Tangerang – Cara menjadi praktisi data profesional di zaman digital sekarang ini sudah sering menjadi pertanyaan dari teman-teman mahasiswa. Bahkan, mahasiswa NON IT pun, kini bisa berkarir sebagai praktisi data seperti data Scientist, Data Analyst, Data Engineer, Business Analyst, dan praktisi data profesional industri lainnya. Hal ini juga sebanding dengan meningkatnya penggunaan Big Data di perusahaan atau startup, sehingga berkarir di dunia menjadi hot topics dan sebagai profesi yang bersinar setiap tahunnya.
Sebelum terjun ke industri sebagai praktisi data, ada baiknya kita dapat mempunyai ilmu-ilmu serta keterampilan tools yang digunakan oleh praktisi data. Dikutip dari DQLab pada Event Webinar yang mengundang Taju Mahadhikara selaku Business Intelligence Analyst Airasia Indonesia pada 1 Juni 2023, memberikan tips teruntuk mahasiswa yang siap berkarir sebagai praktisi data di industri.
Sebagai mahasiswa akan sedikit overwhelmed ketika kita mendengar kalimat ‘karir’, sehingga kita akan melakukan riset profesi yang diinginkan. Langkah awal sebagai bentuk persiapan diri sebelum berkarir di dunia data yaitu memilih role, mempelajari tools dan membangun portfolio. “Setelah memilih role dan job description tiap praktisi data, kemudian mempelajari tools seperti Python, SQL, Excel dan tools lainnya yang digunakan, kemudian penting untuk membangun portofolio sebagai bentuk kita memperlihatkan kemampuan diri kita kepada perusahaan.” Ungkap Taja.
Melalui penjelasannya, Taja juga memberikan rekomendasi belajar teori untuk mahasiswa dan belajar penerapan tools. Pada rekomendasi belajar teori yaitu dapat mendalami ilmu algoritma pemrograman, aljabar linear, kalkulus, statistika, dan basis data, sedangkan pada penerapan tools nya seperti bahasa pemrograman Python, SQL, dan R. “Practice makes perfect, kita harus latihan terus, kita bisa ikut kursus yang ada juga atau kalian bisa mengikuti komunitas yang ada sebagai bentuk sharing pengetahuan. Selain itu juga belajar menggunakan IDE (Integrated Development Environment).” Kata Taja.
Taja mengungkapkan bahwa, dengan mengikuti kursus maka dapat membantu meningkatkan skill dan mendapatkan sertifikasi yang bisa digunakan nanti ketika kita melamar pekerjaan di bidang data. Selain itu juga, melalui kursus dan bergabung dengan komunitas bisa membangun relasi baik teman baru maupun senior praktisi data yang sudah berpengalaman di industri. “Langkah pertama kalian bisa build atau bangun relasi dulu dengan gabung ke komunitas, setelah itu kalian bisa expand, dan terakhir kalian menjaga relasi yang sudah dibangun tersebut” , Ujar Taja.
Selanjutnya, Taja menjelaskan bahwa penting untuk kita melihat peluang praktisi yang ada di perusahaan. “Pertama kita harus cari perusahaan mana yang menjadi target kita, jangan sampai kita hanya cari dan asal kerja saja. Kedua kalian mulai apply ke perusahaan tersebut, bisa melalui koneksi yang kalian punya, recruiter, atau bisa direct langsung ke perusahaan dengan mengirimkan project atau portofolio kalian. Dan terakhir yaitu menjalankan proses interview.” Ungkap Taja.
Dalam webinar ini, Taja juga mendorong kepada teman-teman yang sedang menentukan profesi dan karir di bidang data untuk membuat portofolio data. Medium membuat portofolio data pun kita sudah banyak, bisa melalui Github atau membuat portofolio data di DQLab. DQLab merupakan platform kursus Data Science yang bisa bantu upskill hingga siap berkarir sebagai praktisi data professional data di industri. Dengan mendaftar melalui https://dqlab.id/live-class sebagai medium belajar, selangkah lebih dekat sukseskan karir menjadi praktisi data!
By DQLab
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id
