Mahasiswa Arsitektur UMN Bagikan Tips Visualisasi Diagram
Februari 22, 2022Cara Bangun Relasi Romantis yang Sehat Versi Student Support UMN
Februari 24, 2022Tangerang – Untuk melangkah ke tahap yang lebih tinggi, perlu adanya fondasi yang kuat terhadap materi dasar. Kebanyakan orang belajar data science, akan belajar python juga. DQLab kembali menyelenggarakan Mini Bootcamp sekaligus Closing Live Session Bootcamp DQLab kolaborasi dengan Kadaireka Batch 2A, menghadirkan materi Python Fundamental for Data Science. Materi akan dibedah tuntas oleh Putu Rika sebagai Data Scientist di BISA AI Academy. Closing session ini, dilaksanakan secara daring pada, Jumat, 26 November 2021.
Python adalah bahasa pemrograman yang ditunjukkan untuk general-purpose program dan termasuk dalam kategori high-level programming language. Menurut Putu, untuk pemula yang masih awam dengan bahasa pemrograman data science, bisa mulai belajar dari Python, karena lebih mudah dibaca dan dituliskan oleh manusia. Putu memberikan perbandingan antara Python, C++ dan Javascript. Dalam penulisannya, Python lebih simple dibanding C++ dan Javascript.
“Kita harus kuatin fundamentalnya terlebih dahulu, agar kedepannya lebih nyaman ketika ngoding,” ujar Putu.
Selain untuk data science, Python juga bisa digunakan untuk web development, software development, machine learning, internet of Things (loT) development, dan lain sebagainya. Dari tahun ke tahun, Python semakin populer di kalangan bahasa pemrograman. Sebagai praktisi data, ada beberapa library sangat dibutuhkan dalam proses pengolahan data, yakni Pandas, Matplotlib dan NumPy. Selain itu, Putu memberikan alternatif coding environment, yakni Colab dan Jupyter.
“Kebanyakan perusahaan menggunakan Python,” kata Putu.
Baca juga Pemula Harus Tahu! Ini Pentingnya Excel dalam Data Science
Salah satu tips yang disampaikan Putu untuk memulai karir di bidang data adalah aktif menggunakan LinkedIn. Menurutnya, dengan aktif membuat postingan atau sesuatu yang bisa menunjukkan penguasaan dan kekompetenan di bidang tersebut, akan mudah dalam mendapat pekerjaan. Fitur likes yang ada di LinkedIn juga membantu untuk menyebarluaskan postingan, sehingga dapat membantu dalam menjangkau lebih banyak perusahaan.
“Misalnya di bidang data science, teman-teman bisa membuat postingan ikut webinar atau bootcamp data science. Seperti sekarang, kan ini ada tugasnya, teman-teman bisa share tugasnya di LinkedIn, agar orang-orang tahu kalau kamu ikut pelatihan dan punya skill data,” ungkap Putu.
Dalam Closing Live Session Bootcamp ini, Putu juga membedah tuntas module DQLab Python Fundamental for Data Science.
Perbanyak mengerjakan project data science di DQLab, untuk memikat perusahaan lewat LinkedIn.
*by DQLab
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id