Dana Tiket Penjualan Halcyon Concert Gelaran USO Akan Didonasikan untuk Menyelamatkan Anak-Anak
Desember 20, 2021Keren! UMN Raih Peringkat ke-146 Dunia di UI GreenMetric dengan Nilai Tertinggi di Pengolahan Air
Desember 23, 2021Tangerang – Data Science tidak hanya tentang Python, R, dan SQL, namun teknologi spreadsheet juga sering digunakan di dunia data. Semakin banyak perusahaan yang membutuhkan talenta dengan kualifikasi dasar menguasai excel. Melalui mini Bootcamp, DQLab menyelenggarakan live session mengenai hubungan excel dengan data science yang dilakukan secara daring, Senin, 13 Desember 2021. Mengundang pembicara Yunika Laurensia sebagai Data Analyst di salah satu Tech Company terbesar di Indonesia sekaligus Member dan Alumnus DQLab.
Mengawali pembahasan hubungan excel dengan data science, Yunika menyampaikan bahwa Excel merupakan produk spreadsheet milik Microsoft. Sama halnya dengan Google Sheet, keduanya sama – sama spreadsheet namun memiliki beberapa perbedaan pada basis aplikasinya.
Bagi Yunika, spreadsheet berperan penting dalam karirnya sebagai Data Analyst. Menurutnya, spreadsheet mudah digunakan untuk menyelesaikan analisis sederhana. Ia mulai belajar spreadsheet secara mendalam pada awal karirnya dengan metode learning by doing.
Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan perbedaan Excel Spreadsheet dengan Google Spreadsheet. Yurika sendiri lebih sering menggunakan Google Sheet karena fitur sharing yang ada pada aplikasi ini memudahkannya dalam berdiskusi dengan memberikan akses kepada partner kerjanya. Excel juga memiliki fitur semacam ini untuk berkolaborasi, seperti Microsoft One Drive atau Microsoft Team. Namun, untuk saat ini masih lumayan jarang digunakan.
Selain itu, menurut Yurika saat menggunakan Google Sheet semua orang akan menggunakan versi yang sama. Namun, pada Excel yang memiliki beberapa versi seperti Excel 2007, Excel 2010, dan sebagainya, tidak semua orang memiliki versi yang sama. Hal tersebut berpengaruh dalam penggunaan function dan formula.
Baca juga Mulai Kenali Analisis Data dengan Belajar Excel
“Di Google Sheet sendiri memiliki banyak add-on yang dapat mempermudah pekerjaan kita, seperti contohnya saya sehari – hari menggunakan BigQuery. Google Sheet itu mendukung integrasi ke google BigQuery langsung. Jadi hasil query nya ga perlu saya download, namun bisa langsung diintegrasikan atau otomatis pindah ke Google Sheet. Jadi cukup meringkas waktu” Ujar Yunika
Spreadsheet sangat membantu Yunika dalam pekerjaannya sebagai Data Analyst yang membantu Digital Marketing Specialist, banyak pekerjaan sehari – harinya yang cukup diselesaikan hanya dengan menggunakan spreadsheet. Baginya, terkadang ada task sederhana yang sebenarnya tidak terlalu membutuhkan tools pengolahan data yang kompleks, seperti R atau Python.
“Task sederhana tersebut jika dikerjakan dengan spreadsheet akan lebih mudah karena cukup dengan klik link aja, sedangkan di R atau Python perlu effort untuk coding lagi” Tambah Yunika.
Menutup sesi bootacamp kali ini, Yunika memberikan satu tips untuk mempelajari spreadsheet terlebih dahulu sebelum terjun ke dunia data science. Sebuah keuntungan sendiri jika bisa menguasai spreadsheet sebelum terjun ke langsung ke industri data.
Ada berbagai cara untuk mempelajari Excel dengan metode learning by doing, salah satunya melalui DQLab.id
by Annissa Widya | DQLab
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id