Kolaborasi Mahasiswa MMT UMN Berdayakan Pelaku UMKM, Dorong Peningkatan Usaha di Desa Palasari
September 19, 2024Kuliah Seru, Uang Tetep Aman: Tips Jago Balancing Study & Life!
September 19, 2024Study-life balance sangat penting bagi mahasiswa untuk memaksimalkan pengalaman kuliah mereka. (Sumber: Unsplash/Sean Kong)
Dalam lingkungan akademis yang serba cepat saat ini, mahasiswa menghadapi tantangan yang unik: menyeimbangkan tuntutan studi mereka dengan kebutuhan untuk waktu pribadi, bersosialisasi, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Konsep ini, yang dikenal sebagai study-life balance, sangat penting untuk memastikan kesuksesan akademis dan kesejahteraan mental dan fisik. Mencapai study-life balance yang tepat lebih dari sekadar manajemen waktu; tapi adalah keberlanjutan yang akan memungkinkan mahasiswa untuk berkembang secara akademis dan pribadi.
Artikel ini membahas apa arti study-life balance, mengapa hal ini penting bagi mahasiswa.
Baca juga: Cara Menentukan Jurusan Sesuai Minat dan Bakat.
Apa yang Dimaksud dengan Study-life Balance?
Keseimbangan kehidupan belajar adalah konsep yang sama dengan keseimbangan kehidupan kerja, yang kita semua perjuangkan. Hal ini mengacu pada seberapa baik siswa dapat memenuhi tanggung jawab akademis mereka bersama dengan kegiatan pribadi, sosial, dan ekstrakurikuler.
Hal ini membutuhkan integrasi yang harmonis antara waktu belajar, waktu luang, bersosialisasi, dan komitmen pribadi lainnya. Keseimbangan ini berarti siswa dapat menjaga kesehatan mental dan fisik mereka sambil tetap mencapai tujuan belajar mereka.
Mengapa Mahasiswa Membutuhkan Study-Life Balance?
Study-life balance penting karena dapat membantu mahasiswa menghindari kelelahan, mengurangi stres, dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. Belum ada penelitian terbaru mengenai stres pada mahasiswa secara global, namun riset Lumina Foundation-Gallup 2024 State of Higher Education Study menunjukkan bahwa banyak mahasiswa yang putus kuliah, dengan 54% melaporkan adanya stres emosional dan 43% melaporkan alasan kesehatan mental.
Persentase mahasiswa yang mengatakan bahwa stres emosional mengancam kelanjutan pendaftaran mereka meningkat lebih dari dua kali lipat dari tahun 2020 hingga 2021 dan masih lebih tinggi dibandingkan dengan faktor lainnya. Biaya adalah alasan terpenting ketiga yang menjadi pertimbangan mahasiswa untuk berhenti kuliah, yaitu sebesar 31%.
Ada banyak penelitian yang menunjukkan stres yang dihadapi mahasiswa. Tidak diragukan lagi bahwa mahasiswa sering menghadapi banyak tekanan, termasuk kelas yang padat, ujian, pekerjaan paruh waktu, dan tanggung jawab sosial.
Jika tidak diseimbangkan dengan baik, tuntutan-tuntutan ini juga dapat menyebabkan kelelahan, penurunan kinerja akademik, dan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Keseimbangan kehidupan akademis memungkinkan mahasiswa untuk mengisi ulang energi, tetap termotivasi, dan unggul secara akademis.
Selain itu, mahasiswa yang memiliki atau mencoba untuk mencapai study-life balance akan mengembangkan keterampilan hidup yang penting seperti manajemen waktu, penentuan prioritas, dan disiplin diri. Pengetahuan ini tidak hanya membantu mahasiswa untuk berhasil dalam program akademik mereka, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka.
Baca juga: 5 Kegiatan Kampus untuk Meningkatkan Pengalaman Akademik Mahasiswa.
5 Alasan Mengapa Study-Life Balance Penting bagi Mahasiswa
1. Mengurangi stres dan menghindari kondisi kesehatan mental yang serius
Mahasiswa sering kali mengalami stres yang tinggi karena tekanan akademis, tenggat waktu, dan ujian. Penerapan study-life balance membantu mahasiswa mengelola stres dengan memberikan waktu istirahat yang diperlukan, terlibat dalam kegiatan yang menenangkan, dan mencegah kelelahan.
Dengan memprioritaskan kesehatan mental, mahasiswa dapat mempertahankan fokus yang lebih baik, memperbaiki suasana hati, dan mengurangi kecemasan untuk pengalaman kuliah yang lebih sehat.
2. Meningkatkan kinerja akademik
Bagaimana kamu bisa berprestasi secara akademis ketika kamu stres dan kelelahan? Berlawanan dengan keyakinan bahwa belajar secara konsisten akan menghasilkan nilai yang lebih baik, mahasiswa yang menyeimbangkan antara tugas kuliah dan waktu pribadi akan mendapatkan nilai yang lebih baik.
Berhenti dan bersantai sejenak memungkinkan otak untuk rileks dan memproses informasi, meningkatkan retensi memori dan fungsi kognitif. Hasilnya, mahasiswa yang menjaga keseimbangan antara belajar dan kehidupan cenderung tampil lebih produktif dan efektif selama di kelas.
3. Memungkinkan hubungan yang lebih banyak dan lebih kuat
Menjaga study-life balance memungkinkan mahasiswa untuk membangun dan membina hubungan dengan teman sebaya, mentor, dll. Hubungan ini memberikan dukungan emosional, memperkaya pengalaman kuliah, dan dapat mengarah pada persahabatan seumur hidup dan koneksi profesional. Jaringan sosial yang kuat juga berkontribusi pada rasa memiliki dan komunitas, yang sangat penting untuk kesejahteraan secara keseluruhan.
4. Lebih banyak waktu untuk pertumbuhan dan perkembangan pribadi
Kehidupan perkuliahan yang sukses bukan hanya tentang meraih nilai A. Selain menghadiri kelas dan menyelesaikan tugas, mahasiswa juga harus berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, mengejar minat, dan membangun hubungan sosial.
Pengalaman non-akademis ini membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan hidup yang berharga seperti manajemen waktu, komunikasi, dan pemecahan masalah, yang sangat penting untuk sukses dalam kehidupan pribadi dan profesional.
5. Mempersiapkan mahasiswa untuk work-life balance
Kebiasaan dan rutinitas yang terbentuk selama kuliah sering kali terbawa ke dalam kehidupan kerja. Menyeimbangkan tanggung jawab akademis dengan waktu pribadi membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan kehidupan kerja dalam karier mereka. Fondasi ini sangat penting untuk kesuksesan jangka panjang dan kepuasan hidup secara keseluruhan.
Baca juga: Kegiatan Non-Akademik Bermanfaat Bagi Mahasiswa.
Bagaimana Menyeimbangkan Kehidupan sebagai Mahasiswa?
Menyeimbangkan kehidupan sebagai mahasiswa membutuhkan pengaturan waktu, menetapkan prioritas, dan memastikan waktu untuk tanggung jawab akademis dan kesejahteraan kamu. Mulailah dengan jadwal terstruktur yang mencakup waktu belajar khusus, istirahat teratur, dan waktu untuk relaksasi atau rekreasi.
Hal ini membantu mencegah kelelahan dan menjaga pikiran tetap segar. Menetapkan tujuan yang realistis, menghindari komitmen yang berlebihan, tetap fokus, dan belajar untuk mengatakan tidak ketika diperlukan adalah penting.
Selain itu, mengintegrasikan kegiatan sosial sangat penting untuk menjaga hubungan dengan teman dan keluarga untuk mendapatkan dukungan emosional dan menghilangkan stres. Manfaatkan sumber daya kampus seperti layanan konseling dan penasihat akademik untuk membantu mengatasi tantangan.
Tinjau rutinitas kamu secara teratur dan sesuaikan untuk memastikan kamu tidak mengabaikan area mana pun dalam hidupmu. Dengan demikian, mahasiswa dapat tetap fokus pada tujuan akademis dan memiliki pengalaman kuliah yang menyeluruh dan memuaskan.
Kesimpulan
Study-life balance sama pentingnya dengan work-life balance. Mahasiswa yang mengatur waktu dan tanggung jawabnya dengan baik dapat berhasil secara akademis, tumbuh secara pribadi, membangun hubungan, dan memiliki kesejahteraan psikologis yang baik. Mahasiswa harus memiliki study-life balance yang sangat baik untuk kesuksesan akademis dan pribadi.
By Levina Chrestella Theodora
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id