Skystar Ventures UMN Gali Potensi Siswa Sekolah Perkumpulan Mandiri Kembangkan Ide Inovasi Bisnis
Juni 9, 2023Calon Mahasiswa Baru Ramaikan Open House UMN 2023
Juni 12, 2023(Dok. Marketing Communications UMN)
TANGERANG – Perwakilan dari University of Technology Sydney (UTS), Leo Mian Liu (Pro-Vice-Chancellor), dan Siska Yaputra (Country Coordinator untuk Indonesia) mengunjungi Universitas Multimedia Nusantara (UMN) di kampus UMN, Senin (26/05).
Kunjungan Liu dan Siska disambut oleh perwakilan dari UMN, yaitu Prof. Dr. Muliawati G. Siswanto, M.Eng.Sc. (Wakil Rektor Bidang Hubungan dan Kerjasama) dan Boby Arinto, S.E., M.M. (Global Office Manager).
Ini bukanlah pertemuan pertama UMN dengan UTS. Bahkan, UTS merupakan salah satu mitra tertua dan terlama UMN. Sebelumnya, UMN telah menerima 20 mahasiswa dari Offshore Learning Center UTS pada September 2021 lalu. Ke-20 mahasiswa UTS tersebut belajar sementara di UMN karena tidak dapat berangkat ke Australia akibat pandemi.
(Dok. Marketing Communications UMN)
Sejak saat itu, UMN terus menjalin hubungan baik dengan UTS, dan melalui pertemuan terbaru ini, UMN dan UTS mendiskusikan kemungkinan kolaborasi baru antara kedua kampus.
Pihak UMN, dipimpin oleh Boby, memulai diskusi dengan mempresentasikan proyek-proyek yang pernah dilakukan oleh mahasiswa UMN dengan universitas-universitas Australia lainnya. Salah satu proyek menarik yang diceritakan oleh Boby adalah proyek Internet of Things antara UMN dengan Swinburne University of Technology (SUT). Para mahasiswa membuat aplikasi untuk petani di sekitar Tigaraksa yang dapat mendeteksi apakah lahan perlu disiram atau tidak.
“Jadi, para petani akan menunggu notifikasi dari aplikasi di ponsel mereka. Jika ada notifikasi, maka sudah waktunya untuk menyiram lahan,” kata Boby.
Selain itu, sebagai bagiand dari Kompas Gramedia Group, para mahasiswa juga mengunjungi Kompas TV. Para mahasiswa diperlihatkan bagaimana cara kerja jurnalis Kompas dengan mengunjungi stasiun TV, ruang kontrol, dan percetakan Kompas.
Proyek-proyek tersebut dilakukan bersama program Australia yaitu New Colombo Plan (NCP). Menurut situs Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia, NCP adalah inisiatif utama dari Pemerintah Australia yang menawarkan beasiswa dan hibah bergengsi kepada mahasiswa Australia untuk mendapatkan kesempatan tinggal, belajar, dan magang di kawasan Indo-Pasifik. UMN berharap untuk dapat melakukan proyek baru, kali ini dengan UTS dengan NCP.
Liu menanggapi positif keinginan UMN untuk kembali mengikuti program NCP ini. “Saya rasa (selanjutnya) topik transisi media bisa dilakukan karena latar belakang UMN yang merupakan media (berafiliasi dengan Kompas Group),” kata Liu. Akan menarik bagi mahasiswa Australia untuk mempelajari bagaimana Kompas melakukan transisi dari media cetak hingga menjadi saat ini.
(Dok. Marketing Communications UMN)
UTS juga mengajukan ide kolaborasi dengan program yang Liu sebut sebagai “model 3+2,” dimana mahasiswa S1 UMN dapat mengambil dan menyelesaikan gelar Master mereka lebih cepat dengan UTS. UTS telah menjalankan program ini dengan beberapa universitas mitra mereka dari Tiongkok. Liu kemudian menjelaskan bagaimana program ini bekerja.
Jika UMN memutuskan untuk mengikuti program ini, mahasiswa UMN akan menjalani program S1 mereka di UMN selama 3 tahun dan secara bersamaan, menyelesaikan tahun ke-empat S1nya sambil mulai menjalankan program S2nya di UTS Australia.
Dengan demikian, mahasiswa dapat menghemat waktu sebanyak satu tahun untuk mendapatkan gelar Master karena mereka akan secara bersamaan memulai program Master sambil menyelesaikan tahun ke-4 dari program sarjana mereka.
“Yang biasanya kami lakukan adalah bekerja sama dengan universitas-universitas terbaik di Tiongkok. Di sini (Indonesia), kami juga hanya ingin bekerja sama dengan universitas-universitas terbaik karena dengan demikian kami dapat menjamin bahwa studi tiga tahun S1 mahasiswa sesuai dengan standar untuk masuk ke program magister kami,” kata Liu. Hal ini menunjukkan kepercayaan UTS terhadap kualitas program sarjana UMN.
(Dok. Marketing Communications UMN)
UMN belum pernah melakukan program seperti ini sebelumnya. Muliawati menunjukkan ketertarikannya terhadap program ini dan ingin mengetahui lebih lanjut melalui proposal resmi.
Boby juga menambahkan bahwa banyak mahasiswa UMN yang mempertimbangkan untuk mengambil program S2. “Mahasiswa sering datang ke kantor saya dan meminta surat rekomendasi untuk ke mana mereka ingin kuliah di luar negeri, dan itu cukup banyak. Melihat minat mahasiswa yang cukup tinggi untuk mengambil S2, makanya kami juga membuka program S2 sendiri untuk Fakultas Bisnis dan Komunikasi,” ujar Boby.
Komunikasi dan pertemuan lebih lanjut akan dilakukan untuk membahas dan merealisasikan ide-ide yang disampaikan dalam pertemuan ini. Kami berharap dapat melihat ide-ide tersebut menjadi kenyataan!
By Levina Chrestella Theodora
English translation by Levina Chrestella Theodora
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id