Peresmian Kampus Universitas Multimedia Nusantara dan Multimedia Nusantara Polytechnic di Menara Kompas
Juli 25, 2024Menggali Potensi Karir di Bidang Data untuk Para Pemula Non-IT!
Juli 25, 2024TANGERANG – Mahasiswa Arsitektur UMN 2022, Alicia Phannely menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia dalam ajang kompetisi internasional The WorldSkills 2024 International (Shenzhen) Invitational Competition di Shenzhen, China, 10-15 Juli 2024. Bersaing dengan 29 orang berprestasi lainnya, Alicia bahkan berhasil menyabet Gold Prize dalam lomba yang fokus pada Industrial Design Technology ini.
“Sangat bangga sekaligus terharu dengan pencapaian luar biasa Alicia. Kompetisi ini adalah kali pertama bagi Indonesia untuk ikut Industrial Design Technology pada WorldSkills. Saya merasa persiapan negara lain yang pernah mengikuti WorldSkills lebih matang. Namun, Alicia dari Indonesia mampu kreatif dan inovatif dalam waktu pengerjaan yang ketat dan terbatas di lokasi kompetisi,” ungkap Ketua Prodi Arsitektur UMN Irma Desiyana, S.Ars., M.Arch..
Alicia membeberkan kemampuan kreatif dan inovatif itu tak terlepas dari kolaborasi dan masukan berbagai pihak. Melalui itu, ia mampu melihat perspektif baru, memperbaiki, dan mengembangkan idenya. “Proses ini membantu saya untuk terus berpikir kreatif dan inovatif, bahkan di tengah waktu pengerjaan yang ketat,” ungkap Alicia.
Dalam kompetisi bergengsi ini, peserta diminta untuk mendesain sebuah pen-holder desktop yang melambangkan keunikan negara masing-masing. Keunikan identitas itu dapat ditampilkan melalui arsitektur, lanskap, hingga simbol setiap negara.
Alicia pun menerapkan bentuk bangunan arsitektur tradisional Tongkonan dari Sulawesi Selatan. Tongkonan merupakan rumah adat masyarakat Toraja yang dikenal dengan arsitektur khasnya seperti rumah panggung. Bukan sekadar rumah, Tongkonan juga menjadi kehidupan sosial budaya orang Toraja hingga pemersatu rumpun keluarga. Alicia mengaku konsep ini dipilih untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan keragaman arsitektur Indonesia.
“Saya memilih bangunan ini karena ingin menunjukkan keunikan Indonesia yang sering kali hanya dikenal oleh orang luar melalui Bali dan pantai. Dengan menampilkan Tongkonan, saya berharap dapat memperkenalkan kekayaan budaya dan keragaman arsitektur Indonesia yang lebih luas,” tegas Alicia.
Sebelumnya, Alicia mengatakan telah mempersiapkan diri dengan mempelajari aplikasi 3D untuk menunjang proses kreatif dalam lomba ini. Misalnya, dengan memahami cara kerja Fusion 360 dan teknologi 3D printing.
Menurut Alicia, pemahaman soal aspek fungsionalitas dan ergonomi dalam arsitektur selama belajar di Prodi Arsitektur UMN juga menjadi bekal yang tak kalah penting. Selain itu, aspek keberlanjutan (sustainability) juga menjadi poin tambah untuk membuat desain yang efisien dan minim limbah. Dengan demikian, desain yang ditawarkan Alicia tak hanya estetis, tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Irma mengatakan kurikulum Arsitektur UMN memang sarat akan aspek keberlanjutan (sustainability), mulai dari membangun kesadaran, pengetahuan, hingga keterampilan. Pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan inovasi dan kreasi perancangan yang sustainable.
“Pencapaian ini benar-benar membuat saya senang dan penuh harapan. Saya berharap bahwa dengan desain saya, keunikan Indonesia dapat lebih dihargai oleh masyarakat internasional. Selain itu, saya juga berharap dapat memperluas pengetahuan saya, meningkatkan keterampilan dalam berpikir kreatif dan strategis, serta menjalin koneksi yang berharga dengan para profesional dan peserta kompetisi lainnya. Semoga kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang untuk berkompetisi, tetapi juga untuk belajar dan tumbuh bersama dalam dunia desain,” harap Alicia.
By Melinda Chang | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id