UMN Dukung Festival Eco Enzyme 2024 UI Green Metric
Agustus 19, 2024Penutupan Pelatihan MBKM Mandiri Proyek Kemanusiaan UMN Bersama DQLab-DTS TSA KOMINFO-LLDIKTI III
Agustus 20, 2024
Tangerang – Pada Senin, (19/08) IASPRO DPC Tangerang telah melakukan pelantikan tim IASPRO DPC cabang Tangerang. Pelantikan ini dilaksanakan di Lecture Hall, Kampus Universitas Multimedia Nusantara. Selain pelantikan kegiatan ini juga diisi dengan talkshow bersama dengan TIM IASPRO DPC Tangerang.
IASPRO DPC Tangerang lantik 16 orang sebagai DPC Ikatan Asesor Profesional Tangerang Periode 2024 – 2029. Dewan Pengurus tersebut diantaranya Dr. Indiwan Seto Wahjuwibowo, M.Si. selaku Ketua DPC IASPRO Tangerang, Dr. Yoyoh Hereyah M.Si., CPR., selaku Wakil Ketua I, dan Dr. Aries Zuswana selaku Wakil Ketua II. Diikuti juga Rudi Hartono, M.T., dan Dr, Winarno selaku Pembina, Mangun Winata, S.Sos., Sofianam M.Kom., dan Ir. Agus Hikmat, M.M., selaku Penasihat, Suandi Sitorus selaku Sekretaris, Theresia Lavietha Vivrie Lolita, S.I.Kom., M.I.Kom., selaku Bendahara.
“Asesor itu bukan pekerjaan yang tidak mudah dan mulia, jangan hanya bangga bisa menjadi asesor tapi harus bisa diasah. Walaupun melelahkan kita harus bangga bisa sampai disini. Harapan saya semoga organisasi ini bisa semakin kuat, memberdayakan semua akses dan merangkul pemerintah agar kita bisa memberi kontribusi yang baik untuk anak bangsa dan para profesional”, tutur Wahyu selaku Wakil Ketua Umum DPN IASPRO.
Wahyu juga menyampaikan bahwa IASPRO akan tetap menjalankan kegiatan daring maupun luring untuk para asesor agar bisa mendiskusikan permasalahan yang ada di lapangan.
“Setiap melihat upacara pelantikan saya hanya bisa berpesan dua, pertama selamat kepada Bapak dan Ibu mendapat kehormatan untuk memikul tanggung jawab yang tidak ringan, mereka yang mendapat kehormatan itu memikul kewajiban. Jangan hanya senang dengan kehormatannya dan melupakan tanggung jawab yang ada. Kedua adalah kompeten, saya senang jika lulusan UMN menjadi lulusan yang kompeten”, ucap Ninok Leksono selaku Rektor UMN
Melanjutkan ini, Ninok sendiri merasa jika dalam industri tidak hanya ijazah kelulusan saja yang penting tapi juga apa yang bisa dilakukan oleh lulusan itu. Ninok juga berharap nantinya IASPRO bisa membawa kemajuan, tidak hanya sendiri tetapi bersama-sama.
“Keinginan kami dari DPC Tangerang tidak terpolarisasi satu tempat saja, semoga akan semakin banyak inovasi dan kegiatan yang bisa direalisasi. Saya harap ini dapat membawa perubahan positif internal dan eksternal. Secara internal bisa membuat komunitas belajar yang aktif dan inovatif, memenuhi standar kualitas asesor, dan untuk eksternal bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah, mengadakan program pengabdian masyarakat dan sosialisasi”, tutur Sofiana selaku Penasehat DPC IASPRO Tangerang.
Tentu terdapat empat program kerja yang sudah dirancang oleh tim asesor DPC mulai dari pengadaan workshop dan pelatihan, menjembatani kebutuhan, menyelenggarakan seminar dan konferensi, dan melakukan pertemuan serta penyegaran kepada anggota.
“Terimakasih kepada semuanya yang sudah turut datang, saya sangat terinspirasi dengan DPC Depok dan terdorong untuk membangun DPC Tangerang. Kurang lebih enam bulan kami mempersiapkan ini. Hal yang terpenting bagi saya adalah silaturahminya, dan yang paling penting adalah memberi dampak positif kepada masyarakat”, ucap Indiwan selaku Ketua DPC Tangerang.
Sebagai bentuk pelantikan 16 Dewan Pembina ini membaca janji dan sumpah serta pemasangan pin. Kegiatan ini dilanjutkan dengan talkshow yang mengangkat tema “Peran Asesor Dalam Pengembangan Kapasitas Calon Tenaga Kerja”, bersama dengan empat keynote speaker Dr. Ir. P. M. Winarno, M.Kom., Rudi Hartono, M.T., Ir. H. Wahyu Adiartono, MBA., PhD., dan Dr. Aries Zuswana.
Talkshow “Peran Asesor Dalam Pengembangan Kapasitas Calon Tenaga Kerja”.
Dalam talkshow ini membahas bagaimana pergerakan ekonomi di Indonesia dan juga kasus PHK yang sangat banyak di Indonesia saat ini.
“Indonesia tidak mungkin langsung bisa melompat jauh jika tidak melewati langkah yang dibawah sama seperti anak tangga. Kita juga tidak bisa seperti ini juga tidak ada tantangan dari luar negeri. Saat ini sebenarnya kita sedang membangun kawasan ekonomi khusus untuk bisa bersaing dalam sektor ekonomi”, tutur Rudi.
Rudi menyampaikan bahwa saat ini kita perlu fokus ke ekonomi industri padat. Rudi melihat wilayah Banten yang saat ini lebih maju daripada lima tahun yang lalu, Ia juga menyampaikan bahwa di Tangerang lebih banyak proses ulang dari pada produksi. Rudi berpesan agar kita merubah pola pikir dan asesor di Tangerang tidak bisa diam melihat jumlah atau kompetisinya dan diharapkan dengan adanya IASPRO bisa menjadi motivasi untuk memajukan tenaga kerja di Tangerang.
“Aspek dari persiapan kita sebagai asesor hadir untuk menjadi motor gimana agar profit. Sebenarnya dalam dunia pendidikan setelah kita gali skema dan kurikulum tidak sinkron, tapi dari kondisi ini kita bisa mengidentifikasi customer”, tutur Aries.
Aries juga mengatakan bahwa saat ini dirinya mencoba untuk mendekatkan kurikulum dengan skema, dan harus mempertemukan dua hal tersebut. Aries berharap untuk para asesor agar saling bahu membahu karena tidak mungkin masalah-masalah yang ada dikerjakan sendiri.
Menanggapi hal ini Winarno merasa ekonomi saat ini mengalami gonjang ganjing atau dilanda tsunami, tsunami itu dalam bentuk teknologi atau disebut dengan “disruptive technology”. Hal ini menyebabkan ekonomi harus bertransformasi secara digital.
“Contoh disruptive technology yang bisa kita lihat saat ini adalah media cetak koran, buku, majalah banyak yang mengalami bangkrut. Ini bisa terjadi karena saat ini belum ditemukan model bisnisnya. Gimana cara menjualnya, bagaimana cara mendorong masyarakat agar mau berlangganan media digital itu, ini bisa terjadi karena core tech atau disebut dengan web 2.0”, tutur Winarno.
Dalam diskusi ini Winarno menyampaikan konklusi bahwa peran asesor perlu meningkatkan bidang yang berkembang terutama di bidang IT. Masyarakat harus diarahkan latihan digital dan literasi digital.
“Ada tiga aspek yang menurut saya cukup penting pendidikan, kerja, dan kompetensi. Kita sepakat bahwa tidak hanya kuantitatif yang penting tapi juga kualitatifnya. Tugas asesor memastikan kompetensi seseorang hasil dari pendidikan pelatihan dan untuk masuk industri, harapan saya dengan adanya IASPRO bisa meningkatkan kompeten tenaga kerja kita dan juga kompeten kita. Saya yakin jika kita bergandengan bersama kita bisa berkembang dengan baik”, ucap Aries.
Saat terdapat kurang lebih 1200 pelatihan yang berbasis kompetensi hal ini sebagai bentuk bantuan dari IASPRO untuk membantu pemerintah daerah agar semua calon pekerja memiliki sertifikasi. Tujuan utama IASPRO adalah menyiapkan tenaga kerja agar semakin kompeten dan melakukannya secara bertahap.
“Langkah yang tepat dan bisa dilakukan para asesor adalah menghadapi realitas bahwa kemajuan teknik tidak bisa dihindari, sehingga banyak bidang yang tadinya terpisah sekarang lebih menyatu dan diharuskan menguasai teknologi IT. Kita harus bersedia memenuhi kebutuhan IT”, tutup Winarno.
By Rachel Tiffany Tanukusuma | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id