Tangerang – Pekantara UMN hari kedua diselenggarakan pada (10/12/2024). Pada hari kedua Pekantara UMN turut mengadakan seminar yang membahas seputar bahaya narkoba dan peran teknologi dalam melawan narkoba. Dinarasumberi oleh Thomas Avitho Da Lopez, S.H., ICAP I selaku Clinical Supervisor di Lentera Bersinar Indonesia dan Dr. Indiwan Seto Wahyu W selaku Dosen FIKOM UMN.
Pekantara hari kedua mengedukasi mahasiswa tentang Narkoba dan bahaya dari Narkotika itu sendiri. Pemaparan materi pertama dibawakan oleh Thomas yang membahas seputar narkoba dan substansi adiktif lainnya. Seminar ini diharapkan agar mahasiswa lebih menyadari bahaya dari narkoba dan memberi tips cara menanggulangi permasalahan atau kesehatan mental yang baik.
“Menurut WHO Narkoba adalah penyakit otak kronis, tidak bisa disembuhkan tapi bisa dipulihkan. Narkotika sendiri ada yang dari tanaman dan bahan kimia. Tentu akibat dari narkotika mengganggu daya pikir, kesadaran dan menimbulkan adiksi”, ucap Thomas.
Menurut Thomas jika seseorang sudah menggunakan Narkotika sudah pasti mengalami gangguan pada saraf otak. Thomas juga menjelaskan berbagai macam Narkotika yang ada seperti Ganja, LSD, Kokain, Ekstasi dan masih banyak lagi. Ada pula adiksi lainnya yang dijelaskan oleh Thomas yaitu alkohol, tembakau, dan bahan kimia lainnya yang dihirup.
“Banyak sebab kenapa orang menggunakan narkotika, contohnya saat ini banyak orang yang self diagnose tentang kesehatan mental dari internet saja akhirnya mereka menggunakan obat-obatan penenang dan jadi adiksi. Lebih baik ke profesional yang benar-benar tahu dan sudah ahli”, lanjut Thomas.
Thomas juga menjelaskan tahap-tahap seseorang bisa menjadi adiksi dengan Narkoba. Mulai dari coba-coba, pengguna sosial, pengguna situasional, pengguna intensif dan berakhir kecanduan obat-obatan.
“Narkotika ini sudah diatur dalam Undang-Undang bagi saya jika sudah diatur dalam UU tidak perlu dilawan dan hindari saja, karena Narkotika juga berbahaya dan efek sampingnya sangat buruk”, tutup Thomas.
Seminar ini dilanjutkan oleh Indiwan dengan membahas peran AI (Artificial Intelligence) untuk melawan Narkotika dan bagaimana AI menjadi salah satu teknologi untuk membantu tenaga kesehatan serta masyarakat untuk mengurangi Narkotika.
“AI ini bisa mendukung untuk mengurangi atau mendeteksi pengguna Narkotika. Pertama aksesibilitas AI yang mudah diakses dan pengguna Narkoba bisa mendapat bantuan, pengguna AI tidak perlu mengungkapkan identitas, dan juga terjangkau”, ucap Indiwan.
Menurut Indiwan AI bisa membantu untuk mempercepat diagnosa pengguna Narkotika, selain itu bisa memantau dan menyediakan perawatan rehabilitas, tentu dengan bantuan teknologi juga akan lebih efisien.
“Kalau kalian sedih atau stress, carilah teman cerita ke teman. Bahkan sekarang AI bisa menjadi teman untuk cerita kalian, bisa memberi distraksi dan hiburan”, tutup Indiwan.
By Rachel Tiffany Tanukusuma | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id