harus bersikap skeptis. Jangan langsung percaya dengan informasi yang ada. Sebelum membagikan informasi, pertimbangkan dulu apakah informasi tersebut benar atau tidak, apakah informasi tersebut ada gunanya atau tidak dan apakah informasi tersebut mencerahkan atau tidak,” tutup Ignatius.
Baca juga : Prinsip Jurnalisme Jadi Kekuatan Pers
Adapun beberapa etika yang harus diperhatikan dalam bermedia sosial adalah sebagai berikut:
- Konten yang faktual, konten yang menyejukkan.
- Konten yang tidak menyebarkan kebencian.
- Menghargai privasi orang lain.
- Menghargai pendapat orang lain.
- Tetap bersikap sopan, menghargai perbedaan.
- Tidak perlu emosional, ditanggapi dengan jernih dan dingin.
- Boleh menjadi lucu.
Kegiatan Lokakarya Peningkatan Kemampuan Komunikasi Sosial ini merupakan kerjasama antara LPPM UMN dan Komando Resor Militer 052/Wijayakrama. Kegiatan yang dimoderatori oleh Koordinator Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) UMN Dr. Indiwan Seto Wahjuwibowo dihadiri oleh 150 prajurit TNI. (CRA)
*by Chininta Rizka Angelia – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id