UMN Langsungkan Program International Community Outreach di Bogor, Kerja Sama Bareng Universitas di Malaysia
Oktober 15, 2024Dosen dan Mahasiswa UMN Berkolaborasi dengan Nasyiatul Aisyiyah Tangsel untuk Tingkatkan Pemberdayaan Pendidikan dan Kesetaraan Gender melalui Digitalisasi
Oktober 16, 2024TANGERANG – Sebanyak 44 mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara terlibat menjadi salah satu relawan dalam kegiatan membersihkan sampah (beach clean-up) di Pantai Teluk Labuan, Pandeglang, Banten, pada Sabtu (5/10/24). Dalam kurun waktu selama kurang lebih dua jam, para peserta yang terlibat dalam kegiatan beach clean-up ini pun berhasil mengumpulkan sekitar 553 kilogram sampah.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh PT Sirkular Karya Indonesia dan PT Impack Pratama Industri Tbk yang bekerja sama dengan LSM Gerakan Pasti, Rehabilitasi Foundation, Pemerintah Desa Teluk Kecamatan Labuan. Setidaknya, total ada 170 sukarelawan yang terlibat dari berbagai latar belakang, termasuk mahasiswa, relawan lokal, perwakilan dari organisasi non-pemerintah (NGO) dan perusahaan. Universitas Multimedia Nusantara pun turut dipercaya untuk menyukseskan kegiatan beach clean-up ini.
Berbeda dengan program beach clean-up pada umumnya, sampah plastik yang berhasil dikumpulkan dalam kegiatan ini tidak akan dikirim kembali ke tempat pembuangan akhir. Namun, sampah-sampah itu akan diolah menjadi bahan baku material bangunan. Direktur PT Sirkular Karya Indonesia Sugiarto Romeli mengatakan pendekatan ini sejalan dengan prinsip ekonomi sirkular, mengurangi limbah, dan membantu menciptakan produk yang lebih ramah lingkungan.
“Sampah plastik tidak bernilai yang terkumpul akan diproses lebih lanjut dan diolah menjadi produk bangunan, khususnya komposit bahan bangunan. Dengan pendekatan ini, PT SKI tidak hanya berkontribusi pada pembersihan pantai, tetapi juga memanfaatkan sampah yang seharusnya
menggangu ekosistem laut dan masyarakat pesisir ini menjadi bahan yang berguna dan tahan
lama,” jelas Sugiarto.
Lebih lanjut, Sugiarto menjelaskan material bangunan yang terbuat dari sampah itu aman digunakan dan tidak menimbulkan risiko kesehatan. Selain itu, materialnya juga diklaim memiliki jejak karbon rendah karena tidak menggunakan plastik baru yang bersumber dari sumber daya fosil. Tak hanya itu, material bangunan berbahan sampah ini juga dirancang memiliki umur panjang sehingga efisien secara frekuensi dan biaya penggantian bahan bangunan.
“Kami akan terus meningkatkan upaya edukasi mengenai pentingnya pemisahan sampah dan pencegahan pembuangan sampah sembarangan, serta menjalin kemitraan yang lebih luas dengan berbagai lapisan masyarakat, LSM, pemerintah, dan sektor swasta. Kami menyadari bahwa untuk
mengatasi masalah sampah plastik secara efektif, kolaborasi adalah kunci,” ungkap Sugiarto.
Student Affairs and Softskills Development Officer UMN Bima Wicaksana Krisbyant mengatakan kolaborasi UMN dalam kegiatan beach clean-up memang selaras dengan komitmen dan program yang sudah diusung oleh UMN. Bahkan, ia mengungkapkan UMN sudah terlibat di banyak acara sejenis. Bima pun berharap program ini dapat terus konsisten diselenggarakan.
“Terlebih kita kampus di bawah naungan Kompas Gramedia. Penting untuk gerakan pasti dan terjun melalui aksi. Kita memiliki tanggung jawab di dunia pendidikan untuk membentuk dan menjadikan mahasiswa yang sedang berporses di UMN menjadi pribadi yang bertanggung jawab secara akademik, kehidupan yang dapat beradaptasi dalam dunia profesional, dan yang paling penting adalah rasa untuk memikirkan serta peduli terhadap masyarkat yang lebih luas melalui peka isu sosial dan terjun aktif pengabdian,” jelas Bima.
By Melinda Chang | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id