Apa itu Motivation Letter dan Cara Membuatnya
Oktober 5, 2022Cerita Media dari Jauh: Jurnalisme di Belarus dan Yaman
Oktober 6, 2022
Arsitek dan desainer interior merupakan dua profesi yang selalu diminati dalam pembangunan atau renovasi bangunan, baik perumahan maupun bangunan sebagai fasilitas umum.
Keduanya memiliki keahlian dalam mempercantik dan mendesain bentuk bangunan. Arah kerjanya juga didasarkan pada keindahan, fungsi dan keamanan bangunan. Artinya, baik arsitek maupun desainer interior kami dapat membantu Anda menciptakan rumah atau bangunan yang ideal dan nyaman yang memenuhi kebutuhan Anda.
Namun, perlu juga dipahami bahwa arsitek dan desainer interior adalah dua profesi yang berbeda. Tanggung jawab pekerjaan dan tugas mereka berbeda.
Tentu saja, penting untuk mengetahui perbedaan antara keduanya, tentunya agar kamu tidak kesulitan untuk memilih jurusan antara keduanya.
Artikel ini membahas peran dan tanggung jawab arsitek dan desainer interior, juga perbedaan keduanya yang seringkali disalah pahami.
Baca Juga: Mitos dan Fakta Jurusan Arsitektur
Peran arsitek dan desainer interior seringkali disalah pahami, meskipun sudah mengetahui tugas-tugas mereka secara spesifiknya. Pada hakikatnya, kedua profesi ini penting dan bisa dipadukan untuk mencapai hasil yang memuaskan, baik secara estetis maupun fungsional.
Adapun perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari poin-poin berikut ini:
Perbedaan Tugas
Sebelum masuk ke perbedaan profesi arsitek dan desainer interior, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu tugas dan fungsi masing-masing profesi tersebut. Untuk memahami perbedaan antara keduanya.
1. Tugas seorang Arsitek
Kamus Besar Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan arsitek sebagai ahli dalam merancang dan merancang bangunan, jembatan, dan lain-lain.
Arsitek merancang semua jenis bangunan sebagai bagian dari pekerjaan mereka. Ini termasuk bangunan yang dirancang untuk umum, seperti rumah sakit, tempat ibadah, hotel, dan vila. Arsitek berfungsi sebagai ahli yang bertanggung jawab untuk merancang proyek konstruksi dari konsepsi awal hingga penyelesaian. Arsitektur tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
- geometri,
- kekuatan emosional,
- konten intelektual,
Arsitek biasanya bergumul dengan angka, garis, dan sudut saat melakukan pekerjaan mereka. Unsur matematika dan logika merupakan dua aspek penting yang harus dimiliki seorang arsitek. Tujuannya adalah untuk dapat mempertimbangkan dan menjamin keamanan dan stabilitas bangunan.
Dengan kata lain, fokus utama profesi arsitektur adalah pada bagian luar bangunan, termasuk desain dan konstruksi yang dipesan lebih dahulu. Desain yang dirancang oleh arsitek sarat dengan nilai fungsi, estetika dan keamanan yang disesuaikan dengan kebutuhan klien.
2. Tugas seorang Desainer Interior
Jika kamu menyukai merancang ruangan yang penuh dengan nilai estetika, menjadi seorang desainer interior adalah pekerjaan yang tepat untuk kamu. Desainer interior sangat ahli dalam bidang ruang, terutama dalam mendesain estetika sebuah ruangan, sehingga dapat menciptakan ruang impian yang klien impikan.
Oleh karena itu, desainer interior umumnya memiliki keterampilan spasial yang baik. Ia juga memiliki keterampilan untuk mempengaruhi penampilan dan bentuk ruang secara estetis.
Untuk menjadi seorang desainer interior profesional, para desainer biasanya menyelesaikan pendidikan mereka di jurusan desain interior. Apa yang akan kamu pelajari di jurusan desain interior biasanya tidak hanya mencakup pengetahuan desain dasar seperti elemen, estetika, tetapi juga prinsip-prinsip desain interior.
Desainer interior profesional dilatih dalam perencanaan ruang untuk semua jenis bangunan, termasuk hotel dan ruang kantor. Hal Ini mencakup sebagai penasehat klien dan merancang cetak biru fungsional, yang merupakan pekerjaan utama seorang desainer interior.
Tanggung jawab yang berbeda
Arsitek bertanggung jawab untuk mengukur, merencanakan, dan membangun bangunan sesuai dengan kebutuhan pelanggan, iklim, bahan, dan kemungkinan medan. Analisis yang dilakukan mengacu pada penjabaran diagram operasional yang sama dengan hubungan antar ruang hunian. Jadi kita berbicara tentang struktur bangunan itu sendiri.
Sebaliknya, desainer interior bekerja untuk menyelaraskan ruang dan memberi mereka identitas dan gaya. Ini terjadi di dalam bangunan hunian sehingga klien dapat menikmati rumah mereka dengan semua kebutuhan yang sudah mereka tentukan.
Perbedaan Lisensi
Kamu memerlukan lisensi untuk menjadi arsitek, tetapi kamu tidak memerlukan lisensi untuk menjadi desainer interior. Semua desainer, terutama dekorator, dapat memilih untuk berwiraswasta. Tidak diperlukan pelatihan atau lisensi khusus untuk memulai proyek desain.
Arsitek, di sisi lain, harus memenuhi persyaratan pendidikan yurisdiksi untuk mendapatkan lisensi. Untuk sebagian besar calon arsitek, ini berarti menghadiri sekolah arsitektur dan mendapatkan gelar profesional melalui program terakreditasi NCARB. Kamu juga harus menyelesaikan magang minimal tiga tahun. Setelah itu, perlu mengikuti Architect Registration Examination (ARE) negara juga.
Namun, di beberapa negara mungkin memerlukan desainer interior untuk memiliki sertifikasi desain interior. Negara-negara ini mengharuskan desainer interior untuk mendapatkan sertifikasi NCIDQ (Dewan Nasional untuk Kualifikasi Desain Interior).
Kamu harus lulus ujian tiga bagian yang mencakup tujuh bidang yang menangkap kompetensi inti dalam desain interior. Bidang-bidang ini meliputi koordinasi proyek, kode bangunan, manajemen kontrak, dan sistem bangunan.
Gimana sudah tergambar kan Perbedaan Utama Arsitek dan Desainer Interior? Jangan sampai kamu salah pilih ya, bagi kamu yang cenderung menyukai pekerjaan teknikal, Arsitek lebih cocok untuk kamu pelajari, sedangkan jika kamu lebih menyukai pekerjaan yang berhubungan dengan olah estetika ruang, sebaiknya pertimbangkan jurusan desain interior.
Kamu bisa mempelajari lebih lanjut tentang informasi menarik lainnya melalui official website UMN. Di website tersebut kamu juga bisa memilih prosedur pendaftaran online sesuai dengan pilihanmu. Yuk, daftar sekarang dan mulai karir kamu bersama UMN!
Sumber:
kompasiana
voireproject