PENTING, Pertimbangkan 5 Alasan Memilih Jurusan Komunikasi Ini!
Oktober 9, 2022Gak Cuma Jakarta, Kota Ini Dijadikan Pilihan Bagi Para Calon Perantau
Oktober 9, 2022
Satu hal yang paling ditakuti oleh para mahasiswa: sidang skripsi. Kekhawatiran dari mengerjakan penelitian skripsi sampai apakah akan lulus sidang skripsi atau tidak. Bagi yang akan sidang skripsi, supaya bisa lebih pede saat sidang, artikel ini akan spill beberapa pertanyaan sidang skripsi yang paling sering ditanyakan. Siap?
Kenapa Sih Harus Ada Skripsi?
Pertanyaan ini juga penulis tanyakan kepada diri sendiri dengan frustasi. Kenapa skripsi harus ada? Mengutip sebuah artikel oleh Global Statistik, saat mahasiswa menulis skripsi, lulus, dan dipublikasi di situs jurnal universitas, mahasiswa dianggap telah berkontribusi terhadap academia. Lalu, mahasiswa yang melewati sidang skripsi akan diuji (thesis defense).
Saat diuji, karya ilmiah mahasiswa dipertanggungjawabkan dan jika mahasiswa berhasil lulus sidang skripsi, mereka dianggap kompeten di bidang keilmuannya. Menulis karya ilmiah juga mendorong mahasiswa untuk bisa berpikir kritis dan menyelesaikan masalah ilmiah.
Baca juga: Manfaat Kegiatan Non-Akademis Untuk Mahasiswa.
6 Pertanyaan Sidang Skripsi yang Sering Muncul
Supaya bisa lebih pede saat sidang skripsi, berikut beberapa pertanyaan sidang skripsi yang sering muncul dan tips menjawabnya.
1. Apa masalah ilmiah penelitianmu? Apa masalah yang ingin diangkat?
Pertama, paling penting, dan paling mengesalkan. Setiap mahasiswa dari kelas seminar proposal, bimbingan skripsi, hingga sidang skripsi pasti akan mendengar pertanyaan ini.
Kenapa penting ada masalah yang ingin diangkat? Umumnya tujuan riset itu untuk menjawab masalah yang ada. Kalau tidak ada masalah, kenapa harus buang waktu dan energi untuk meneliti? Penelitianmu harus memiliki signifikansi. Perlu juga diingat bahwa tidak semua masalah bisa atau harus diteliti; terutama masalah yang bisa dijawab dengan “Yes or No.” Jawaban Ya atau Tidak itu tidak memajukan pengetahuan kita.
“Salah satu tugas pertama dalam menentukan topik penelitian yang terperinci adalah menemukan pertanyaan, kontroversi yang belum terselesaikan, kesenjangan dalam pengetahuan atau kebutuhan yang tidak terbalas dalam subjek yang dipilih. Pencarian ini membutuhkan kesadaran akan isu-isu terkini dalam subjek dan pikiran yang ingin tahu dan bertanya. Meskipun Anda akan menemukan bahwa dunia ini penuh dengan pertanyaan dan masalah yang belum terselesaikan, tidak semua ini adalah subjek yang cocok untuk penelitian.” (baca selengkapnya di sini)
Masalah ilmiah merupakan salah satu hal paling mendasar yang harus kamu matangkan sebelum melakukan penelitian. Kalau masalah ilmiahnya tidak ada, bisa jadi kamu sudah salah memilih topik skripsi, lho. Mengetahui masalah yang ingin diangkat juga akan membantu kamu menyusun pertanyaan penelitian, rumusan masalah, dan latar belakang. Karena itu, pastikan kamu rajin mendiskusikan masalah ilmiah penelitianmu dengan dosenmu.
2. Apa research gap penelitianmu? Apa novelty penelitianmu?
Pertanyaan yang kedua ini sama krusialnya dengan pertanyaan pertama. Saat menentukan topik penelitian, kamu harus memastikan bahwa penelitianmu memiliki kebaruan (novelty). Penelitianmu harus bisa mengisi sesuatu yang kurang atau belum ada di dunia riset, itu lah yang dinamakan research gap.
Saat pengujimu menanyakan ini, kamu harus bisa menjelaskan secara singkat penelitian dahulu yang ada mengenai topik yang kamu angkat, dan bagaimana hasil penelitian skripsimu ini bisa memberikan informasi baru dan melengkapi riset-riset sebelumnya. Jangan sampai topik dan isi skripsimu sudah pernah dilakukan oleh peneliti lain. Adanya kesamaan seperti dalam konsep atau metode tidak masalah, tapi pastikan bahwa risetmu memberikan dan memiliki kebaruan.
3. Kenapa kamu mengangkat topik ini? Kenapa memilih judul tersebut?
Jangan bingung atau heran kalau saat sidang pengujimu bertanya “apa judul skripsi kamu?” Bukan karena pengujimu tidak bisa membaca, tapi tujuannya untuk melihat apakah kamu mengetahui judul skripsimu sendiri, dan untuk menguji lebih lanjut apakah judul skripsimu sama dengan isi skripsimu. Tidak sedikit mahasiswa yang akhirnya harus mengubah judul skripsinya karena kurang menggambarkan isi penelitiannya.
4. Kenapa kamu menggunakan teori, metode, atau subjek penelitian tersebut?
Di dunia penelitian terdapat sangat banyak teori dan metode penelitian. Kamu harus bisa menjawab dan argumentasikan kenapa teori dan metode yang kamu gunakan cocok dengan penelitianmu. Bagaimana teori ini mendukung penelitianmu? Kenapa kuantitatif dan tidak kualitatif? Dan sebagainya. Kamu juga harus bisa menjelaskan kenapa kamu memilih subjek penelitianmu. Kenapa Gen Z? Kenapa Tangerang? Dan sebagainya.
5. Apa yang kamu temukan dari risetmu?
Kamu harus bisa menjawab secara ringkas temuan skripsimu. Kamu bisa ceritakan apa temuan-temuan inti skripsimu? Pastikan bahwa temuannya sesuai dengan pertanyaan penelitian atau hipotesis penelitianmu. Kamu juga bisa ceritakan temuan unik diluar pertanyaan penelitianmu. Karena itu, pastikan bahwa kamu benar-benar menguasai penelitianmu sendiri.
6. Apa yang bisa risetmu kontribusikan? Apa signifikansi penelitian?
Pertanyaan ini sejalan dengan pertanyaan ke-dua dan lima. Intinya, penelitianmu harus bisa bermanfaat bagi masyarakat dan dapat membantu menghilangkan masalah yang ada.
Baca juga: Macam Jurusan Kuliah di UMN.
Konklusi
Berikut beberapa pertanyaan sidang skripsi yang sering muncul dan tips menjawabnya. Sidang skripsi memang menyeramkan, tapi selama rajin bimbingan, rajin membaca penelitian lain, dan kamu serius mengerjakannya, kamu pasti bisa menjawab semua pertanyaan sidang skripsi dengan baik! Semangat bagi para pejuang skripsi!
Sumber:
By Levina Chrestella Theodora | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id