Kurawal 3: Design, Define, Determination
Mei 8, 2019UMN Jalin Kerjasama Dengan PT Parador Management International
Mei 9, 2019TANGERANG – Mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) menjuarai kompetisi cloud computing tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti bekerja sama dengan Amazon Web Service (AWS) dan Universitas Indonesia (UI). Berhasil mendapatkan medali emas sebagai “The Best Performance Team”, mereka menamakan timnya dengan nama Pegasus Dumplings. Mereka adalah Ellianto, Alexander Gunardi, Felicia Karissa Vincentio, dan Andrew Tjanadi dari prodi Teknik Komputer UMN, serta Faras dari prodi Informatika UMN.
Mahasiswa Teknik Komputer UMN Ellianto menjelaskan bahwa tim Pegasus Dumplings UMN meraih score akhir sebesar 80.000 poin, dua kali lipat lebih besar dibanding tim peringkat ke dua dengan kisaran 40.000 poin.
“Sekitar 3 jam pertama kita masih di urutan dua terbawah dengan score minus. Namun setelah melakukan beberapa konfigurasi, kita akhirnya bisa meroket ke urutan teratas dalam waktu singkat,” jelas Ellianto.
Di dalam kompetisi ini, Tim Pegasus Dumplings UMN bersaing dengan 530 peserta boothcamp. Mereka diseleksi menjadi 100 peserta untuk mengikuti Game Day. Alexander Gunardi mengungkapkan bahwa sebenarnya Tim Pegasus Dumplings UMN berniat hanya mengikuti sesi boothcamp saja, karena tujuan mereka mengikuti kompetisi ini untuk memperkaya skill. Namun tidak disangka, mereka lolos untuk mengikuti Game Day.
“Kami sempat berpikir untuk tidak ikut Game Day, dikarenakan jadwal perkuliahan kami sangat padat di hari yang sama. Ternyata, kami semua lolos tahap seleksi dan memutuskan untuk ikut Gameday, ya hitung-hitung untuk pengalaman dan have fun saja,” ungkap Alexander.
Baca juga : UMN Juara E-sports Tingkat Perguruan Tinggi
Tim Pegasus Dumplings UMN pun ternyata tidak sempat mempersiapkan diri untuk mengikuti kompetisi di Game Day, dikarenakan durasi perjalanan perjalanan pasca boothcamp telah memakan waktu yang banyak.
“Kita tidak sempat belajar apa-apa. Pulang ke rumah sudah tengah malam dan pagi-pagi buta sudah harus jalan lagi ke Depok dari Serpong,” kata Andrew Tjanadi.
Semua perjuangan mereka pada akhirnya memberikan hasil yang memuaskan. Mereka sangat bangga bisa terlibat dan meraih medali emas dalam kompetisi ini.
“Kita semua senang dan bangga banget. Kita harus sering coba boothcamp dan kompetisi seperti ini, karena enggak ada ruginya sama sekali lho. Malahan kita dapat pelajaran yang dibutuhkan banget di dunia kerja,” tutup Felicia Karissa.
Baca juga : Data Engineer, Data Analyst, Data Scientist, Mana Yang Paling “Seksi”?
Kompetisi cloud computing tersebut diawali dengan Boothcamp yang dilaksanakan pada tanggal 2-3 Mei 2019, dan dilanjutkan dengan Game Day. Dilansir dari laman robicomp.com, cloud computing sendiri adalah kombinasi pemanfaatan jaringan internet untuk tujuan penyimpanan berbagai file dalam satu basis data. Pada sesi boothcamp, peserta menjalani pelatihan serta pengenalan materi tentang cara kerja dan kemampuan teknologi cloud computing milik Amazon Web Service (AWS). Adapun pada sesi Game Day, masing-masing tim diminta untuk mengimplementasikan cara kerja sistem cloud computing tersebut.
Sedangkan dikutip dari aws.amazon.com, AWS merupakan sebuah anak perusahaan Amazon yang menyediakan platform cloud computing, untuk tujuan penyimpanan basis data, pengiriman konten dan fungsionalitas lainnya, berdasarkan permintaan untuk individu, perusahaan dan Pemerintah. Dalam kompetisi ini, tim Pegasus Dumplings UMN menerapkan layanan cloud computing AWS untuk memperbaiki sebuah server aplikasi.(MB/CRA)
*by Mario Baskoro – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id