Branding Vs Marketing, Manakah yang Didahulukan?
Juli 14, 2023Cek Plagiarisme Jurnal dan Skripsi di Turnitin UMN Library
Juli 14, 2023Aliran Style Desain Grafis. Sumber Gambar: Photo by Toa Heftiba Sinca/Pexels
Hai para calon desainer. Sudahkah kalian tahu kalau dalam desain grafis ternyata gaya atau style yang bisa kalian implementasikan dalam karya visual yang menakjubkan? Konon kabarnya, aliran style dalam desain grafis punya beragam ciri khas yang tidak kalah kerennya setiap dekade. Tren desain grafis terus mengalami perkembangan dari masa ke masa. Desainer grafis dapat menggabungkan atau mengadaptasi style ini sesuai dengan kebutuhan proyek dan kreativitas mereka. Selain itu, setiap desainer juga dapat mengembangkan gaya unik mereka sendiri yang membedakan karya mereka dari yang lain melalui style yang mereka aplikasikan. Nah, apa saja aliran style dalam desain grafis yang berkembang kian dekade belakangan ini? Simak pembahasannya yuk sobat UMN!
1. Victorian Style
Gaya desain grafis Victorian berkembang di Amerika, Inggris dan sebagian besar benua Eropa sejak tahun 1820-an hingga tahun 1900. Gaya ini muncul karena reaksi seniman akibat revolusi industri. Victorian style memiliki ciri khas ornamen yang kompleks dalam desainnya. Menggunakan warna-warna gelap, seperti hitam dan coklat. Style ini selalu menggunakan border dekoratif yang dipadukan dengan tipografi yang rumit sehingga desain terlihat penuh. Victorian style seringkali ditandai dengan penggunaan ornamen dan hiasan yang rumit dan terperinci. Motif-motif seperti curlicues, bunga, daun, dan ukiran digunakan untuk menghiasi elemen-elemen desain, seperti bingkai, hiasan tipografi, atau latar belakang.
Baca Juga: Kenali Jurusan Kuliah Bisnis dan Prospek Kerjanya
2. Arts and Crafts
Style yang dimulai di Inggris dan berkembang hingga ke Eropa dan Amerika Utara pada 1880-1910-an ini kemudian muncul kembali di Jepang pada tahun 1920-an. Style ini memiliki ciri khas penggunaan tekstur dan ilustrasi tipografi. Arts and Crafts menekankan pada keindahan dan kualitas kerajinan tangan. Desain grafis dalam gaya ini sering kali melibatkan penggunaan tangan untuk menghasilkan ilustrasi, tipografi, dan hiasan-hiasan yang unik dan berkualitas tinggi.
3. Art Nouveau
Ciri utama dari style desain Art Nouveau adalah digambar tangan atau hand draw, penggunaan ornamen garis dan kurva yang alami serta penggunaan objek wanita pada desain. Art Nouveau merupakan gaya desain internasional pertama yang berkembang tahun 1880-an hingga era awal perang dunia pertama walaupun hanya berlangsung relatif singkat. Desain Art Nouveau umumnya terinspirasi dari bentuk-bentuk alam seperti bunga, burung, serangga, ombak laut, postur tubuh wanita, dan sebagainya. Desain Art Nouveau biasanya ditandai dengan adanya ornamen meliuk-liuk mengikuti irama alam dan lingkungan.
4. Futurism
Gerakan seni Futurist menekankan supremasi teknologi, kecepatan dan industri dalam dunia yang terus berubah. Style desain Futurism banyak mempengaruhi perkembangan desain grafis ke arah yang lebih modern pada abad 20-an. Menampilkan gabungan antara nasionalisme, militerisme Italia dan kecepatan yang biasanya diekspresikan melalui figur mobil, pesawat terbang, dan kota.
5. Early Modern
Ciri khas dari Early Modern Style adalah memiliki bentuk geometris, lebih minimalis, dan menekankan penggunaan foto dengan sedikit ilustrasi. Gaya Early Modern lebih mengedepankan aspek simplicity atau kesederhanaan dan penghapusan elemen dekoratif yang berlebihan. Gaya Early Modern dalam desain grafis banyak digunakan dalam berbagai media seperti poster, majalah, buku, dan materi promosi lainnya pada periode awal abad ke-20. Gaya ini menekankan pada kesederhanaan, eksperimen, dan pemikiran inovatif dalam menciptakan desain yang bersifat fungsional dan menarik.
6. Heroic Realism
Style terlihat realistis dan kebanyakan menggambarkan tokoh, pahlawan atau simbol sebagai objek utamanya, teksnya terlihat lebih kuat dengan penggunaan font yang jelas dan tebal. Heroic Realism menampilkan tokoh-tokoh dalam posisi yang heroik dan idealis. Pemimpin revolusioner, pekerja, dan petani digambarkan dengan kekuatan dan keberanian yang luar biasa, mencerminkan keyakinan ideologis yang kuat.
7. Art Deco
Art Deco populer pada tahun 1920 sampai 1940-an. Ciri khasnya mempresentasikan kemewahan, extravaganza, glamour, kejayaan, konsumerisme dan kecepatan. Bentuk-bentuk geometris dan kurva-kurva, streamline, motion line dan lampu-lampu mesin dengan mengutamakan kesederhanaan peletakan elemen-elemen desain.
8. Swiss / International Style
Para desainer Swiss adalah orang yang sangat perfeksionis dalam bentuk tipografi. Oleh karena itu, style ini menggunakan font sans serif dengan desainnya yang minimalis. Memanfaatkan white space, style ini mengutamakan pesan yang ingin disampaikan. Biasanya, Swiss Style menggunakan bentuk yang asimetris.
9. Late Modern
Style ini memiliki prinsip simplicity dengan bentuk geometris yang terdistorsi, sederhana, dan non-dekoratif, gaya ilustrasi ini terinspirasi dari European Avant Garde yang modern. Teknik-teknik fotografi, typesetting dan printing yang jauh lebih modern telah banyak digunakan sehingga semakin menambah berbagai macam methodology prinsip-prinsip dalam mendesain.
10. American Kitsch
Style ini dulu biasa digunakan pada komik dan poster film. Dengan tampilan yang lebih futuristik dan penggunaan font yang menonjol ditambah kontras warna yang sesuai antara font dan ilustrasi, style ini biasanya menampilkan tokoh dengan pose unik sebagai objek utama.
Baca Juga: Mengenal Jurusan dan Biaya Kuliah DKV di UMN
Itulah tadi sepuluh aliran style desain grafis yang telah mengalami perkembangan dari masa ke masa. Siapa tahu dari sepuluh aliran tadi bisa menginspirasi kalian dalam menciptakan karya visual yang menakjubkan dan outstanding.
Sumber:
By Reyvan Maulid | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id