Beasiswa COMPRO untuk Mahasiswa UMN
Desember 14, 2017Lagi, Mahasiswa DKV UMN Raih Piala Emas di Pinasthika Creativestival Award 2017
Desember 18, 2017Dalam rangka memperingati hari HIV/AIDS sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember 2017 lalu, Rencang bekerja sama dengan Yayasan AIDS Indonesia menggelar seminar dengan tema “Peduli ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS), Jauhi HIV & AIDS” di Universitas Multimedia Nusantara (UMN).
Acara yang diselenggarakan di Student Lounge pada Selasa (12/12) ini mengundang Coordinator of Edutainment Yayasan AIDS Indonesia, Bernhard Adilaksono, sebagai pembicara utama. Selain itu, ada juga Indra Simorangkir yang merupakan Humas dari Rumah Cemara.
Ditemui seusai seminar, Bernhard mengungkapkan bahwa masih sedikit orang Indonesia yang melakukan tes HIV. “Padahal, tes itu satu-satunya cara untuk mengetahui apakah kita terinfeksi HIV/AIDS atau tidak,” kata Bernhard.
Bernhard juga menyebutkan bahwa hanya 20% orang Indonesia yang melakukan tes. Ketika ditanyakan mengapa angka penderita HIV/AIDS terus meningkat, diakui bahwa orang Indonesia yang mengikuti tes setiap tahun naik. “Dari yang dulunya 5% saja, terus meningkat setiap tahun,” kata Bernhard.
Ditambahkan oleh Bernhard, Yayasan AIDS Indonesia menangani di bagian pencegahan. Tujuan dari mereka adalah mengubah pemikiran mengenai HIV/AIDS supaya tidak ada diskriminasi. “Sekaligus juga mengajak masyarakat untuk melakukan sesuatu terhadap mereka,” ujar Bernhard.
Berpindah ke Rumah Cemara, mengenai program apa saja yang dapat dilakukan untuk ODHA di Rumah Cemara, Indra menyebutkan bahwa ada banyak program yang dapat dilakukan, seperti olahraga, komputer, dan lain-lain. “Makanya, kita membuat satu kegiatan yang tujuan akhirnya itu membuat para ODHA melupakan status mereka dan have fun saja istilahnya,” kata Indra.
Indra juga membuat campaign yang bertajuk: Indonesia Tanpa Stigma. “Memang, untuk orang dengan HIV/AIDS diskriminasinya masih sangat tinggi di Indonesia,” ujar Indra. “Jadi, itu adalah kata kunci yang efektif,” tambahnya.
Terkait dengan kegiatan ke depan, Bernhard akan terus melakukan sosialisasi terkait dengan hal ini. “Harapannya semakin banyak orang yang kita edukasi, semakin banyak orang yang terpapar informasi yang tepat,” ujarnya. “Lalu, secara otomatis stigma negatif itu akan hilang dengan sendiri,” tutup Bernhard.
Sementara, Indra mempunyai mimpi untuk menciptakan Indonesia Tanpa Stigma, sesuai dengan judul kampanyenya. “Mimpinya itu bisa tercipta Indonesia tanpa diskriminasi, tidak ada stigma untuk layanan kesehatan,” tutup Indra.
By : Kerfin Liong – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id