Cara Memaksimalkan Linkedin Agar Dilirik Recruiter
Oktober 7, 2022Pelajari 7 High Income Skill Ini, Beruntung Banget Kalau Punya!
Oktober 7, 2022Photo by Pixabay From Pexels
Perkembangan era digital sangatlah menguntungkan mahasiswa ketika ingin mengutip ataupun menyadur artikel maupun referensi yang ingin dijadikan acuan dalam penulisan. Derasnya arus informasi dan internet membuat mahasiswa seakan menganggap enteng ketika mengerjakan sesuatu dan terkesan tidak mau ribet sehingga cara menyalin dianggap salah satu jalan terakhir yang dipilih.
Kondisi ini justru menjadikan tingkat plagiarisme karya ilmiah sangat mudah dan marak terjadi di kalangan masyarakat ilmiah khususnya mahasiswa. Plagiarisme merupakan tindak kejahatan pelanggaran hak cipta yang cukup fatal bagi mahasiswa dosen dan tenaga kependidikan. Plagiarisme sendiri telah diatur dalam Permendiknas Nomor 17 tahun 2010 berisi tentang pencegahan dan penanggulangan plagiat di perguruan tinggi. Apabila hal ini terjadi maka banyak sekali konsekuensi yang harus ditanggung oleh si pelaku plagiasi.
Sanksi tegas akan diberikan pada plagiator baik itu dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja. Namun lain cerita, apabila mahasiswa mengutip suatu karya ilmiah sebagai penguat argumentasi karya tulis yang sedang penulis kerjakan. Menurut Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi melansir bahwa tingkat plagiarisme yang ditoleransi oleh mahasiswa dosen dan tenaga kependidikan adalah di bawah 20%.
Bagi kalian para pejuang skripsi untuk memperhatikan hal ini karena ketika plagiarisme mulai terjadi maka ancaman terbesarnya adalah gelar kalian akan dicabut jika melakukan tindakan tidak terpuji ini. Bagi kalian pejuang skripsi wajib untuk memperhatikan postingan artikel berikut karena kita akan memberikan tips bagaimana cara menghindari plagiarisme simak terus ya pemaparan dari UMN!
1. Pilah Sumber yang Digunakan dalam Tulisan
Dalam membuat karya ilmiah khususnya skripsi mahasiswa disarankan untuk menggunakan referensi acuan yang kredibel dan bereputasi. Misalnya jurnal, artikel ilmiah, buku dan juga publikasi seminar ilmiah. Ketika kamu memulai untuk mengerjakan skripsi pastikan betul referensi yang kamu gunakan adalah referensi acuan yang terpercaya.
Hindari sumber-sumber yang kurang kredibel untuk dijadikan sebagai referensi dalam skripsi misalnya website, blogspot, WordPress dan lain sebagainya. Sumber-sumber tadi dipastikan kurang dari segi kredibilitasnya. Sebisa mungkin mohon untuk dihindari sebagai acuan dalam referensi skripsi. Hal ini dikarenakan penulisnya juga tidak jelas jadi mohon untuk tidak menggunakan referensi tersebut dalam karya ilmiah kamu.
Maka dari itu, hati-hati ya kawan dalam memilih dan memilah sumber untuk skripsi kamu biar tidak menjadi sasaran emosi dosen pembimbing.
Baca Juga: Kegiatan Non-Akademik Bermanfaat Untuk Mahasiswa Berkuliah
2. Melakukan Kutipan dan Perhatikan Etika Pengutipan
Cara selanjutnya dalam menghadapi plagiarisme adalah dengan cara melakukan pengutipan. Ketika kamu ingin melakukan pencarian referensi untuk mendukung argumentasi di karya ilmiah kamu maka kamu perlu melakukan pengutipan atas sumber-sumber yang telah kamu telusuri. Ada dua cara dalam melakukan pengutipan sumber sebagai rujukan ada kutipan langsung dan juga ada kutipan tidak langsung.
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang dilakukan oleh penulis dengan menggunakan redaksi dari penulis sendiri kemudian diakhiri dengan mencantumkan sumber berupa nama penulis dan juga tahun.
Sedangkan untuk kutipan langsung ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan di mana dalam kutipan langsung biasanya penulis akan menjelaskan isi dari adanya referensi tersebut.
Contoh kutipan langsung
Menurut Hariwijaya dan Triton (2011), ketika mengutip perlu juga mempelajari bagaimana teknik pengutipan Sesuai dengan standar ilmiah.
Contoh kutipan tidak langsung
Pemasaran merupakan proses yang dilakukan oleh pemasar untuk menyalurkan barang dan jasa dari pihak produsen ke pihak konsumen (Srianti, 2022)
Apabila mahasiswa melakukan kegiatan pengutipan maka pastikan betul sitasi yang sudah dimasukkan ke dalam badan teks juga dibuat pula daftar pustakanya. Jika tidak maka akan menjadi indikasi plagiasi pula kawan.
3. Melakukan Sitasi
Sitasi merupakan salah satu bentuk etika penulisan dimana penulis memberikan kredit atas gagasan ide dan juga aspirasi dari karya orang lain yang ingin kita masukkan dalam tulisan karya ilmiah kita. Setiap kampus memiliki regulasi penyertaan sitasi yang berbeda-beda. Hal ini diatur dalam gaya penulisan sesuai dengan buku panduan penulisan tugas akhir yang berlaku di kampus.
Ada banyak sekali gaya penulisan sitasi mulai dari APA, MLA, Harvard dan Chicago. Menurut American Psychological Association, terdapat beberapa aturan apabila penulis melakukan sitasi dalam karya tulis yang dibuatnya. Salah satunya diperbolehkan untuk mengutip dari buku atau jurnal dengan batas maksimal 250 kata untuk buku teks dan 5% panjang tulisan untuk artikel jurnal.
4. Menggunakan Parafrase
Parafrase merupakan proses menulis ulang dengan gaya penulisan sesuai dengan karakter penulis. Parafrase merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh penulis dengan menyebutkan kembali informasi dari sumber lain tapi menggunakan kata-kata sendiri. Dalam parafrase yang perlu diperhatikan bukan hanya ide utama yang ingin kita jadikan acuan, tetapi kita juga harus memperhatikan beberapa hal-hal detail yang relevan dengan argumen yang ingin kita tuliskan dalam karya ilmiah kita. Salah satunya adalah ide pokok yang dinyatakan oleh penulis yang menjadi acuan referensi kamu. Dalam melakukan parafrase, kita tidak hanya mengubah kata perkata namun juga mengubah struktur kalimat dari sumber aslinya agar tidak mirip.
5. Baca Ulang Tulisan
Skripsi yang baik adalah skripsi yang ditulis oleh penulisnya sendiri. Jadi membaca ulang hasil tulisan yang sudah kamu tuliskan merupakan sebuah kewajiban bagi penulis dan tidak bisa ditawar. Hal ini dikarenakan untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi dalam penulisan atau typo yang membuat pembaca bingung untuk membaca skripsi kalian.
Dalam melakukan baca ulang sebelum ditulis maka kamu bisa melakukan pengecekan ulang apakah skripsi kamu sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia atau belum. Kemudian apakah kamu juga sudah mencantumkan sumber yang baik dan benar sesuai dengan kaidah penulisan atau belum.
Baca Juga: Kenali Program Film & Animasi UMN
Itulah tadi kawan tips menghindari plagiarisme di kalangan mahasiswa pejuang skripsi mudah-mudahan bermanfaat dan jangan sampai skripsi kamu terindikasi plagiarisme ya. Semangat skripsian!
Sumber Gambar: Pexels
By: Reyvan Maulid
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika | Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id