LPPM UMN Beri Santunan Kepada 100 Anak Yatim Binaan GP Ansor
Mei 6, 2021Kerja sama UMN dengan UTS untuk program Offshore Learning Centre Indonesia (OLC)
Mei 7, 2021TANGERANG – Mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) kembali memenangkan hibah kompetisi Kegiatan Berwirausaha Mahasiswa Indonesia (KBMI) 2021. Pemberian hibah berupa modal usaha untuk ide SafeWax ini diselenggarakan oleh pemerintah dibawah koordinasi Pusat Prestasi Nasional.
Ide SafeWax muncul berawal dari lingkungan komunitas gereja yang membuang lilin parafin begitu saja dan tidak layak pakai. Sangat disayangkan bahwa lilin tersebut masih dapat diolah dan masih memiliki nilai yang bisa berguna bagi masyarakat.
Permasalahan inilah yang ditangkap oleh sekelompok mahasiswa UMN lintas program studi (prodi) dan angkatan: Kevin Nicholas Tanex (Teknik Elektro angkatan 2018), Nabila Amanda Azahra (Teknik Fisika angkatan 2018), Virino Miracle (Ilmu Komunikasi angkatan 2019), Bella Auditha (Akuntansi angkatan 2019), dan Ivan Johan (Desain Komunikasi Visual angkatan 2017).
Belum adanya solusi yang cocok untuk mengurangi limbah lilin dari aktivitas gereja tersebut, kelima mahasiswa ini mendirikan SafeWax yang diharapkan bisa memberikan dampak langsung terhadap lingkungan sekaligus memberi dampak sosial dengan membangun komunitas yang saling mendukung dan memberdayakan lewat sarana edukasi.
SafeWax merupakan usaha rintisan yang berfokus pada kelestarian serta sustainability lingkungan. SafeWax dapat dikategorikan sebagai Sociopreneurship yang bergerak di industri kreatif dalam bidang manufaktur. Dengan mengumpulkan limbah sebelum dibuang untuk bahan baku produksi, SafeWax sebagai penerima mengolah limbah lilin menjadi produk yang ramah lingkungan (eco-friendly) dan sustainable berupa lilin scented.
Baca juga Galeri Investasi UMN Torehkan Prestasi di Kompetisi 10 Days Challenge BEI 2019
“Awalnya saya pernah menjadi bagian dari komunitas gereja, tapi pihak gereja sering membuang lilin yang sudah tidak layak pakai. Jadi daripada dibuang, saya minta lilinnya dan iseng untuk diproses kembali dan saya kembangkan jadi ide bisnis bersama anggota kelompok saya”, tutur Kevin Nicholas Tanex sebagai ketua kelompok SafeWax (6/5).
Kevin menjelaskan, untuk anggota kelompok memiliki tugasnya masing-masing. Nabila mengurus proses produksi; Ivan dan Virino mengurus pemasaran mulai dari marketing, copywriting, serta konten; dan Bella yang mengatur proses transaksi, keuangan, dan inventaris alat dan bahan.
“Walaupun semua anggota memiliki tugasnya masing-masing, tetap harus saling mengerti minimal apa yang sedang dikerjakan dan bisa bantu memberikan solusi untuk tugas anggota lain” lanjutnya.
Mencari vendor bahan baku menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. “Kami mencari dan menjalin kerja sama dengan pihak tempat ibadah yang mau menjadi mitra kami dan punya limbah lilin. Lalu kita transport ke lokasi produksi untuk diolah sesuai prosedur proses produksi SafeWax menjadi eco-friendly scented candle sekaligus dipackage untuk siap jual ke platform marketplace online”, ungkap Kevin.
Kevin berharap, kedepannya SafeWax bisa memberikan dampak lebih luas untuk lingkungan dan bisa meluaskan anggota dan komunitas untuk dampak yang lebih besar.
*by Annisa Maulida | UMN News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id