Skystar Ventures UMN Pertemukan Mahasiswa Bentuk Tim Startup di Team Matchmaking & Ideation
Desember 13, 2022Wisuda XXIII UMN: Ajak Wisudawan Melihat Potensi dan Peluang Energi Terbarukan di Indonesia
Desember 19, 2022Tangerang – Semarak Podcast Party Season 4 yang diadakan oleh KBR Prime memeriahkan Lecture Theatre UMN. Acara yang diselenggarakan pada 7 Desember 2022 itu mengundang sejumlah podcaster tanah air. Tak hanya itu, Podcast Party turut mengundang tokoh-tokoh penting dibalik geliatnya ekosistem podcast di Indonesia. Selain sesi talkshow di dalam Lecture Theater, ada pula booth-booth menarik dan berhadiah dari KBR, POGO FM, kampanye pencegahan kusta dari NLR Indonesia, dan sponsor. Para peserta, baik dari dalam maupun luar UMN, berbondong-bondong mengikuti acara ini.
Podcast Party berlangsung mulai pukul 09.00 WIB sampai 16.00 WIB. Terdapat dua sesi talk show Podcast Party, yakni Lightning Talk: What We Have Reached So Far With Our Podcasts dan PodTalk: Whats Next for Indonesian Podcast.
“Industri podcast semakin tumbuh. Tak hanya (dari segi) audience, tetapi juga teknologi dan industri. Saya harap kegiatan ini dapat memberikan insight baru kepada teman-teman,” sambut Kepala Prodi Jurnalistik UMN Samiaji Bintang Nusantara dalam sambutannya.
Dalam sesi Lightning Talk, Podcast Party mengundang Laila dan Dara dari podcast Kejar Paket Pintar (Box2Box Network), Asrul Dwi dari podcast Love Buzz (KBR Prime), Fauzan Al-Rasyid dari podcast Fauzan Talks (POGO FM).
Sebagai pembuka sesi Lightning Talk, Laila dan Dara menjelaskan bahwa Kejar Paket Pintar (KPP) berdiri pada 2017 dengan format dan topik yang beragam. KPP cenderung memilih angle topik yang jarang dibicarakan oleh orang banyak, tetapi evergreen (tidak terikat waktu). Kolaborasi dengan LSM pada 2019 membuat Laila dan Dara ketagihan untuk membuat audio dokumenter.
“Kalau kita bikin podcast, yang kepikiran duluan adalah soal teknisnya. Gear, recorder, dan aplikasi edit mana yang paling bagus? Itu tentu. Audio harus bersih. Akan tetapi, jangan lupa human connection. Jalin network yang baik dengan komunitas podcast dan narasumber. Salah satu caranya adalah riset terlebih dahulu supaya meninggalkan kesan baik untuk narasumber,” kata Laila.
Selanjutnya, Asrul Dwi selaku host dan produser dari Love Buzz menyebut bahwa episode pertama Love Buzz tayang pada 14 Februari 2019, bertepatan dengan Hari Valentine. Awalnya, ide Love Buzz bukan perkara cinta, melainkan podcast untuk HAM, penerimaan dan keberagaman perbedaan. Sebagai upaya meremajakan audiens, KBR Prime memutuskan untuk membungkus Love Buzz dengan bahasa cinta.
“Cinta yang dibahas di Love Buzz tidak menye-menye, klise, dan hyper romantic. Akan tetapi, ngomongin soal cinta, ada banyak yang bisa dieksplor, jauh dari yang kita lihat. Cinta buat kita bisa menciptakan ruang-ruang perjumpaan yang sifatnya privat dan publik. Cinta buat kita is a public feeling yang membuat orang relate dan engage,” jelas Asrul.
Beralih dari Laila, Dara, dan Asrul, Fauzan menjadi pemain baru dalam ekosistem podcast Indonesia. Podcast Fauzan Talks membahas tentang fenomena kebahasaan yang terjadi di dunia, seperti penggunaan kata “perempuan” dan “wanita” di pemberitaan media. Sementara itu, untuk bahasan-bahasan tentang tata bahasa dan PUEBI, Fauzan membahasnya di media sosial pribadi.
“Itu lah yang menjadi pembeda materi kebahasaan di media sosial dan podcast. Jadi, ketika mendengarkan podcast, seseorang mengetahui informasi baru tentang fenomena kebahasaan. Tak hanya bahasa Indonesia, tetapi juga bahasa Inggris. Bisa dibilang bahwa 90% isi Fauzan Talks adalah tentang kebahasaan, 10%-nya motivasi,” tutur Fauzan.
Sebagai perwakilan dari kelas Audio Storytelling, Frengky Tanto Wijaya dan Maria Katarina menjelaskan audio drama bertajuk Paradigma yang dibuat sebagai tugas akhir semester. Paradigma bercerita mengenai sepasang tokoh bernama Ananta dan Semesta yang tinggal dalam dua negara yang berbeda, yakni Indonesia dan Hawaii. Audio drama bertemakan kerusakan lingkungan ini mengambil latar waktu pada 2100. Tahun itu, polusi udara sangat parah dan aturan internasional sangat ketat melarang warganya bepergian keluar negeri. Mereka bertemu dalam sebuah aplikasi. Mereka banyak berdiskusi tentang kerusakan lingkungan yang dihadapi.
“Kalau lingkungan tidak diperbaiki, hari kiamat untuk lingkungan,” ucap Maria.
Pandemi berdampak pada proses pembuatan Paradigma yang dilakukan di rumah. Setiap anggota memiliki perannya masing-masing dengan alat seadanya.
“Kita betul-betul produksi dari rumah. Saat itu belum boleh ke mana-mana. Kita mengakali berbagai cara biar audio yang kita rekam oke kualitasnya. Aku ambil handphone, earphone, dan microphone. Aku rekaman di balik selimut,” kata Frengky.
Tim Paradigma
- Riset: Maria Katarina, Frengky Tanto Wijaya, Nathan Ekajalu
- Skrip: Elizabeth Chiquita, Ariella Kinari, Jesslyn Koesman
- Editor: Michelle & Mohammad Aziz Budiman
Setelah sesi Lightning Talk, terdapat sesi Podtalk yang mengundang Pemimpin Redaksi KBR Prime Citra Dyah Prastuti, Head of Operation POGO FM Camelia Jonathan, Station Manager PodMe Coki Lubis, Content Manager Portcast.id Odagoma Reinhard, dan Dosen Audio Storytelling UMN Rossalyn Asmarantika.
Podtalk dibuka dengan penyampaian data Spotify yang menunjukkan bahwa terdapat 4,7 juta judul podcast di seluruh dunia pada 2022. Hal ini merupakan lonjakan luar biasa dibandingkan pada 2019 yang hanya terdapat 500.00 judul podcast.
“Ada banyak pemain baru (podcaster) yang muncul. Geliat podcast semakin marak, apalagi disambut UMN yang membuat kelas Audio Storytelling. Tandanya, ada demand. Ragam konten dan format sangat penting untuk khazanah podcast,” ucap Citra.
Coki menyampaikan bahwa PodMe memiliki khas, yakni audio berbasis investigasi. PodMe menjadi ruang terbuka yang tidak dikuasai oleh suatu korporasi. Di sisi lain, Camelia menjelaskan bahwa POGO FM sedang gencar dengan audio book. POGO FM berupaya untuk selalu men-support kreator-kreator Indonesia.
“PR-nya ada di edukasi. Penting untuk kita melakukan edukasi terkait podcast yang menyeluruh kepada pengguna internet. Selama ini masih ada kesalahpahaman. Masih banyak orang Indonesia yang menganggap kalau podcast itu obrolan, bahkan video. Kesalahpahaman ini yang harus diatasi dengan edukasi,” tutur Odagoma.
Selanjutnya, Rossalyn menjelaskan tentang Audio Storytelling. Sebagai kampus yang responsif dengan perkembangan industri media, UMN melakukan transformasi mata kuliah, dari Radio Program Production menjadi Audio Storytelling. Mata kuliah yang baru berjalan dua tahun tersebut memiliki output audio yang berbeda tiap tahunnya sebagai tugas akhir semester. Tahun lalu adalah audio drama. Tahun ini adalah audio dokumenter.
“Saya senang dengan hasil audio tahun lalu. Kreativitasnya beyond ekspektasi saya. Dengan matkul ini, kita mengajak anak-anak jurnalistik dan jurusan lain untuk lebih mengeksplor lagi bentuk-bentuk audio digital, seperti audio drama, audio diary, audio postcard, dan audio dokumenter,” pungkas Rossalyn.
By Annisa Dyah Novia – UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika | Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id