Terus Berkarya di Kompetisi Profesional, Alumni UMN Ini Raih Medali Silver di Citra Pariwara ke-34
Desember 10, 2021Demo Day Program Inkubasi Super Girls In Tech: Ajang Mahasiswi Indonesia Memperkenalkan Solusi Kesetaraan Gender Berbasis Teknologi
Desember 13, 2021Tangerang – DQLab bersama kedaireka kembali menyelenggarakan mini bootcamp secara daring, Senin 6 Desember 2021. Membawa materi utama mengenai Introduction to Data Science, DQLab mengundang Wahyu Herlambang sebagai Data Analyst di Traveloka. Melalui acara ini, pembicara menjelaskan berbagai hal terkait Data Science, skill, tahapan hingga prospek karirnya.
Memulai mini bootcamp dengan materi seputar definisi Data Science, Wahyu mengungkapkan banyak sekali definisi dari multidisiplin ilmu tersebut. Setelah menelusuri berbagai sumber, inti dari Data Science sebenarnya adalah studi scientific tentang data. Jika berbicara mengenai Data Scientist sebagai salah satu profesi pada bidang itu, definisi yang tepat untuk menggambarkannya adalah orang yang belajar ilmiah tentang data. Ia juga menjelaskan ada tiga pekerjaan utama atau tujuan utama dari seorang Data Scientist, yaitu eksperimen terhadap data, mendapatkan insight bagi suatu bisnis atau perusahaan serta memprediksi masa kini dan masa depan bisnis melalui pemodelan dari data-data yang dikumpulkan.
Meningkatnya minat yang membuat ilmu Data Science ini semakin meningkat tentu tidak terjadi begitu saja. Fungsi dan bantuan dari ilmu satu ini dapat terlihat dari trend yang kini mulai digunakan seperti Internet of Things (IoT), Smart City, Data as a Service (DaaS), Artificial Intelligence (AI), Big Data Analytics (BDA) serta User Data Security.
“Kalo ngomongin trend Data as a Service tuh misalnya gini, ada perusahaan menyediakan data financial, kalo ada perusahaan lain yang pengen tau tentang financial data, dia bisa subscribe ke perusahaan tersebut” Ujar Wahyu
Melanjutkan fungsi dari Data Science, Wahyu juga menjelaskan tentang seberapa penting Data Science bagi suatu bisnis maupun perusahaan. Melalui 4 jawaban yang diberikan, ia mengatakan Data Science menolong manajemen untuk memprioritaskan bisnis melalui informasi yang telah dikumpulkan oleh Data Science dan menjadi konsultan baik ke dalam internal perusahaan maupun tim lain seperti manajemen, IT dan sebagainya. Selain itu, Data Science sangat diperlukan untuk memproduksi insight yang berkualitas tinggi serta berperan penting menjadi provider SSOT Metrics. SSOT Metrics merupakan definisi yang dipakai untuk menjadi pedoman bagi perusahaan.
“Contoh SSOT kaya gini, kita sudah sepakat bahwa 1 tambah 1 sama dengan 2, nah kalo nanti ga ada kesepakatan seperti itu, bisa jadi tim A dan Tim B pada perusahaan itu beda. Hal-hal tersebut akan berdampak pada data-data yang tidak valid saat menganalisis. Jadi SSOT ini berperan penting untuk menyeragamkan definisi yang ada di perusahaan” Ungkap Wahyu
Pada mini bootcamp ini, cara Data Science bekerja untuk memberikan perkembangan pada perusahaan juga dijelaskan oleh Wahyu. Melalui 4 tahapan utama, yaitu descriptive analysis, diagnostic analysis, predictive analysis dan prescriptive analysis, insight dan rekomendasi bagi perusahaan bisa diberikan oleh tim Data Science untuk memberi nilai tambah bagi perusahaan.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, praktisi data di lingkup Data Science tentu memerlukan skill yang beragam. Wahyu memberikan 5 skill dan tools yang digunakan untuk membantu para calon talenta data mengetahui gambaran mengenai persiapan apa yang diperlukan sebelum menjadi praktisi data bidang Data Science. Pertama, business understanding atau domain knowledge. Kedua, data preparation, yaitu menggali, membersihkan dan menyimpan data dengan baik. Tools yang biasanya digunakan pada data preparation adalah AWS dan sebagainya. Ketiga, algoritma. Calon talenta data maupun praktisi data, harus belajar bagaimana caranya menyusun algoritma dengan baik, benar serta dapat dibaca dan direproduksi. Contoh tools yang digunakan adalah Excel, SQL, Google Big Query dan sebagainya, tergantung perusahaan anda sedang menggunakan tools apa.
“Excel itu powerful sekali, kalo ada error di excel bisa langsung diketahui. Excel juga bisa mengsolve byk problem di perusahaan. Bahkan, perusahaan yang udah pakai Python atau R juga pasti menggunakan Excel karena berperan sangat penting” Kata Wahyu
Selain ketiga skill tersebut, statistik dan data storytelling juga menjadi hal penting dalam bidang Data Science. Statistik diperlukan karena dengan ilmu tersebut, pengolahan data baik itu yang masih kotor, bersih, simetris maupun asimetris dengan jumlah banyak dapat divalidasi dengan metode statistik.
“Data storytelling. Gimana cara kita mengomunikasikan hasil analisis kita ke stakeholder. Bisa dalam bentuk dashboard atau report. Ini penting sekali, karena tidak semua orang paham tentang data, jadi harus disampaikan dengan baik. Tools yang bisa digunakan, seperti Data Studio, Excel atau Microsoft Powerpoint” Tambah Wahyu
Baca juga Data Scientist, Mengenal Profesi Kekinian bersama DQLab UMN
Bagi calon talenta data yang tidak memiliki latar belakang STEM tidak perlu takut untuk terjun dan belajar Data Science. Menutup mini bootcamp kali ini, Wahyu menjelaskan banyak cara untuk mengasah skill pada bidang ini. Selain mengikuti sekolah formal yang berkaitan dengan data analysis, masuk sebagai peserta magang juga bisa menjadi alternatif agar bisa teracuni dengan hal-hal yang berkaitan dengan data. Membuat portfolio data dan mengikuti komunitas Data Science menjadi hal yang juga direkomendasikan olehnya untuk mengasah skill peserta mini bootcamp tersebut. Langkah lainnya adalah mengikuti certification courses agar proses pembelajaran lebih terarah..
“Temen-temen bisa join di DQLab, karena DQLab ini udah terstruktur terkait pembelajaran data analysisnya. Jadi, temen-temen bisa mulai level 1, level 2 dan selanjutnya sampe level advance. Hal ini juga termasuk mengerjakan project yang ada DQLab dan ada sertifikasi saat belajar di DQLab” Ujar Wahyu
Sebagai penutup sesi pemaparan materi pada mini bootcamp tersebut, Wahyu memberikan kata-kata motivasi mengenai usaha sekecil apapun sangatlah berarti.
“Small effort matters. Kalo misalnya satu hari kalian bisa menambah skill sebanyak 0,01% aja setiap harinya, kalian bisa lihat dalam satu tahun, udah berapa banyak skill yang nambah, dibandingkan temen-temen kalian yang konstan disitu-situ aja” Tutup Wahyu
Pengetahuan, skill dan informasi seputar role Data Science menjadi hal wajib diketahui dan dipelajari untuk berkarir di bidang Data Science. Asah skill dan tingkatkan pengetahuan yang diperlukan dengan mulai belajar di DQLab.id
by Annissa Widya | DQLab
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id