Indonesia Terancam Kesulitan Akses Internet pada 2020
April 22, 2016Robot Penuhi Lobi UMN
April 26, 2016Mesin-mesin, dalam beragam wujud dan fungsi, ditata di atas meja-meja, memenuhi lobi Universitas Multimedia Nusantara sejak Rabu, 20 April 2016.
Di antaranya “Jatayu Jet” karya tim ITS Robotik, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Robot tersebut bisa terbang sejauh 700 meter pada ketinggian 90 meter dengan kecepatan 115 km/jam.
Karena rodanya menggunakan sistem landing gear double axis, guncangan saat Jatayu Jet mendarat berkurang. Model pesawat terbang ini merupakan pemenang pertama dalam Kontes Robot Terbang Nasional di Yogyakarta.
Andre dari perwakilan ITS Robotik mengaku mereka sebenarnya kesulitan membawa Jatayu Jet ke UMN. Lantaran, mereka naik kereta api dari Surabaya. Namun, akhirnya mereka mengakali dengan meletakkan robot tersebut dalam posisi berdiri. “Terus duduknya juga seadanya, sebisanya. Soalnya kita juga bawa dua boks ini, besar-besar,” tambah mahasiswa semester empat tersebut.
Jatayu Jet bukan satu-satunya robot yang dipamerkan dalam rangka Engineering Days 2016. Ada juga Automatic Dump Truck, Ping Pong Ball Collector, Auto Moving Target, Automatic Plant Watering, Kids Walking Exercise Robot (K.W.E.R.), Robot Vi-Rose, serta Robot Roroesamit (ROV).
Karya-karya yang diperlihatkan merupakan hasil para mahasiswa yang tergabung dalam ITS Robotik serta Komunitas Robot UMN.
Selain itu, ada kompetisi Eco-Green Innovation Tech (21/4) serta Competition Autonomous Sumo Robot (22/4).
Rangkaian acara yang berakhir pada 22 April ini juga mencakup seminar “Internet of Things for Smart City.” Seminar yang dimulai Kamis pukul sembilan pagi tersebut mengundang Ketua Komunitas Robot Indonesia Adiatmo Rahardi, Direktur Jenderal Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika Bambang Heru Tjahjono, serta Dekan ICT UMN Kanisius Karyono.
Sementara, pada Jumat diadakan lokakarya “Controlling Home Devices via Bluetooth” bersama Zerfani Yulias dari Komunitas Arduino Indonesia.
Salah satu peserta workshop, Brian dari SMA Tarakanita menyatakan dirinya mendapat informasi dan pengetahuan, walau awalnya ia ikut lokakarya karena arahan sekolahnya.