DQLab UMN & Kementerian Kominfo Berikan Beasiswa Belajar Data Science Gratis Melalui Program Professional Academy Digital Talent Scholarship
Februari 19, 2021KAMI UMN: How to Ace Your Job Interview
Februari 22, 2021TANGERANG – Rektor Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Dr. Ninok Leksono, M.A. menjadi pembicara dalam talkshow “Marketeers Goes to Campus” yang dilaksanakan di Zoom, Sabtu (20/2). Tidak hanya Ninok, acara ini turut mengundang perwakilan dari perguruan tinggi lainnya untuk mengulas tentang “Creativity, Innovation, Entrepreneurship, dan Leadership dalam Dunia Pendidikan Tinggi di Indonesia”.
Di masa pandemi Covid-19 ini, konsep Creativity, Innovation, Entrepreneurship, dan Leadership (CIEL) menjadi salah satu hal yang menarik dan penting untuk dibahas. Karena terjadi banyak perubahan di masyarakat, kehadiran ide yang kreatif pun dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang relevan. Namun, yang menjadi tantangan selanjutnya adalah bagaimana cara menjual ide dan memberikan nilai-nilai dari produk tersebut? Karena itu, kreativitas dan inovasi pun tidak cukup tanpa diiringi dengan entrepreneurship dan leadership.
Masalah ini juga relevan terjadi di perguruan tinggi. Contohnya, banyak penelitian yang dihasilkan oleh kampus, tetapi penerapannya belum optimal karena masih kurangnya kehadiran entrepreneurship yang bisa menjual. Melihat urgensi ini, Rektor UMN Ninok Leksono turut mengungkapkan akan pentingnya penerapan konsep CIEL ini. Ninok juga menekankan bahwa konsep entrepreneurship tidak hanya sekadar soal “berniaga”.
Baca juga Rektor UMN Ninok Leksono Diangkat sebagai Guru Besar Tamu di UCSI Malaysia
“That is not the kind of the entrepreneurship yang sejatinya kita inginkan, yang Indonesia inginkan sebetulnya. Entrepreneurship-nya itu harus yang melahirkan ide yang kayak CIEL itu tadi, ya. Ide yang lalu diperkaya oleh teknologi sehingga menjadi something yang valueable,” ungkap Ninok.
Selain itu, Ninok juga memaparkan bahwa ide mengenai inovasi itu sudah ada dalam pikiran setiap orang. Namun, ia mengatakan bahwa kunci utama penerapannya berada dalam ekosistem dan mentalitas.
“Ekosistem itu seperti dulu diperlihatkan oleh program-program Pak Habibie. Bisa bikin pesawat, ya, menguasai teknologi, tapi kurang pinter menjual. Tapi, kurang pinter menjual itu juga ekosistemnya bahwa bangsa Indonesia itu kalau ada yang bisa dibeli, kenapa bikin sendiri. Jadi, ekosistem, alam pikir, pandangan ini yang saya kira bisa mengubah ini dengan ilmu yang ada,” tutup Ninok.
By: Melinda Chang – Layanan Berita Universitas Multimedia Nusantara
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id